Waspada Bahaya Bensin Basi.
Dream – Selama masa pandemi, mobil lebih banyak berdiam diri di garasi karena mengikuti anjuran beraktivitas di rumah untuk menekan penyebaran virus corona. Tentu saja kondisi ini akan berdampak kepada kendaraa, salah satunya bahan bakar bisa basi.
Dikutip dari Oto.com, Kamis 8 Oktober 2020, bahan bakar basi ini merujuk kepada penurunan kualitas bahan bakar. Masa kedaluwarsa kendaraan sendiri paling umum dua hingga tiga bulan, namun ada yang sampai setahun. Faktor bahan bakar bisa expired karena bahan bakar itu sendiri dan kondisi mobil, seperti tutup tangki kurang rapat dan memarkir kendaraan di tempat yang terik.
Penurunan mutu itu terjad akibat perubahan unsur kimia. Air bisa saja tercampur dengan bahan bakar ketika tangki tidak diisi penuh. Pada malam hari atau cuaca sejuk, kondisi ini membuat pengembunan atau kondensasi. Air bisa membuat mesin tak menyala dan merusaknya.
Efek lainnya adalah tercipta sedimen. Bensin yang “ nganggur” bisa menguap atau terkontaminasi dengan logam di dalamnya. Dari sini, muncul kerak di tangki dan berubah menjadi sedimen atau endapan.
Kendaraan bisa saja menyala, tapi kalau sampai tersedot pompa, endapan itu bisa menyumbat sistem pembakaran atau injector. Kalau sudah begini, perlu ada pembersihan komponen dan bisa makan biaya yang lebih banyak.
Sahabat Dream perlu berhati-hati. Pastikan mengisi tangki bensin sampai penuh ketika memarkir kendaraan dalam durasi yang lama.
Jangan lupa juga untuk memanaskan mobil setidaknya dua atau tiga hari sekali. Jika sudah terlanjut, cobalah memeriksa mesin sebelum menyalakannya.
Caranya, kamu menyiapkan ompa siphon dan dua wadah transparan. Satu untuk yang lama, satu untuk baru. Buka tutup tangki, kemudian masukan selang pompa yang telah dihubungkan ke penampung.
Sedot secukupnya dan biarkan selama beberapa menit. Sampai minyak stabil. Kemudian bandingkan keduanya. Bahan bakar yang baik harus terlihat jernih, tak ada residu. Bila ada lapisan kontras atau endapan, dipastikan sudah basi.
Mencium aromanya juga bisa dilakukan. Jika tercium seperti pernis yang tajam bukan bau khas bensin, ini menandakan kondisinya tak layak pakai. Segera lakukan penyedotan menyeluruh atau sebanyak mungkin. Bila tak yakin, panggil teknisi dari bengkel resmi untuk membantu. Setelah itu tuangkan yang baru dan nyalakan mesin. Diamkan beberapa saat untuk membakar sisa bensin basi tadi.