Militan ISIS (Business Insider)
Dream - Nama ISIS, yang merupakan singkatan dari Negara Islam Irak dan Suriah, belakangan sangat populer di dunia. Sebab, kelompok yang baru saja mendeklarasikan kekhalifahan itu dikenal beringas, bahkan kejam. Sehingga banyak dikecam, bahkan oleh umat Islam.
Namun, ternyata nama ISIS juga dipakai sebagai nama merek minuman anggur dari Malta. Anggur ini dijual dengan harga US$ 16 perbotol, atau sekitar Rp 187 ribu. Dari label pada botol, anggur itu diklaim segar dan alami.
Sang produsen menyatakan nama itu bukan diambil dari nama ISIS yang baru saja mendeklarasikan kekhalifahan di Irak dan Suriah itu. Mereka mengklaim ISIS yang dipakai sebagai merek dagang itu merujuk pada Isis, Dewi Mesir kuno.

Anggur merek ISIS. Foto: Al Arabiya
Sebelumnya, produsen lingeri top asal Inggris, Ann Summers, merilis produk pakaian dalam wanita dengan merek Isis. Mereka bahkan meminta maaf kepada publik dan menyatakan nama itu bukan berarti bentuk dukungan kepada kelompok bersenjata di Irak dan Suriah.
" Nama produk baru Isis merupakan nama Dewi Mesir, bukan nama kelompok ekstremis," kata Juru Bicara Ann Summers dikutip Dream dari Al Arabiya, Selasa 26 Agustus 2014. Sang produsen mengaku tak mungkin mengubah nama itu karena sudah dipersiapkan sejak enam bulan lalu.
Di Amerika Serikat, nama ISIS juga dipakai oleh perusahaan yang memproduksi lingeri. Sebuah perusahaan menamakan salah satu produknya dengan 'Isis Blue Maternity and Nursing Bra" . Produk ini dijual untuk kaum ibu yang tengah menyusui.
Sedangkan, ISIS telah mengganti nama mereka menjadi Islamic State (IS). Kelompok ini telah menguasai beberapa wilayah di Irak dan Suriah. Mereka juga terus berperang melawan militer di kedua negara tersebut.
Advertisement
Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19
