Ilustrasi Asteroid (Foto: Shutterstock)
Dream - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengatakan, asteroid raksasa berbahaya berukuran satu setengah kali lebih besar dari ukuran London Eye, atau juga lebih tinggi dari Monas, akan terbang melintasi dekat Bumi pada Jumat 24 Juli.
Dikutip dari Liputan6.com, Kamis 23 Juli 2020, asteroid itu dinamai Asteroid 2020 ND dan diklasifikasikan sebagai Objek Dekat Bumi (Near-Earth Object/NEO) serta Potensi Berbahaya Asteroid (Potentially Hazardous Asteroid/PHA).
NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA) mengungkap bahwa asteroid itu akan melakukan pendekatan terdekat ke Bumi pada 24 Juli, ketika dalam jarak 0,034 unit astronomi (AU) dari planet yang dihuni manusia.
Batu luar angkasa yang tingginya 135 meter itu juga bergerak dengan kecepatan 13,5 kilometer per detik - atau 48.000 kilometer per jam. Di Indonesia, struktur yang memiliki tinggi sekitar itu adalah Monumen Nasional, yakni 132 meter.
Pada jarak 0,034 AU, NASA menggambarkan objek tersebut sebagai " asteroid yang berpotensi berbahaya (PHA)" .
" Asteroid Berbahaya (potentially hazardous asteroid /PHA) saat ini didefinisikan berdasarkan parameter yang mengukur potensi asteroid untuk melakukan pendekatan yang mengancam ke Bumi," Badan Antariksa AS itu mengatakan.
" Secara khusus, semua asteroid dengan jarak persimpangan orbit minimum (MOID) 0,05 au atau kurang dianggap PHA."
NASA mengatakan di situs web Jet Propulsion Laboratory (JPL): " NEO adalah komet dan asteroid yang didorong oleh gaya tarik gravitasi planet terdekat menjadi orbit yang memungkinkan mereka memasuki lingkungan Bumi.
" Minat ilmiah pada komet dan asteroid sebagian besar disebabkan oleh statusnya sebagai puing-puing sisa yang relatif tidak berubah dari proses pembentukan tata surya sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu."
" Planet-planet luar raksasa (Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus) terbentuk dari penggumpalan miliaran komet. Dan sisa serpihan dari proses pembentukan ini adalah komet yang kita lihat hari ini."
" Demikian juga, asteroid hari ini adalah potongan-potongan yang tersisa dari aglomerasi awal planet-planet bagian dalam yang mencakup Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars."
Sumber: Liputan6.com
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media