Sumpah Pemuda, Musik Jadi Alat Pemersatu

Reporter : Puri Yuanita
Rabu, 28 Oktober 2015 17:40
Sumpah Pemuda, Musik Jadi Alat Pemersatu
"Saya cuma enggan aksi massa bakar-bakaran, jungkir balik mobil. Itu sudah nggak jaman. Harusnya ada cara yang lebih inovatif," kata Pandji.

Dream - Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober dimaknai secara berbeda oleh sebagian pemuda. Ada yang melakukan aksi, namun ada pula yang menunjukkan semangat Sumpah Pemuda dengan karya-karya yang inovatif.

Stand-up comedian Pandji Pragiwaksono memilih opsi yang terakhir. Dengan menunjukkan karya, menurutnya, dapat menunjukkan aksi massa yang lebih elegan.

" Saya cuma enggan aksi massa bakar-bakaran, jungkir balik mobil. Itu sudah nggak zaman. Harusnya ada cara yang lebih inovatif," jelasnya kepada Dream jelang konser tur Hiphop Nusantarap 2015, di Jakarta, Rabu, 28 Oktober 2015.

Dia menilai, beberapa orang sebetulnya tidak begitu memahami semangat yang terjalin dalam Sumpah Pemuda. Untuk itu penting melihat kembali sebuah alat pemersatu.

" Pemuda dan musik selalu erat. Maka musik bisa menjadi pemersatu yang luar biasa begitu," jelasnya.

Semangat musik sebagai pemersatu itu, dia mencontohkan, terjadi saat konser Kantata Takwa di Gelora Bung Karno (GBK) pada 1991. Waktu konser itu GBK penuh dan tiket ludes terjual.

" Itu karena pada waktu itu rakyat percaya musik itu ada pesannya," katanya.

Ke depan dirinya berharap generasi muda dan bangsa ini menggunakan musik sebagai alat kesatuan. " Moga-moga lebih banyak orang yang menggunakan musik sebagai alat persatuan," pungkasnya.

(Ism, Laporan: Maulana Kautsar)

Beri Komentar