Foto: Deki Prayoga/Dream
Dream - Konsep sustainable dan ethical fashion semakin banyak diterapkan oleh perancang mode. Gerakan ini muncul atas dasar keprihatinan limbah fashion yang merusak lingkungan.
Brand busana muslim Elzatta Hijab turut meluncurkan koleksi sustainable yang diperkenalkan di Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019.
Foto: Deki Prayoga/Dream
Bertajuk 'Future Blooms', koleksi dihiasi oleh ornamen bunga bermekaran yang terbuat dari limbah sisa produksi. Kain-kain perca disulap menjadi 3D embellishment untuk menambah kesan elegan.
" Koleksi dengan konsep zero waste ini kami keluarkan dengan keadaan sadar betul bahwa limbah industri fashion memang memberi dampak negatif pada lingkungan. Kami namakan 'Future Blooms' karena sisa kain diolah jadi ornamen bunga," ujar Tika Latifani Mulya, Vice President Elzatta Hijab di Jakarta Convention Center, pekan lalu.
Foto: Deki Prayoga/Dream
Bahan cerutti dan wool peach diolah menjadi 12 set busana muslim yang terdiri dari gamis, tunik dan celana palazzo dengan aksen layering yang memberi kesan flowy.
Foto: Deki Prayoga/Dream
Warna yang diterapkan tak muluk-muluk. Koleksi didominasi dengan nuansa earthy tone seperti cokelat, beige, olive dan putih.
Ornamen bunga disusun satu-persatu dengan teknik handcraft yang sangat teliti. Embellishment juga diterapkan pada aksesori pendukung seperti tas. Sangat menarik! (mut)
Foto: Deki Prayoga/Dream
Dream - Zaskia Adya Mecca dan Tasya Nur Medina memperkenalkan koleksi bertajuk 'Kaba' di gelaran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019. Zaskia menggunakan motif yang merupakan hasil karya anak ketiganya, Bhai Kaba.
Pertunjukan dibuka dengan menampilkan vlog Bhai Kaba yang menggambar ondel-ondel. Menurut istri Hanung Bramantyo, sang putra memang sangat menyukai ikon budaya Betawi itu.
Foto: Deki Prayoga/Dream
" Dia sangat jatuh cinta dengan ondel-ondel dan gambarnya cukup unik. Akhirnya aku mencari cara untuk mengabadikan karya-karya anakku, nggak hanya di buku gambar tapi juga berkolaborasi dengan mereka," ujar Zaskia di Jakarta Convention Center, Kamis 14 November 2019.
Gambar-gambar sang putra diaplikasikan sebagai motif di seluruh koleksi yang terdiri dari kemeja, outer, jaket, jumpsuit sampai scarf. Koleksi semakin trendy dengan padu padan sepatu Converse.
Foto: Deki Prayoga/Dream
Motif diterapkan secara minimalis sehingga terlihat tetap simpel. Layaknya ondel-ondel, warna yang digunakan juga sangat ceria seperti biru, oranye, mustard dan putih.
Pertunjukkan semakin meriah saat kakak beradik itu memboyong ondel-ondel ke atas panggung fashion show.
Foto: Deki Prayoga/Dream
Mereka kemudian membuka ondel-ondel yang ternyata dipakai oleh anak-anak mereka. Zaskia juga menceritakan reaksi sang putra ketika melihat coretan tangannya dicetak di atas busana muslimah.
“ Happy banget! Aba senangnya luar biasa. Anak kan kalau bikin sesuatu pengennya diliatin ke mamanya,” kata pemain film 'Ayat-ayat Cinta'.
Foto: Deki Prayoga/Dream
Dream - Vivi Zubedi membuka Sustainable and Ethical Fashion Show di gelaran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) pada Kamis, 14 November 2019.
Desainer yang mengawali karier sebagai perancang abaya itu, meluncurkan lini khusus aksesori yang terbuat dari purun, tanaman rumput liar sejenis pandan yang hidup di dekat air atau rawa.
Foto: Deki Prayoga/Dream
" Selama saya berkarier membuat abaya, ternyata bukan hanya abaya yang dibutuhkan, mereka juga butuh pelengkap outfit seperti tas," ujar Vivi di Jakarta Convention Center, Kamis 14 November 2019.
Jalinan purun dianyam menjadi tas bergaya bohemian. Dalam hal ini Vivi menggandeng pengrajin purun di Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Foto: Deki Prayoga/Dream
Sama halnya dengan kain tradisional, proses pengolahan purun terbilang cukup rumit. Pertama-tama, purun harus dijemur terlebih dahulu agar kering dan dapat dipipihkan.
Foto: Deki Prayoga/Dream
Kemudian purun diwarnai dan dianyam menjadi berbagai macam aksesori seperti tas, topi, bahkan tikar sebagai detail penunjang. Vivi memadukannya dengan koleksi busana muslimah bernuansa etnik.
Lewat Purun The Label, Vivi Zubedi bertekad untuk membina pengrajin purun guna menciptakan produk fashion bernilai tinggi. Apalagi saat ini purun juga sudah dipakai oleh rumah mode besar seperti Dolce & Gabbana.
Foto: Deki Prayoga/Dream
" Mereka (pengrajin) ternyata tidak punya media promosi dan hanya bisa buka lapak di depan rumah. Semoga kedepannya bisa lebih mensejeterahkan hidup mereka," pungkas Founder & Head Director Industri Kreatif Syariah (IKRA) Indonesia itu.
X