Pentingnya Peka Terhadap Kesehatan Mental Anak

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Jumat, 24 Juli 2020 12:12
Pentingnya Peka Terhadap Kesehatan Mental Anak
sebagian besar kondisi gangguan mental pada anak yang ditemukan adalah gejala depresi dan kecemasan.

Dream - Menjaga kesehatan fisik anak di tengah pandemi Covid-19 sangatlah penting. Namun menjaga kesehatan mental anak juga tidak boleh diabaikan.

Gangguan kesehatan pada anak mungkin hal yang sulit dideteksi oleh orang tua. Hal ini jelas mengakibatkan anak tidak medapatkan perawatan dan bantuan yang mereka butuhkan.

" Padahal ketika seorang anak mengalami gangguan mental dan tidak diatasi, maka hal itu akan menyentuh berbagai aspek seperti bagaimana cara ia bersosialisasi," tutur Annelia Sani Sari, Psikolog Anak dalam acara Webinar #HaloTalks: Gangguan Mental pada Anak, Musuh yang Tak Terlihat, Kamis 23 Juli 2020.

1 dari 4 halaman

Sejumlah pakar dan komunitas kesehatan mental di Indonesia cukup khawatir dengan banyaknya anak yang berjuang sendirian dengan gangguan kesehatan mental tak terdeteksi. Gejala gangguan kesehatan mental pada anak sering kali dianggap sebatas masalah perilaku.

Asaelia Azeela, Co-founder Ubah Stigma, salah satu komunitas yang berfokus pada kesehatan mental menyebut, sebagian besar kondisi gangguan mental pada anak yang ditemukan adalah gejala depresi dan kecemasan.

" Kebanyakan yang kami temukan di lapangan, anak-anak mengalami gejala depresi dan kecemasan."

" Sumbernya berasal dari masalah keluarga. Dampaknya mereka kehilangan konsentrasi saat belajar dan penurunan nilai akademis," jelas Asaelia.

2 dari 4 halaman

Ketika anak sudah mengalami gangguan mental, sulit bagi mereka untuk mengatur emosi dan mengatasi konflik. Sehingga, mereka cenderung memiliki kepribadian yang tertutup.

" Anak bisa jadi merasa malu mengakui jika mereka punya gejala gangguan mental. Mereka tidak memahami solusi alternatif yang mereka miliki," tambah Asaelia.

3 dari 4 halaman

Solusi Jika Anak Mengalami Gangguan Kesehatan Mental

Ilustrasi Keluarga

Annelia Sari Sani menyebutkan, salah satu hal yang menyulitkan untuk penanganan kesehatan mental anak yakni keterbatasan pengetahuan pada orang tua.

" Contoh stigma atau kepercayaan umum di masyarakat, anak laki-laki suka marah dan berkelahi, padahal ada gangguan yang bersifat pembangkangan. Kekurangan informasi ini menjadi kendala yang sangat besar," kata Anne.

Tindakan yang bisa dilakukan orang tua, menurut Anne, yaitu membuka komunikasi secara intensif dengan anak.

" Jika kita memvalidasi perasaan anak dan berempati, hubungan kita dengan anak menjadi lebih bagus. Anak akan melihat jalan keluar atau solusi yang lebih baik daripada bunuh diri."

4 dari 4 halaman

Dia menambahkan bahwa keluarga perlu membentuk zona yang nyaman agar anak dapat leluasa bercerita tanpa merasa akan dicemooh atau disalahkan.

Ketika anak sudah merasa berada di zona yang nyaman, orang tua dapat meyakinkan anak bahwa kondisi yang dialami mereka akan segera berakhir.

" Menjaga kesehatan fisik anak, seperti berolahraga, makan teratur dan tidur cukup juga dapat kita lakukan untuk membantu menjaga kesehatan mental mereka," tutur Anne.

Beri Komentar