Shutterstock
Dream - Penyakit jantung mungkin sering diabaikan generasi muda karena menganggapnya hanya menyerang kalangan lanjut usia. Padahal tren terbaru menunjukan penyakit yang menjadi penyebab kematian nomor satu ini sudah makin banyak menyerang kalangan usia muda.
Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh Darah, dr. Wishnu Aditya Widodo, Sp.JP, mengatakan bahwa banyak kasus serangan jantung yang terjadi pada usia 30 hingga 40 an yang masih tergolong usia produktif. Penyakit ini bisa muncul karena faktor keturunan disertai pola hidup yang kurang baik.

" Pada usia 30 hingga 40 tahun, setiap tahun angka serangan jantung naik dua persen, secara statistik, usianya semakin lama semakin muda," jelas dr. Wisnu Aditya Widodo, Dokter Spesialis Penyakit Jantung di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) pada konferensi virtual RSPI, baru-baru ini.
Penyakit jantung yang kerap diabaikan ini ternyata berada di urutan pertama penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

" Sebelum adanya pandemi Covid-19, jantung ada di urutan pertama dan setelah pandemi pun tetap di urutan pertama," tambah dr. Wisnu.
Hal ini juga senada dengan pernyataan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bahwa penyakit jantung koroner (ischaemic heart disease) merupakan penyebab kematian terbesar di Indonesia.

Gaya hidup yang serba instan dan kurangnya aktivitas fisik menjadi kemungkinan penyebab dari penyakit jantung di usia produktif ini.
Selain itu faktor genetik yang disertai komorbid seperti darah tinggi disertai gaya hidup yang tidak sehat akan memicu terjadinya penyakit jantung di usia dini.
Sebaiknya hindari rokok, minuman alkohol dan ubah pola hidup menjadi lebih baik. Makan makanan sehat dan bersih juga melakukan aktivitas fisik. Jangan lupa membersihkan dan menambal gigi berlubang karena dapat berakibat endokarditis.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia

10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu

KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang

4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal

Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
