(c) Shutterstock
Pembelajaran di masa pandemi memang menuai banyak lika-liku, sehingga perlu kerjasama dari orang tua dalam mengoptimalkan peran guru dan sekolah. Hal ini menjadi penting mengingat ketika belajar di rumah, siswa cenderung sulit berkomunikasi secara langsung selain dengan orang tua mereka sendiri.
Bagi para siswa, belajar dari rumah juga membuat orang tua turut berperan sebagai guru. Apa saja dukungan yang bisa orang tua berikan kepada anaknya saat pembelajaran dari rumah?
Elemen penting dalam pembelajaran jarak jauh secara daring adalah sarana dan prasarana. Selain buku pelajaran dan alat tulis, beberapa barang penunjang seperti gawai dan layanan internet juga tak kalah krusial.
Adanya sarana dan prasarana dalam pembelajaran jarak jauh akan memudahkan siswa dalam semua ilmu yang disampaikan secara daring. Meski begitu, orang tua juga tetap perlu secara intens berkomunikasi dengan anak untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran berlangsung.
Kemampuan serta kapasitas yang dimiliki masing-masing orang tua, mau tak mau membuat proses belajar mengajar berpotensi kurang maksimal. Jika sudah begini, orang tua perlu secara intens berdiskusi dan kooperatif kepada pihak sekolah terutama guru.
Misalnya ketika belum tersedia perangkat gadget untuk pembelajaran jarak jauh, orang tua bisa berdiskusi kepada pihak sekolah mengenai proses berlangsungnya PJJ. Hal lain juga bisa dikomunikasikan seperti orang tua yang harus bekerja dan tak bisa menemani anak dalam proses pembelajaran, hingga kemampuan masing-masing siswa dalam optimalisasi penyerapan ilmu yang diberikan oleh guru.
Mengingat tujuan dari pembelajaran jarak jauh adalah menjaga kesehatan dan mencegah penularan virus Corona, maka penting bagi orang tua untuk membiasakan pola hidup sehat kepada anak. Tak hanya dengan rutin mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak dengan lingkungan luar, pola makan serta jam istirahat perlu diperhatikan untuk menjaga kebugaran si kecil.
Selain itu, kesehatan psikologis anak juga perlu diperhatikan. Situasi yang membuatnya sulit bersosialisasi dengan teman sebaya dan sulitnya menerima ilmu dari pembelajaran jarak jauh bisa mempengaruhi mental anak dan membuat kondisi psikisnya terganggu.
Dengan melakukan cara ini, diharapkan anak mampu beradaptasi secara maksimal dan tetap memiliki kesehatan serta pengembangan diri yang baik. Pada akhirnya ketika penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas diberlakukan, anak-anak bisa lebih siap menjalaninya.
(*)
Advertisement
Lowongan Secret Agent Inggris MI6 Diumbar di Instagram, Mau Jadi `James Bond` di Dunia Nyata?
7 Cara Mengajarkan Anak Mengenal Emosi Lewat Intonasi Suara agar Mudah Dipahami
Pengasuh Ponpes Al Khoziny yang Ambruk: Ini Takdir dari Allah
Resep Macaron Elegan yang Bikin Tamu Terkesan ala Bon Appétit Your Majesty
Ada Hadiah dari Dream.co.id dan Communifest di Hari Komunitas Nasional, Ikut Kuisnya Yuk!