Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Acara pernikahan, sunatan, syukuran biasanya digelar semarak dengan mengundang banyak tamu. Dalam situasi pandemi Covid-19, hal tersebut tentunya tak bisa dilakukan dengan sebelumnya.
Sahabat Dream mungkin juga kerap mendapat undangan dari saudara atau kerabat dekat untuk ke acara pertemuan. Bila memang harus datang, pastikan melakukan protokol kesehatan ketat.
Ada hal-hal penting yang harus dilakukan, saat terpaksa harus mendatangi undangan di kala pandemi Covid-19. Dikutip dari Instagram @lawancovid19_id, pastikan menerapkannya demi melindungi diri sendiri, keluarga dan orang-orang di sekitar.
- pastikan protokol kesehatan tetap dilakukan
- jika sedang sakit atau tidak enak badan, tunda atau batalkan kehadran
- selalu pakai masker mulai dari keluar rumah higga kembali
- jaga jarak minimal satu meter dari orang lain dan hindari kerumunan
- cuci tangan pakai sabun secara berkali atau selalu gunakan hand sanitizer
- bila bersin/ batuk, tutup hidung dan mulut pakai tisu segera buang di kotak sampah tertutup
- hindari kontak fisik seperti salaman atau berpelukan
- batasi waktu berkumpul di lokaso
- lebih baik hadiri acara secara virtual atau streaming jika memungkinkan
Cek juga kondisi tubuh, bila tidak dalam kondisi fit, lebih baik menolak, menunda, atau membatalkan untuk datang acara tersebut. Bila memang ada streaming atau dibuat versi virtual akan lebih baik menghadirinya secara jarak jauh saja.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Vaksinasi Covid-19 bukan satu-satunya jalan untuk mencegah penularan Covid-19. Masyarakat tetap diharuskan menerapkan protokol kesehatan 3M meski nantinya sudah mendapatkan suntikan vaksin.
Juru Bicara Vaksin Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia, Iris Rengganis, menjelaskan vaksin adalah zat yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk memberikan kekebalan. Dia menegaskan zat kekebalan yang dihasilkan oleh vaksin tidak dapat langsung terbentuk.
" Tetapi membutuhkan waktu dua minggu setelah divaksinasi, baru terbentuk antibodi atau zat kekebalan," ujar Iris dalam diskusi yang disiarkan channel YouTube BNPB.
Dalam waktu tersebut, kemungkinan tertular virus corona bisa terjadi. Karena itu, kata Iris, protokol kesehatan tetap harus diterapkan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
" Jadi setelah vaksinasi, tetap kita harus menjalankan protokol kesehatan atau prokes, sekarang terkenalnya prokes ya," kata Iris.
Masa pembentukan zat kekebalan terjadi dua pekan setelah vaksinasi kedua. Selama itu pula, prokes tidak boleh diabaikan.
Iris juga mengingatkan pandemi saat ini masih berlangsung. Sementara dengan vaksinasi diharapkan terbentuknya kekebalan kelompok atau herd immunity setelah minimal 70 persen penduduk tervaksinasi.
" Ini yang kita harapkan kalau betul-betul 70 persen, baru bisa mencegah penularan yang 30 persen yang tidak disuntik," ucap Iris.
Untuk mencapai herd immunity, kata dia, Indonesia perlu waktu. Ini karena jumlah vaksin yang terbatas, ditambah wilayah yang terdiri dari kepulauan sehingga tidak mudah untuk menjalankan vaksinasi dalam waktu singkat.
" Kalau diperkirakan mungkin dua tahun juga masih kurang ya," ucap dia.
Karena itulah protokol kesehatan tetap harus dijalankan di masa pandemi. " Walaupun kita sudah lengkap di vaksinasi," kata Iris.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Indonesia telah memulai program vaksinasi Covid-19 nasional. Vaksinasi dinilai menjadi salah satu jalan keluar untuk menghentikan pandemi Covid-19.
Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Universitas Andalas, dokter Andani Eka, memberikan penjelasan mengenai cara kerja vaksin Covid-19. Ini lantaran muncul kabar di masyarakat mengenai vaksin Covid-19 yang tidak sepenuhnya benar.
Andani menjelaskan vaksin tidak membentuk antibodi pada tubuh. Jika membentuk antibodi, maka vaksin hanya bekerja selama enam bulan.
" Kalau hanya antibodi, artinya vaksin kan hanya tahan sampai enam bulan. Ini salah, karena konsep vaksin adalah membentuk sel memori," ujar Andani.
Andani mengatakan ketika virus baru masuk usai divaksin, sel memori dalam akan mengingat mekanisme dalam sistem pertahanan tubuh. Di fase awal, antibodi akan terbentuk dan bertahan selama empat sampai enam bulan.
" Namun sel memori seagai pengingat akan tetap ada," kata dia.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) pada lamannya menyatakan vaksin akan membantu tubuh membentuk kekebalan terhadap virus corona yang menyebabkan Covid-19. Tetapi, tubuh tidak akan mengalami kesakitan.
Vaksin dengan tipe berbeda punya cara kerja yang berbeda pula dalam membentuk perlindungan pada tubuh. Meski demikian, vaksin-vaksin tersebut membuat tubuh memiliki pasokan sel memori berupa limfosit T dan limfosit B.
Dua jenis sel ini akan mengingat cara melawan virus. Tetapi, tubuh membutuhkan waktu beberapa pekah untuk menghasilkan dua sel tersebut.
Sehingga, terdapat kemungkinan orang terinfeksi beberapa saat sebelum atau sesudah vaksinasi hingga mengalami sakit. Ini karena vaksin tidak punya cukup waktu untuk membentuk kekebalan.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.