Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan Indonesia akan mendapatkan tambahan dosis vaksin. `Amunisi baru` ini akan memperkuat pasokan vaksin untuk kebutuhan penanganan Covid-19 dalam negeri.
" Rencananya akan datang nanti malam 3,8 juta (dosis) vaksin dari AstraZeneca dalam skema GAVI dan nanti bulan depan akan datang lagi dua kali 3,8 juta," ujar Budi dalam konferensi pers disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Selain itu, Budi mengatakan Indonesia juga telah mendapatkan kepastian tambahan vaksin Sinovac. Kepastian ini didapat setelah Presiden Joko Widodo melobi Presiden China, Xi Jinping.
" Ada tambahan vaksin Sinovac yang akan masuk antara 10 juta sampai 15 juta untuk bulan April dan Mei," kata Budi.
Selanjutnya, Budi mengajak para kepala daerah untuk kembali menggenjot vaksinasi. Karena vaksinasi sempat agak direm akibat pasokan vaksin kurang.
" Tapi sekarang suplai untuk bulan Mei akan cukup banyak sehingga kita segera kembalikan case penyuntikannya seperti sebelumnya," kata Budi.
Budi berharap sebelum 17 Agustus, vaksinasi sudah cukup banyak dilakukan. Sehingga bisa jadi hadiah bagi HUT Kemerdekaan Bangsa Indonesia.
" Jumlah orang yang divaksinasi sudah cukup banyak sehingga kita bisa mengendalikan pandemi ini," kata Budi.
Lebih lanjut, Budi meminta masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker dan cuci tangan. Juga tetap menjaga jarak.
" Kita sudah baik, keseimbangan yang terbaik sudah kita capai, jangan kita ubah-ubah lagi," kata dia.
Dream - Vaksinasi di era pandemi saat ini memegang peranan sangat penting sebagai salah satu upaya pencegahan. Sehingga, vaksinasi rutin perlu dijalankan untuk menunjang sistem imun pada tubuh dan menciptakan herd immunity.
Meski saat ini pandemi masih berlangsung bukan berarti vaksinasi rutin nasional terhenti dan seluruhnya dialihkan ke vaksinasi Covid-19. Namun demikian, pandemi sedikit banyak memberikan pengaruh terhadap jadwal vaksinasi lain yang juga penting.
" Kondisi pandemi turut berpengaruh terhadap jadwal dan tata cara pelayanan imunisasi baik di Posyandu, Puskesmas, rumah sakit maupun di fasilitas kesehatan lainnya," ujar Ketua Umum Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PERALMUNI), dr. Iris Rengganis.
Berdasarkan rekomendasi WHO, vaksinasi dapat menyelamatkan jutaan nyawa. Vaksinasi secara luas diakui sebagai salah satu intervensi kesehatan yang paling sukses dan hemat biaya di dunia.
Iris menjelaskan sejak 2000 vaksinasi untuk mencegah penyakit menular telah menyelamatkan 37 juta jiwa di negara berpendapatan rendah dan menengah. Pengendalian penyakit menular melalui vaksinasi juga memiliki peran penting dalam meningkatkan angka harapan hidup menjadi 15-25 tahun.
Pihaknya berkomitmen untuk memajukan dan mengembangkan pengetahuan di bidang alergi-imunologi untuk kepentingan kesehatan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Juga berkolaborasi dengan Sanofi Pasteur untuk terus mengingatkan masyarakat akan pentingnya vaksinasi.
" Kami juga mengedukasi masyarakat di platform digital Kenapa Harus Vaksin, dan berbagai webinar untuk tenaga ahli kesehatan mengenai pentingnya, vaksinasi flu dan vaksinasi lain selama pandemi Covid-19," kata Country Lead Sanofi Indonesia & GM Sanofi Pasteur Indonesia, Joselito Del Mundo
Vaksin telah menjadi salah satu kisah sukses terbesar dalam kesehatan masyarakat. Melalui penggunaan vaksin, sejumlah penyakit menular seperti cacar dan virus polio liar bisa diberantas.
Hasilnya jumlah orang yang mengalami dampak buruk dari penyakit menular yang dapat dicegah seperti campak, difteri, dan batuk rejan menurun drastis.
" Selama pandemi Covid-19, WHO merekomendasikan vaksinasi influenza untuk populasi rentan seperti tenaga kesehatan, lansia, anak kecil, ibu hamil, dan mereka yang mengalami kondisi medis kronis tertentu," terang Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi Immunologi RS Cipto Mangunkusumo, Prof. Samsuridjal Djauzi.
Samsuridjal mengatakan tak hanya vaksin flu, sangat penting untuk masyarakat agar tidak melupakan pentingnya pemberian vaksin rutin lain untuk dewasa, seperti Hepatitis A, Hepatitis B, Meningitis, Tdap dan PCV.
Selain itu, saat ini masih banyaknya para orangtua yang khawatir untuk memberikan imunisasi bagi anaknya ditengah pandemi Covid-19. Padahal imunisasi dasar penting bagi bayi dan anak sampai umur 18 bulan guna untuk melindungi dari berbagai penyakit berbahaya lain.
Reporter : Radhika Nada
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR