INFOGRAFIS: Perhatikan Kebersihan Udara di Dalam Rumah, Yuk!

Reporter : Dwi Ratih
Jumat, 4 Desember 2020 06:12
INFOGRAFIS: Perhatikan Kebersihan Udara di Dalam Rumah, Yuk!
Jangan sampai terlewatkan!

Dream - Kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar saat ini jadi perhatian utama seluruh masyarakat di dunia demi mencegah penularan Covid-19. Kita tidak akan pernah tahu kapan bakteri dan virus yang tak terlihat dengan mata akan bersarang di tubuh dan peralatan yang sering dipakai 

Saat kita lengah dengan mengabaikan kebersihan diri dan lingkungan, di momen itulah virus akan dengan mudah masuk dan menggerogoti tubuh. Termasuk virus COVID-19 yang mematikan ini.

Banyak menghabiskan waktu di rumah bukan berarti kamu bermalas-malasan saja. Justru jangan sampai rumah jadi makin kotor, Sahabat Dream.

Tetap lakukan bersih-bersih rumah agar bakteri, kuman, dan virus 'males' mampir dengan cara berikut ini:

Infografis Dream.co.id

Kalau rumah bersih, kesehatan tubuh pun tetap terjaga, kan?

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

1 dari 5 halaman

INFOGRAFIS: 'Modest Fashion' Layu Karena Covid-19

Dream - Sektor fashion muslim kena imbas pandemi Covid-19 yang sampai saai ini belum menunjukkan tanda-tanda usai. Di awal mewabah, hampir tak pernah ada lagi kegiatan fashion show untuk menekan penyebaran virus tersebut. 

Selama tahun 2020, semua penggiat fashion lebih banyak digelar secara virtual. Bahkan hajatan fashion skala dunia sekalipun melakukan konsep yang sama. 

Tak hanya minim kegiatan, wabah Covid-19 juga membuta pemasukan desainer dan pelaku bisnis modest fashion menyusut.

Merujuk pada data terbaru State of Islamic Global Economy 2020/2021, pengeluaran muslim akan memangkas pengeluaran sebesar 2,9 persen menjadi US$268 miliar (Rp3.711,19 triliun) untuk modest fashion.

Infografis Dream.co.id© © Dream.co.id/Dwi Ratih

Sembari menunggu semuanya stabil, yuk Sahabat Dream tetap jaga kesehatan dan mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

Jika semua sehat dan virus COVID-19 tiada, pasti helatan fashion muslim bisa kamu datangi dengan rasa aman dan nyaman, kan?

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

2 dari 5 halaman

Tes Swab Terlalu Cepat Setelah Tertular Covid-19, Hasilnya Bisa Negatif Palsu

Dream - Langkah pengendalian covid-19 yang penting dilakukan adalah pemeriksaan atau swab test. Terutama pada mereka yang pernah kontak erat dengan pasien positif Covid-19.

Konsep 3 T yang terdiri dari testing (tes), tracing (pelacakan kontak) dan treatment (perawatan) jadi hal yang sangat penting dilakukan. Hal itu mungkin membuat kita ingin segera melakukan swab test setelah diketahui pernah kontak erat dengan pasien.

Rupanya, terlalu cepat tes setelah terpapar, hasilnya bisa jadi tak akurat. Mengapa? Elizabeth Hanes, seorang perawat profesional mengungkap kalau hal yang harus dilakukan setelah kontak erat dengan pasien Covid-19 adalah mengisolasi diri.

" Kita bisa langsung melakukan tes, tapi sebaiknya tidak. Swab tes dilakukan dengan mencari keberadaan partikel virus dalam lendir yang diambil dari hidung. Partikel-partikel virus tidak akan muncul dalam lendir seseorang sampai virus telah berkembang biak dengan cukup untuk menghasilkan jumlah yang besarm," kata Hanes, dikutip dari WebMD.

