Bunga Jelitha/Foto: Dream-Shania Suha Marwan
Dream - Masyarakat Indonesia kemarin, Minggu, 10 November 2019, kembali memperingati jasa Pahlawan yang telah berkorban nyama dengan merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Di era damai seperti saat ini, pahlawan dimaknai dengan cara berbeda.
Bunga Jelitha Ibrani, Puteri Indonesia 2017 mengatakan upaya untuk mengenang jasa para pahlawan sebetulnya bisa dilakukan kapanpun, bahkan dapat setiap hari.
“ Hari ini cuma momen untuk memperingatinya saja sih,” ujar wanita kelahiran 6 September 1991, saat ditemui di acara Run for Smile; Be a Hero, di Hotel Harper Puwakarta, Minggu, 10 November 2019 kemarin.
Bunga yang merupakan perwakilan Indonesia di acara Miss Universe 2017, mengatakan seseorang bisa menjadi pahlawan dengan cara apapun.
Bunga Jelitha/Foto: Dream-Shania Suha Marwan
Di era seperti saat ini, pahlawan bisa mulai dari tindakan-tindakan kecil seperti menolong orang sekitar yang membutuhkan.
Selain itu, hal-hal seperti memberi makanan kepada anak-anak kurang mampu atau sekalipun membantu ibu-ibu yang kurang mengerti teknologi saat ini, juga bisa disebut sebagai pahlawan, lho!
(Sah, Laporan: Shania Suha Marwan)
Dream - Setelah gagal melaju di babak final ajang Miss Universe 2017, Bunga Jelitha akhirnya tiba di tanah air beberapa waktu lalu. Dibalik kepulangannya itu, Supermodel Internasional 2011 itu ternyata menyimpan kisah pilu.
Desainer dan presenter Ivan Gunawan menceritakn Bunga ternyat sempat takut pulang ke Tanah Air.
" Bunga itu pulang sampai takut ditimpukin batu, dia aja mau pulang ke negaranya sendiri sampai takut," kata Ivan Gunawan beberapa hari lalu.
Igun, sapaan Ivan Gunawan berpesan agar Bunga tak terlalu larut dan membahas kegagalan di ajang putri tercantik di dunia tersebut. Dia berharap wanita kelahiran 6 September 1991 itu bisa melanjutkan aktivitasnya seperti biasa.
Begitu pula dengan Ivan yang menjadi perancang busana yang dipakai Bunga selama kontes tetap menjadi desainer dan aktris.
Mantan kekasih Rossa ini juga mengimbau masyarakat agar lebih menghargai jerih payah Bunga Jelitha yang telah berjuang membawa nama Indonesia. Meski tidak berhasil membawa mahkota kemenangan.
" Kalau bisa kita hidup enak lah, saling menghargai, karena setiap orang sudah punya porsinya masing-masing. Setiap orang punya kelebihannya, kekuranggannya masing-masing," tuturnya.
(Sah/Laporan : Sari Affifah)
Di mata Igun, Bunga sudah memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Dia menyayangkan perilaku netizen yang justru menambah buruk wajah Indonesia di mata dunia dengan hujatan lewat media sosial.
" Sosmed bisa dilihat seluruh dunia. Kalian bisa bayangin kalau perwakilan dari negara lain lihat aksi dari perwakilan negaranya sendiri (Indonesia), malu enggak? Gitu saja ya," tutur Igun.
Igun menganggap kegagalan Bunga sebagai kewajaran. Menurut dia, tidak semua peserta dinyatakan menjadi pemenang dalam sebuah kompetisi.
" Ini kan kompetisi, atlet yang bertanding aja nggak selalu menang. Itu atlet loh yang dari kecil jadi atlet. Gimana ini yang kita tangani cuma beberapa bulan," ujar Igun.
Menurut dia, bisa tampil di ajang bergengsi tingkat dunia sudah merupakan kebanggaan bagi Bunga. Apalagi bagi dia yang menjadi tim pendukung penampilan Sang Putri Indonesia 2017 itu.
Igun pun tak memungkiri turut merasakan kesedihan sebagai tim. " Saya ya sebagai tim tanggapan seperti apa, sedih ya sedih," tutur Igun.