Source: Shutterstock.com
Dream - KB suntik merupakan salah satu cara untuk mencegah kehamilan. Kamu bisa memilih KB suntik yang dilakukan 1 atau 3 bulan sekali.
Pemakaian KB suntik tidak hanya dapat mencegah kehamilan, tapi juga bisa mengatasi nyeri menstruasi. Namun sayangnya, kamu bisa merasa mudah lelah, berat badan naik, nyeri payudara hingga jarang haid.
Sama dengan yang lainnya, KB suntik juga tidak dapat menjamin seratus persen bisa mencegah kehamilan. Dilansir dari Sehatq.com, berikut penyebab kebobolan saat menggunakan KB suntik satu bulan.
Masih ada risiko kehamilan
Meskipun diklaim dapat mencegah kehamilan sebesar 99 persen, namun masih ada sepersen kemungkinan untuk hamil. Sehingga, kamu perlu berhati-hati ketika menggunakan KB suntik atau jenis apapun.
KB suntik akan efektif digunakan jika disuntik 1-5 hari pertama haid. Sedangkan ketika digunakan saat tidak haid, KB suntik akan efektif setelah 7 hari. Jika tidak efektif, potensi kehamilan akan lebih besar.
Jadwal suntik terlewat
Kamu harus menggunakan KB suntik secara rutin untuk menjamin efektivitasnya. Jika terlewat, potensi kehamilanpun meningkat dan efektivitas KB menjadi sebesar 94 persen.
Jika ingin lebih efektif mencegah kehamilan, gunakan alat kontrasepsi ganda dan suntik KB secara teratur.
(Sumber: Sehatq.com)
Dream - Perubahan hormonal merupakan salah satu penyebab jerawat. Hormon yang bisa menyebabkan munculnya jerawat adalah androgen.
Meningkatnya kadar hormon androgen dapat memicu produksi sebum berlebih dan menyebabkan jerawat.
Oleh karena itu, pil KB diklaim dapat mengatasi jerawat dan menurunkan kadar hormon androgen agar kembali seperti semula.
Tapi, tidak semua pil KB dapat mengatasi jerawat. Hanya pil KB dengan hormon estrogen dan progesteron yang bisa menurunkan kadar androgen serta mengatasi jerawat.
Kamu juga harus berkonsultasi pada dokter sebelum menggunakan pil KB. Dilansir dari Sehatq.com, berikut jenis pil KB yang bisa digunakan untuk mengatasi jerawat.
1. Norgestimasi: pil KB yang mengandung hormon estrogen dan dikombinasikan dengan progestin atau bentuk sintetis dari hormon progesteron.
2. Norethindrone: Sama dengan Norgestimasi dan terjual sesuai dosis yang dibutuhkan.
3. Drospirenone: pil KB dengan hormon estrogen dan dikombinasikan hormon progestin yang memiliki efek samping pembekuan darah. Jadi, harus berhati-hati ketika mengonsumsinya.
Meski dapat mengatasi jerawat, namun tidak semua wanita boleh menggunakannya. Wanita yang menjalani program atau sedang hamil, belum melewati masa puber, usia 35 tahun ke atas, merokok, sering migrain, hipertensi, memiliki riwayat penyakit jantung, kanker payudara, hati, perdarahan uterus serta gangguan pembekuan darah, tidak diperbolehkan mengonsumsi pil KB untuk mengobati jerawat.
(Sumber: Sehatq.com)
Advertisement
Begini Beratnya Latihan untuk Jadi Pemadam Kebakaran
Wanita Ini Dipenjara Gegara Pakai Sidik Jari Orang Meninggal Buat Perjanjian Utang
4 Glamping Super Cozy di Puncak Bogor, Instagramable Banget!
Menkeu Lapor Capaian Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Tingkat Pengangguran Turun
Cerita Darsono Setia Rawat Istrinya yang Tak Bisa Kena Cahaya Selama 32 Tahun
Bahas Arah Kebijakan Ekonomi, Prabowo Adaptasi Ajaran Ayahnya
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Patrick Kluivert Tutup Kolom Komentar Akun Instagramnya Setelah `Dicerai` PSSI
Menkeu Bagikan Nomor WhatsApp `Lapor Pak Purbaya`, Warga Bisa Curhat Soal Pajak
6 Zodiak yang Lebih Rentan Gaslighting dan Digaslight: Hati-Hati Kalau Kamu Salah Satunya
Wanita Ini Dipenjara Gegara Pakai Sidik Jari Orang Meninggal Buat Perjanjian Utang