Contohnya, jika kita terpapar virus Covid-19 pada hari Senin, di cairan tubuh bisa saja belum terdapat jumlah virus yang besar. Biasanya, perlu setidaknya beberapa hari virus bisa terdeteksi dalam tubuh melalui tes usap.

3 dari 5 halaman

Melakukan swab test Covid-19 terlalu cepat setelah terpapar dapat menghasilkan hasil negatif palsu. Artinya, hasil pemeriksaan menunjukkan tanda negatif padahal sebenarnya sudah ada virus Covid-19 hanya saja belum terdeteksi.

Ikut Tes Covid-19, Pria Ini Tak Sengaja Telan Alat Swab Test

© © MEN

" Sebuah penelitian memperkirakan bahwa 100% orang yang terinfeksi virus mungkin akan menghasilkan hasil tes negatif palsu pada hari pertama infeksi. Masalah dari negatif palsu ini adalah membuat orang beraktivitas seperti biasa dan menularkan virus Covid-19 tanpa ia sadari," ujar Hanes.

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

4 dari 5 halaman

Covid-19, Klaster Perkantoran di Depok Meningkat Lagi

Dream - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Depok mencatat angka penambahan kasus penyebaran corona per hari mencapai 100 lebih, Selasa 1 Desember 2020

Salah satu pemicu yakni tingginya pergerakan individu akibat banyaknya warga Depok yang beraktivitas lintas kota.

" Saat ini kasus rata-rata dalam pekan ini di atas 100 kasus positif. Pergerakan orang yang saat ini terus meningkat tinggi terutama warga commuter, klaster perkantoran saat ini mulai meningkat kembali dan klaster keluarga. Dari keluarga mereka dari kantor menularkan kepada yang lain," kata Jubir Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, Selasa 1 Desember 2020.

Terjadi di Wilayah Lain

Disebutkan kondisi serupa juga terjadi di kota lain terutama di kawasan Jabodetabek. Dadang menuturkan, jumlah tempat tidur yang ada 664 unit dan saat ini sudah terisi 538 tempat tidur atau sekitar 83 persen.

Jumlah itu, kata Dadang, sudah di atas standar WHO yang hanya 60 persen.

" Berdasarkan data yang ada pada kita dari jumlah tempat isolasi di rumah sakit non-ICU itu, sejumlah 664 tempat tidur dan saat ini sudah terisi 538. Artinya sudah 83 persen terisi, di atas WHO 60 persen. Demikian pula untuk ICU, dari 55 ICU saat ini terisi 41. Sekitar 74 persen. Maka dari itu sudah di atas standar WHO," jelas dia.

5 dari 5 halaman

Cari Alternatif

Pihaknya sedang mencari cara untuk mengantisipasi kekurangan tempat tidur.

Solusi saat ini, penambahan ICU dan berkordinasi dengan rumah sakit sekitar.

" Kami mengharapkan terutama bagi orang tanpa gejala (OTG) segera menyampaikan laporan pada satgas tingkat perumahan dan kecamatan dan juga puskesmas, agar tidak terjadi perburukan. Karena jika terjadi perburukan, akan membebankan kepada kapasitas tempat tidur di rumah sakit," tambahnya.

Selain itu, pihaknya juga masih mencari tempat lain yang bisa digunakan untuk lokasi isolasi. Hanya saja Dadang belum dapat menyebutkan lokasi dimaksud.

" Kami sedang ikhtiar untuk mencari satu, dua tempat di Depok. Tapi kami belum bisa memastikan kapan bisa terealisasi," ungkapnya.

Imbauan Taat Prokes

Dia juga mengingatkan pentingnya menerapkan 3 M yaitu mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.

" Jadi tentunya saat ini kita masih adaptasi kebiasaan baru, transisi menuju new normal. Dan kita belum new normal. Kepada para sahabat, warga, agar tetap protokol kesehatan karena itulah yang utama. Kalau kita lihat ada sebagian warga yang kurang memperhatikan prokes, tapi banyak di antara warga yang memperhatikan prokes," tutupnya.

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar