Amankah Soket USB Charger Motor Jika Sampai Terendam Air?

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 2 Oktober 2019 11:36
Amankah Soket USB Charger Motor Jika Sampai Terendam Air?
Ini tipsnya.

Dream – Saat ini beberapa merek sepeda motor sudah dilengkapi dengan fitur USB charger. Kehadirannya memudahkan pengendara untuk mengisi daya smartphone atau gadget yang sudah melemah.

Dengan mobilitas yang semakin tinggi, soket pengisi daya ini bahkan menjadi salah satu fitur yang diperhatian para pencari sepeda motor masa kini.

Para pemilik sepeda motor lama bahkan mengutak-atik tunggangannya agar bisa dipasang soket charger sendiri. 

Fungsinya yang fungsional karena membantu pengendara saat harus mengisi baterai memang menyenangkan. Tapi ada satu kekhawatiran yang dirasakan para pemilik motor. Akankah soket charger tetap aman digunakan ketika terkena air? Berikut ini penjelasannya, dikutip dari Suzuki, Rabu 2 Oktober 2019.

1 dari 5 halaman

Kalau Terendam Air?

Jawabannya tergantung pada seberapa banyak air yang masuk ke socket tersebut. Hanya cipratan atau sampai merendam soket charger?

Apabila air menciprat, biasanya takkan menyebabkan korsleting listrik. Berbeda halnya jika sampai soket teredam. Sudah pasti akan terjadi arus pendek atau korsleting.

Kabar baiknya, kamu tak perlu khawatir. Soket USB charger yang kemasukan air takkan mengganggu komponen lainnya. Komponen kelistrikan lainnya aman.

Korslet itu cuma akan menyebabkan putusnya sekring yang terpasang untuk charger itu. Kamu cuma perlu mengganti sekring tersebut dengan yang baru, dan soket charger sudah bisa dipakai kembali.

Untuk yang memang memasang aksesoris tambahan charger tersebut, pastikan tambahkan sekring pada rangkaian kelistrikannya. Satu hal yang harus diperhatikan dan menjaga adalah jangan sampai soket charger tidak terkena atau kemasukan air lagi. 

2 dari 5 halaman

Bolekah Mencuci Filter Udara Motor?

Dream – Salah satu komponen motor matik yang perlu perawatan rutin adalah filter udara. Saringan udara di motor ada dua, yaitu basah dan kering.

Dikutip dari Federal Oil, Senin 8 September 2019, dua jenis filter udara memerlukan perlakuan yang berbeda. Saringan udara kering hanya bisa dibersihkan dengan angin atau kompresor.

Nah, kalau yang basah, kamu tak bisa mencucinya. Filter udara basah harus segera dibersihkan.

3 dari 5 halaman

Mengapa Tak Boleh Dicuci?

Jika kamu mencuci atau menyikat filter udara, yang ada komponen saringan akan rusak. Jika rusak, saringan udara tidak mampu menyerap kotoran dengan sempurna.

Kamu disarankan untuk segera menggantinya.

Untuk saringan udara kering, terbuat dari bahan kertas yang memiliki ketebalan standart. Saringan jenis ini memang tidak mudah rusak saat menyedot air meski bercampur air.

Sedangkan saringan udara basah terbuat dari bahan yang sama hanya saja dilengkapi dengan pelumas khusus untuk mengurangi kotoran yang masuk ke ruang bakar. (ism)

4 dari 5 halaman

Tekanan Angin Ideal untuk Ban Motor Matic, Melaju Jadi Nyaman

Dream – Ban menjadi salah satu komponen penting untuk kendaraan bermotor. Percuma saja punya mesin gahar atau body berkilauan jika ban mobil kempes. Mobil sama sekali takkan bisa dipakai.

Sebagai komponen yang bersentuhan langsung dengan aspal, ban tentu membutuhkan perhatian khusus. Selain kualitas bahan ban, tekanan angin pada ban motor juga harus dicek seksama agar keselamatan terjaga.

Dikutip dari Federal Oil, Selasa 3 September 2019, setiap kendaraan bermotor memiliki tekanan angin yang berbeda-beda. Produsen biasanya sudah memiliki takaran sendiri tentang tekanan bal idel untuk mobil atau motor.

Khusus untuk sepeda motor, tekanan ban yang kurang akan membuat kuda besi kamu menjadi oleng. Sebaliknya, tekanan berlebihan hanya akan membuat ban motor bisa meletus dan tunggangan jadi tak saat melewati jalan berlubang atau polisi tidur.

Lantas, berapa tekanan angin pada ban motor matic yang ideal?

5 dari 5 halaman

Tekanan Angin Ban Motor Matik yang Ideal

Untuk motor matic, kamu bisa mengeceknya di bagian dek atau di bawah box console. Di sana, produsen sudah menuliskan keterangan tekanan angin yang dianjurkan.

Misalnya, Honda Vario 125. Tekanan angin ban depan 29 psi dan belakang 33 psi. Aturan tersebut berlaku untuk berboncengan ataupun sendirian.

Namun dari beberapa sumber lain menyebutkan, tekanan angin ban depan motor matic ada yang menyebut 28 psi untuk sendiri dan 30 psi saat berboncengan.

Sedangkan tekanan angin ban belakang disebutkan 31 psi untuk sendirian dan 33 psi untuk berboncengan.

Supaya kualitas angin ban terjaga, sebaiknya gunakan angin nitrogen karena memiliki stabilitas lebih baik dan lebih tahan terhadap suhu yang tinggi.

Tekanan angin akan bertahan lebih lama meski cuaca sedang panas karena kandungan nitrogen lebih lama dalam mengalami penguapan. 

Beri Komentar