Asteroid (Shutterstock.com)
Dream - NASA segera menguji pesawat ruang angkasa yang akan digunakan untuk mengeksplorasi asteroid kaya mineral diperkirakan bernilai US$10 juta triliun. Nantinya, pesawat ini akan diluncurkan dalam Misi Psyche.
Misi Psyche NASA telah melewati tonggak penting yang membuatnya selangkah lebih dekat pada peluncuran. Setelah meninjau secara intensif kemajuan misi dalam membangun instrumen sains dan sistem tekniknya, Psyche diizinkan masuk ke Fase D,
Fase D merupakan fase akhir operasi sebelum jadwal peluncurannya pada Agustus 2022. Hingga saat ini, misi tersebut berfokus pada perencanaan, perancangan, dan pembangunan badan pesawat ruang angkasa, sistem propulsi tenaga surya, tiga instrumen sains, elektronik, subsistem daya, dan sejenisnya.
Peninjauan yang sukses dari elemen-elemen tersebut berarti misi sekarang dapat mulai mengirimkan komponen ke Laboratorium Propulsi Jet NASA, yang mengelola misi dan akan menguji, merakit, dan mengintegrasikan setiap bagian.
" Ini benar-benar fase terakhir, ketika semua kepingan puzzle bersatu dan kami akan segera naik roket. Ini adalah bagian paling intens dari semua yang terjadi di lapangan," kata Lindy Elkins-Tanton dari Arizona State University, yang menjadi investigator utama Misi Psyche.
Target Psyche adalah asteroid kaya logam dengan nama yang sama. Asteroid tersebut mengorbit di Matahari pada jalur lingkar utama antara Mars dan Jupiter.
Para ilmuwan menilai tidak seperti asteroid berbatu atau es, Psyche sebagian besar adalah besi dan nikel. Asteroid ini bisa menjadi jantung dari planet awal yang kehilangan lapisan luarnya.
Menjelajahi asteroid Psyche yang memiliki lebar sekitar 140 mil, atau 226 kilometer. dapat memberikan wawasan berharga tentang bagaimana Bumi dan planet lain terbentuk.
Pesawat ruang angkasa Psyche akan menggunakan magnetometer untuk mendeteksi medan magnet potensial. Jika asteroid memilikinya, itu merupakan indikator kuat benda angkasa itu pernah menjadi inti dari sebuah planet awal.
Pencitraan multispektral akan menangkap gambar permukaan, serta mengumpulkan informasi tentang komposisi dan topografi asteroid. Spektrometer akan menganalisis neutron dan sinar gamma yang datang dari permukaan untuk mengungkap unsur-unsur penyusun benda tersebut.
Sumber: Phys.org
Advertisement
Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau


5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari


Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

VinFast Beri Apreasiasi 7 Figur Inspiratif Indonesia, Ada Anya Geraldine hingga Giorgio Antonio