Jamur Cordyceps Militaris Dapat Lindungi Tubuh dari Virus

Reporter : Cynthia Amanda Male
Kamis, 2 Juli 2020 08:43

Jamur Cordyceps Militaris Memiliki Beberapa Bahan Aktif Yang Bersifat Anti Peradangan. (Foto: Shutterstock)

Digunakan sebagai suplemen herbal.

Dream - Suplemen merupakan produk yang dapat digunakan untuk meningkatkan imunitas tubuh dan menghindari virus.

Kamu tidak hanya bisa mengonsumsi suplemen berbahan kimia, banyak yang terbuat dari bahan alami dan efektif untuk menjaga daya tahan tubuh.

Salah satu suplemen berbahan alami yang dapat dikonsumsi untuk menjaga daya tahan tubuh adalah jamur Cordyceps militaris.

“ Jamur Cordyceps militaris memiliki beberapa bahan aktif yang bersifat anti peradangan, imunomodulator serta berpotensi sebagai antivirus,” ungkap Widodo, Guru Besar Fakultas MIPA dan Pakar Biomolekuler Universitas Brawijaya dalam webinar ’Tangguh Hadapi New Normal Bersama PT Kalbe Farma’, Rabu 1 Juli 2020.

Sebenarnya, jamur yang memiliki 3 senyawa aktif, yaitu kordisepin, adinosin serta polisakarida ini, telah banyak dikenal dan diteliti untuk dijadikan suplemen penghambat replikasi virus maupun penyeimbang metabolisme tubuh agar berfungsi normal.

Sehingga, sangat cocok digunakan selama pandemi Covid-19. Selain itu, jamur Cordyceps militaris cenderung aman dikonsumsi jangka panjang.

1 dari 2 halaman

Cara konsumsi dan perbandingannya dengan vitamin C

Suplemen

“ Kadang, suplemen vitamin C kalau penggunaannya berlebih, kita harus lihat kondisi tubuh. Apakah lambung atau ginjalnya cukup baik dan lain-lain,” jelasnya.

Meskipun aman untuk dijadikan suplemen, namun jamur ini tidak dianjurkan dikonsumsi langsung.

“ Yang paling baik harus diekstrak. Dengan diekstraksi, senyawa lain yang kurang baik dapat dihilangkan”.

2 dari 2 halaman

Proses ekstraksi pun bisa dilakukan secara tradisional atau modern. “ Kalau tradisional bisa direbus,” sambungnya.

Kamu pun harus memerhatikan dosis ketika mengonsumsi jamur cordyceps miitaris.

“ Jamur ini bisa dikonsumsi di atas 12 tahun dan harus dikonsumsi sesuai dosis. Jangan dikonsumsi lebih dari dua kali sehari dan konsultaskan dengan dokter jika memiliki penyakit bawaan,” tutupnya.