Kolaborasi Unik Mel Ahyar dan Maestro Lukis Memukau Hati

Reporter : Ratih Wulan
Rabu, 9 November 2016 18:14
Kolaborasi Unik Mel Ahyar dan Maestro Lukis Memukau Hati
Tak sekadar bermonolog, Jeihan berperan lebih jauh dalam mengerjakan 20 koleksi dari label 'Art Couture' milik Mel.

Dream - Menarik. Itulah gambaran dari suasana panggung yang ditampilkan Mel Ahyar di ajang IPMI Trend Show 2017. Dibuka dengan rekaman monolog dari seniman lukis terkenal Jeihan, perlahan-lahan iringan musik mengalun nan dramatis.

Jeihan hari itu tampil memuai. Tak hanya seni lukis, dia menuangkan kreativitasnya ke dalam 20 koleksi dari label 'Art Couture' milik Mel. Sebagai pelukis yang terkenal dengan ciri khas berupa figur manusia bermata tajam, kali ini goresan-goresan sketsanya dituangkan dalam 5 siluet masterpieces.

Sedangkan 15 baju lainnya, merupakan hasil penuangan ide dari kedua seniman tersebut. Bagaimana lukisan dikolaborasikan dengan pola busana yang dikerjakan dengan teknik digital art dan couture detail.

" Saya berusaha menerapkan perjalanan karier Jeihan dan adibusana dunia sejak tahun 1950. Dipilih tahun itu karena menjadi era kebangkitan Jeihan setelah jatuh bangun melawan penyakitnya," terang Mel saat jumpa Pers di Senayan City Jakarta Selatan pada Selasa, 8 November 2016.

Tak cuma Jeihan. Para model tampil anggun dengan seolah tengah menjiwai setiap busana yang mereka peragakan. Apalagi panggung 'white cube' yang berukuran lebih kecil dari runway pada biasanya, memberi kesempatan penonton untuk melihat lebih dekat detail setiap bajunya.

Penonton seperti disuguhi sebuah drama teaterikal yang diselingi dengan pertunjukan biola di tengah-tengah show. Dan disisipi oleh kata-kata bijak yang dibacakan Jeihan.

" Puncak budaya seni adalah sufi. Sufi adalah cinta. Cinta pada Tuhan, alam sebagai rahmatan lil alamin," demikian kutipan-kutipan bijak yang coba digambarkan keduanya.

Selanjutnya, berlanjut pada peragaan busana berkarakter tahun 70 hingga 80-an yang dituangkan dalam garis desain longgar, over size dan celana-celana berpotongan lebar. Sementara tahun 90-an, digambarkan desiner nyentrik itu sebagai gaya yang penuh egoisme, individualis dengan sentuhan vintage.

" Beberapa siluet berpotongan a-line, edgy, mewah, elegan, dan unik,"

Sedangkan untuk pemilihan material, Mel banyak memanfaatkan bahan-bahan ringan seperti organza, silk gazard, silk tulle yang mudah dibentuk sebagai layering. Ditambah dengan bahan-bahan taffeta yang digunakan untuk memanipulasi bentuk tubuh dan potongan busana, agar terkesan berat dan penuh.(Sah)

Beri Komentar