Marak Penipuan Online Lewat File APK, Jaga Diri Dengan 5 Tips Ini!
Belakangan ini marak terjadi penipuan online lewat file APK. Masalah satu ini bukan saja meresahkan, tetapi juga bisa menimbulkan berbagai kerugian finansial. Dari terkurasnya rekening di aplikasi bank, saldo di aplikasi uang elektronik maupun e-commerce dan platform daring lainnya.
Dari berbagai modus penipuan, Bank Indonesia (BI) melalui situs resminya menjelaskan jika modus penipuan undangan pernikahan dan modus penipuan kurir paket termasuk yang paling marak terjadi. Lewat kedua modus baru tersebut, informasi dan data pribadi akan dicuri.
Inilah kenapa masyarakat perlu untuk selalu waspada. Sebab, penipuan online tersebut dilakukan oleh pelaku dengan cara mengirim file APK ke calon korban melalui aplikasi pesan singkat. Setelah file APK tersebut diunduh dan diberi izin akses, pelaku bisa mencuri data rahasia dari handphone calon korban, seperti foto, video, SMS, akses akun m-banking dan lain-lain.
Merugikan sekali, bukan? Supaya hal tersebut tak sampai kamu alami, simak tips menjaga diri agar terhindar penipuan online lewat pengiriman file APK, sekaligus kiat tetap menjaga kerahasiaan data pribadi di ruang digital versi Tokopedia berikut ini.
Hindari klik atau download sembarangan saat menerima pesan berisi file APK dari nomor tidak dikenal lewat aplikasi pesan singkat. Baik itu berupa undangan pernikahan digital, tagihan, resi pengiriman dan sebagainya.
Jika kamu terlanjur klik atau download file APK ilegal, segera kembalikan handphone ke setelan pabrik (reset factory). Ubah seluruh data di semua akun aplikasi yang menyimpan data pribadi, seperti nomor handphone, e-mail, password dan PIN, di aplikasi perbankan dan yang berkaitan dengan transaksi digital lainnya.
Ketika menerima pesan mencurigakan atau file APK dari pihak yang mengaku sebagai kerabat dekat atau instansi lain, jangan buru-buru percaya. Sebaliknya, pastikan untuk melakukan konfirmasi ulang terlebih dulu melalui jalur terpercaya atau resmi.
Selain itu, jangan mudah tergiur dengan informasi promo, undian dan informasi lainnya dari sumber tak resmi. Ambil contoh untuk Tokopedia, marketplace ini selalu menyampaikan informasi tentang promo, undian dan informasi lainnya melalui kanal resmi, seperti situs web www.tokopedia.com, blog www.tokopedia.com/blog, media sosial yang terverifikasi, serta email dengan domain @tokopedia.com.
Jadi, waspadalah jika menerima email dan/atau file APK dengan domain lain, seperti @tokopedia.co.id, @gmail.com dan lain-lain, karena itu pasti bukan dari Tokopedia. Apabila menerima pesan dengan file APK yang mengatasnamakan Tokopedia namun mencurigakan, segera lapor lewat layanan 24/7 Tokopedia Care atau www.tokopedia.com/help.
Pastikan juga untuk melakukan pembaruan sistem operasi, aplikasi dan software pada handphone secara berkala guna meningkatkan keamanan perangkat. Anjuran mengganti password rutin ini sebaiknya diaplikasikan di seluruh akun, termasuk aplikasi perbankan dan yang berkaitan dengan transaksi digital lainnya.
Hindari menggunakan password yang sama antar akun. Saat mengganti password, jangan pernah sebar kode OTP atau password ke orang lain untuk menghindari kebocoran akun. Selain itu, dalam bertransaksi daring, tingkatkan keamanan dengan mengaktifkan fitur keamanan akun di aplikasi-aplikasi terkait. Di Tokopedia misalnya, kamu bisa mengaktifkan berbagai fitur keamanan yang ada, salah satunya PIN Tokopedia.
Platform marketplace menggunakan sistem rekening bersama (rekber) untuk melindungi pengguna ketika bertransaksi secara online. Sistem ini membuat uang pembeli hanya akan diteruskan ke penjual jika produk sudah diterima oleh pembeli sesuai pesanan.
Oleh karena itu, pastikan proses transaksi jual-beli online selalu dilakukan di dalam platform resmi. Jika ada pihak yang meminta melanjutkan komunikasi atau bertransaksi di luar platform resmi, segera lapor melalui customer service instansi yang bersangkutan. Contohnya kalau Tokopedia, kamu bisa lapor lewat pusat bantuan Tokopedia Care.
Tak kalah penting, jangan memberikan informasi pribadi melalui media sosial, karena berpotensi menimbulkan kebocoran atau pencurian data. Mulai dari nomor handphone, alamat rumah, nama lengkap ibu, nomor rekening bank, NIK, KK dan data pribadi lainnya.
Kabar baiknya, demi mengatasi hal ini, Tokopedia bersama pemerintah dan mitra strategis lain terus bekerja sama dalam meningkatkan literasi digital masyarakat. Salah satunya melalui modul literasi mengenai perlindungan data pribadi di ruang daring. Modul ini bisa diakses siapa pun secara gratis melalui halaman khusus Tokopedia Care.
Bukan itu saja, marketplace tersebut juga senantiasa melakukan berbagai edukasi terkait perlindungan data pribadi kepada pengguna melalui berbagai kanal, seperti media sosial resmi, blog, seminar atau workshop dan bentuk komunikasi publik lainnya. Dengan beberapa tips tersebut, kamu bisa menjaga diri terutama saat menggunakan gawai seperti smartphone, agar tidak mudah tertipu berbagai modus penipuan, termasuk lewat file APK.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia