Foto: Yayasan Batik Indonesia
Dream - Dalam menyambut Hari Batik Nasional ke-8 yang akan jatuh pada esok hari Senin 2 Oktober 2017, Yayasan Batik Indonesia menghadirkan parade Karnaval Batik Indonesia pada Minggu pagi, 1 Oktober​​​​ 2017.
Setelah sebelumnya menggelar pergelaran busana batik dan Family Day di Galeries Lafayette, kini Karnaval Batik Indonesia hadir sebagai acara utama untuk melengkapi selebrasi Hari Batik Nasional 2017.
" Kami berharap agar masyarakat dapat menghargai batik bukan hanya sebagai produk, tapi juga memahami makna dari batik yang telah dibuat oleh para pembatik Indonesia. Dari makna tersebutlah, batik dapat diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO. Semoga batik kita tetap jaya sebagai pemersatu bangsa," ujar Yultin Kartasasmita, selaku Ketua Yayasan Batik Indonesia di kawasan Sarinah, 1 Oktober 2017.
Karnaval Batik Indonesia dihadirkan di tengah suasana Car Free Day. Pada pukul 06.30, rombongan karnaval berangkat dari Hotel Grand Sahid Jaya menuju Bundaran HI untuk kemudian mengakhiri perjalanan di Gedung Sarinah.
Rombongan terdiri dari parade kostum batik, penari tradisional, pembatik, marching band, dan arak-arakan besar seperti ondel-ondel, enggrang, gerobak hias, dan gunungan jajanan pasar.
Di dalam rombongan juga terdapat dua Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) binaan Yayasan Batik Indonesia, yakni SMKN 24 dan 27 Jakarta, yang membawakan kain batik hasil karya siswa dan siswi. Selain itu, juga terdapat para model yang membawakan kostum batik persembahan Lasalle, BNI, ESMOD, IWAPI, dan KFC.
Arak-arakan besar menampilkan ogoh-ogoh berbusana pengantin Sunda. Tema pertanian juga diusung dalam arak-arakan ini dengan adanya bebegig (orang-orangan sawah), tampah beras, dan bakul nasi.
Selain itu, arak-arakan terbesar berupa Gatot Kaca setinggi lima meter hadir di bagian belakang rombongan. Cukup sulit untuk membawa gerobak yang satu ini karena besar dan beratnya. Bahkan, Gatot Kaca beberapa kali sempat tersangkut kabel listrik dan jembatan penyebrangan.
Namun, rombongan karnaval terus melaju diiringi dengan barisan Marching Band Gita Teladan Sumbangsih Drum Corps serta pasukan komunitas sepeda dari seluruh Indonesia.
Berdasarkan info yang diterima dari Komunitas Sepeda Bike to Work, ada sekitar 300 pesepeda yang datang dari 21 kota berbeda. Merekalah yang bertugas untuk mengatur koordinasi dan membuka jalan bagi peserta karnaval di tengah padatnya suasana Car Free Day.
Setelah sampai di Gedung Sarinah, peserta karnaval tampil di hadapan para tamu undangan. Presiden Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono beserta istrinya juga turut hadir menyaksikan peserta karnaval.
Puncak acara dilangsungkan dengan pergelaran busana batik dari atas Gedung Sarinah berupa vertical catwalk fashion show.
Di pergelaran busana ini, para model yang merupakan anggota Mahasiswa Pecinta Alam 'berjalan' secara vertikal dalam balutan busana batik koleksi Parang Kencana, Danar Hadi, [bi], Galeri Batik Jawa, dan Bin House.
(Laporan Annisa Mutiara Asharini)
Advertisement
Potret Mobil Tercepat di Dunia, Yangwang U9 yang Bisa Melesat 496 Km per Jam
25 Pulau Paling Favorit di Dunia, Ada Bali?
5 Tempat Glamping Terjangkau di Yogyakarta, Mari Healing dan Manjakan Mata
Kasus Keracunan MBG Terus Berulang, Ikatan Dokter Anak Beri 5 Peringatan Lewat Surat Terbuka
Jalan-Jalan Seru Naik Bus Tingkat di Jakarta, Begini Cara Pesan Tiket dan Jadwalnya
Jenius Luncurkan Inovasi Unthinkable: QRIS Cross Border, Rewards Baru, hingga Reksa Dana USD
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Jalan-Jalan Seru Naik Bus Tingkat di Jakarta, Begini Cara Pesan Tiket dan Jadwalnya
Kasus Keracunan MBG Terus Berulang, Ikatan Dokter Anak Beri 5 Peringatan Lewat Surat Terbuka
5 Tempat Glamping Terjangkau di Yogyakarta, Mari Healing dan Manjakan Mata
Potret Mobil Tercepat di Dunia, Yangwang U9 yang Bisa Melesat 496 Km per Jam
Back to Basic Jadi Jurus Baru untuk Menguatkan Identitas Restoran, Social House
Ritual Menenangkan Ibu dan Bayi Lewat Sentuhan Penuh Cinta dari Cuddle Calm Cussons Baby