Saat Musim Hujan, Kita Perlu Ganti Ban Motor? (Foto: Shutterstock)
Dream - Musim hujan merupakan musim yang lebih berisiko bagi pengendara motor. Kalau “ kuda besi” tak disiapkan dengan baik, akan muncul beragam bahaya saat mengendarainya.
Bagi pemotor, salah satu hal yang wajib diperhatikan adalah ban.
Kalau musim hujan, apakah ban biasa masih aman digunakan atau harus diganti?
Dikutip dari Suzuki, Rabu 18 Desember 2019, hal pertama yang harus kita lakukan adalah melihat batas aman pemakaian ban yang bisa kita lihat pada titik TWI (Thread Wire Indicator). Kalau sudah sampai titik TWl, itu tandanya ban sepeda motor sudah perlu diganti.
Titik TWI itu merupakan indikasi apakah ulir pembuangan air dari ban masih bisa berfungsi dengan maksimal atau tidak.
Kalau fungsinya sudah tidak maksimal dan harus diganti, jangan ganti ban sembarangan, ya? Usahakan ukuran bannya sama.
Kalau mau dapat daya cengkeram yang lebih baik, kamu bisa menambah ukuran sesuai dengan kemampuan pelek sepeda motor.
Perlu dicatat, lebih baik ganti dengan ukuran yang lebih besar. Jangan diganti dengan yang lebih kecil karena kontak area juga kecil.
Penggantian ban juga harus memperhatikan lebar pelek.
Untuk pengguna harian, patokan standar bisa diikuti. Untuk ban balap atau sport, lebih baik gunakan ban yang ukurannya 1-2 psi lebih rendah dari standar.
Ban balap disarankan punya tekanan 16-17 saat musim hujan. Ban ini punya pola yang jarang.
Jadi, saat basah, jenis ini butuh lebih banyak buangan air. Untuk bisa menapak di jalan basah, lebih baik kurangi tekanan udaranya. (ism)
Dream - Peran ban sangat penting di sebuah kendaraan, terutama sepeda motor. Pasti kamu tahu rasanya mengendari motor dengan kondisi ban bocor atau kurang angin.
Pemilik sepeda motor selalu disarankan untuk rajin mengecek dan merawat ban motor. Dengan perawatan tersebut diharapkan ban motor awet dan tak mudah botak.
Dikutip dari Federal Oil, Selasa 26 November 2019, ada beberapa langkah yang bisa kau lakukan untuk mencegak ban motor botak lebih cepat. Hal pertama harus dilakukan adalah rutin membersihkan ban agar kotoran yang menempel di ban bisa hilang.
Kotoran, debu, dan pasir yang menempel akan membuat ban mudah bocor dan pecah. Saat membersihkan ban, gunakanlah sikat dan basahilan ban terlebih dahulu dengan air sabun.
Langkah kedua yaitu rutin mengecek tekanan angin ban. Ini penting dilakukan agar bisa mengetahui ban dalam kondisi kempes atau tidak. Jika kondisi ban kempes, segera tambah angin.
Jangan memaksa mengendarai motor ketika ban dalam kondisi kempes. Ban akan lebih mudah bocor, cepat botak, bahkan bisa sampai retak.
Ingat jangan memberi tekanan angin terlalu tinggi dalam mengisi angin ban karena ban juga berisiko pecah atau meledak.
Ketiga, jangan berikan muatan berlebihan. Dalam mengangkut muatan, sebaiknya disesuaikan dengan kapasitas kendaraan. Mengapa?
Jika mengangkut muatan melebihi kapasitas, ban motor bisa cepat botak dan membuat ban mudah pecah atau retak. Hal ini sudah pasti membahayakan keselamatan saat berkendara sepeda motor.
Keempat, hindari parkir motor di bawah terik matahari. Sewaktu memarkir sepeda motor, sebaiknya di tempat yang teduh. Kalau kamu parkir di bawah terik matahari, tekanan angin ban bisa meningkat karena pemuaian udara.
Dream – Tak ada kejadian paling mengesalkan para pemotor selain ban tiba-tiba kempis di tengah jalan. Kamu pasti bertambah jengkel karena sedang terburu-buru ke kantor atau berangkat kuliah.
Kejadian ban kempis bisa terjadi dimanapun dan kapanpun. Sebelum kamu terburu emosi dan menggerutu sepanjang jalan saat mencari tempat tambal ban, sebaiknya tenangkan diri dahulu.
Mengutip laman Otosia, Manajer Teknik Sepeda Motor PT Gajah Tunggal, Yulfahmi, mengatakan ada beberapa tips anti emosi ketika mengetahui ban motor tiba-tiba bocor.
Pertama, saat ban bocor samping, lebih baik kamu menggantinya saja. Yulfahmi mengatakan konstruksi samping ban berbeda dengan tapak.
“ Malah jadi lebih parah, kan fleksibilitasnya tinggi. Kalau fleksibilitasnya tinggi, jadi susah. Hampir enggak bisa sebetulnya,” kata dia di Jakarta.
Yulfahmi mengatakan kalau ditambal, ban akan kembali bocor. “ Kalau ditambal, bocor lagi enggak lama. Karena fleksibel, tidak ada yang memegang (menjadi kerangka) ke tambalannya. Ya bocor, tidak bisa menyimpan angin," kata dia.
Masalah kedua yang bisa kamu temukan adalah ban tidak rata atau retak ramping padahal belum lama diganti.
Kalau ini masalahnya, kesalahnya ada pada pengendara yang membiarkan ban kurang angin namun terus dipakai.
“ Tekanan angin rendah, dijalankan dalam waktu yang lama,” kata dia.
Yulfahmi juga menyarankan pengendara tidak sering-sering memarkir sepeda motor di ruang terbuka. Hal ini berkaitan dengan masa pakainya.
“ Ban awet, jangan ditaruh di tempat yang kena matahari langsung,” kata dia.(Sah)
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik