Ilustrasi/Shutterstock
Dream - Mi instan nampaknya jadi sahabat sahur para anak indekos atau kamu yang tiba-tiba kepepet waktu imsak telat terlambat bangun sahur.
Meski pembuatannya cukup praktis dan tidak dilarang dalam hal apapun, namun jika pengonsumsian mi instan cenderung tinggi tentu dapat merusak kesehatan tubuh.
Selain itu, konsumsi mi instan membuat tubuh tak bertenaga saat berpuasa.
Menurut ahli gizi, Inayah Budiasti, mi instan itu bahan dasarnya tepung. Jadi sangat mudah dicerna, membuat kita akan cepat lapar kembali. Mi instan juga menggunakan bahan pengawet, tidak bagus untuk kesehatan.
Kata Inayah, makanan yang diawetkan seperti mi instan mengandung nutrisi rendah. Sebaiknya dihindari makan yang tidak mengandung serat saat sahur, seperti mi instan.
" Tubuh akan tidak lapar dan lemas, jika kita konsumsi jenis makanan berbahan serat, seperti buah, sayur dan gandum. Makanan seperti ini lebih lama tinggal di dalam lambung," ujarnya.
Ia menganjurkan jika Sahabat Dream terpaksa harus makan mi instan, sebaiknya tambahkan makanan berserat.
Dream - Sebagian dari kita ada yang menanggap bahwa belum makan kalau belum menyantap nasi. Dan kadang ada juga yang menyantap nasi yang dicampur dengan mie instan. Rasanya memang enak.
Nah, masalahnya tahukah kita bahwa di balik menyatunya dua makanan sumber karbohidrat dan kalori cukup tinggi ini dan ternyata kurang bagus bagi kesehatan, bila terlalu sering dan terus menerus.
Dalam beberapa kemasan mie, ada yang mengandung 310 kalori atau setara dengan satu porsi nasi ukuran sedang lengkap dengan lauk pendukung. Tapi ada juga beberapa mie yang kadar kalorinya di bawah jumlah itu.
Jadi jika satu porsi mie yang kalorinya tinggi ditambah dengan seporsi nasi, maka asupan kalori dalam tubuh dapat mencapai 600-700 kalori, meski kebutuhan kalori harian manusia 2000, jika terlalu sering bisa bikin tubuh melar.
Rasanya yang enak dan tekstur kenyalnya memang membuat banyak orang jatuh hati pada mie. Mungkin ada baiknya mulai saat ini jangan terlalu sering, memeriksa apakah mie itu sesuai dengan standar SNI atau tidak, atau mengganti 'pendamping' mie instan dengan sumber protein, serat dan vitamin lain seperti sayuran, telur hingga daging.
Kandungan garam dan MSG yang sangat tinggi membawa pengaruh yang kurang baik bagi kesehatan tubuh. Jika memang ingin mengkonsumsi mie baiknya dibatasi satu atau dua minggu sekali saja atau dikombinasi dengan sayur-sayuran.
Sejumlah peneliti di Amerika Serikat juga pernah melakukan penelitian soal efek kurang baik bagi kesehatan jika mie dikonsumsi terlalu sering, sekitar 3 hingga 4 kali sepekan.
Pemimpin penelitian ini, Dr Shin, kepada Daily Mail Kamis 14 Agustus 2014, menyebutkan bahwa konsumsi yang sering itu dapat menaikkan resiko sindrom kardiometabolik.
Karena selain pengawet, katanya, " Mie itu memiliki unsur kimia yang disebut sebagai bisphenol A."
Unsur itulah yang menganggu cara kerja hormon. Karena itu dia mengimbau agar tidak terlalu sering mengkonsumi mie.
Baca hasil penelitian ahli-ahli dari Harvard University di sini http://bit.ly/1ohKHLE
(Dari berbagai sumber)
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal
4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!
Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta