Sakit Kepala/ Foto: Shutterstock
Dream - Keluhan sakit kepala (headache) pernah dirasakan hampir setiap orang. Sahabat Dream mungkin juga sering mengalaminya. Penyebab dari sakit kepala berbeda-beda, begitu pula dengan durasi dan intensitasnya.
Rasa sakit kepala yang muncul bisa ringan atau hingga parah yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Pada umumnya rasa sakit tersebut bisa diredakan dengan mengkonsumsi obat pereda rasa sakit. Jika rasa sakit berulang dan terjadi secara rutin dapat mengindikasikan kondisi kesehatan yang lebih serius.
Terkadang kita merasa bingung apakah sakit kepala yang dialami normal ataukah pertanda masalah kesehatan seris. Untuk mengetahui kondisi sakit kepala yang harus segera konsultasi dengan dokter, ketahui hal-hal berikut.
Thomas Berk, MD, direktur medis Neura Health, menekankan bahwa sakit kepala tegang/ tension headache adalah yang paling sering dialami banyak orang. Rasa sakit yang terkait dengan sakit kepala tegang ringan sampai sedang dan sering digambarkan sebagai perasaan seperti ikatan ketat di sekitar kepala.
" Sakit kepala tegang biasanya disebabkan oleh dehidrasi, ketegangan otot, dan stres," ujar Berk.
Dia menambahkan bahwa sakit kepala migrain juga umum terjadi. Sebagian besar penderita migrain dapat mengidentifikasi pemicu spesifik yang menyebabkan sakit kepala mereka, seperti perubahan hormonal, gangguan tidur, dan stres yang berlebihan.
Migrain jauh lebih menyakitkan daripada tension headache, dan biasanya terdiri dari rasa sakit berdenyut hebat di satu sisi kepala. Juga disertai dengan gejala seperti mual, muntah, dan kepekaan terhadap cahaya.
Jenis sakit kepala lainnya adalah sakit kepala cluster – serangan yang dapat terjadi dalam jangka waktu yang lama, biasanya berlangsung selama empat hingga enam minggu.
" Sakit kepala cluster biasanya satu sisi dan dapat berlangsung selama 15 menit sampai tiga jam pada suatu waktu. Gejala sakit kepala cluster dapat mencakup robekan mata, kelopak mata terkulai, hidung tersumbat atau pilek, dan wajah memerah. Rasa sakit menusuk atau terbakar yang terkait dengan sakit kepala cluster bisa sangat menyiksa," kata Berk.
Kebanyakan orang yang mengalami sakit kepala cluster tidak memiliki kondisi lain yang mendasarinya. Migrain dan sakit kepala cluster bisa terasa menyiksa, tapi bukan keadaan darurat dan biasanya dapat dirawat di rumah dan konsultasi rutin dengan dokter saraf.
Biasanya, sebagian besar sakit kepala tidak mendasari kondisi tertentu. Namun, penyakit seperti stroke, infeksi otak, tumor otak, dan cedera otak traumatis memiliki gejala yang sama dengan sakit kepala. Berikut beberapa gejala yang harus kamu waspadai.
Gejala sistemik
Sakit kepala yang terjadi disertai gejala sistemik dapat menunjukkan bahwa kondisi kesehatan memburuk.
Gejala neurologis
Sakit kepala yang disertai dengan gejala-gejala neurologis seperti mati rasa, kesemutan, kelemahan, kehilangan penglihatan, kesulitan berbicara bisa menjadi tanda keadaan darurat medis, seperti stroke.
Serangan cepat
Serang sakit kepala yang cepat dan intensif biasanya dikaitkan dengan stroke atau pendarahan otak.
Usia Tua
Orang yang lebih tua lebih mungkin untuk memiliki giant cell arteritis, penyakit pembuluh darah yang mempengaruhi arteri di kepala.
Kehamilan
Jika rasa sakit selama kehamilan berbeda dengan sakit kepala sebelum hamil, maka sebaiknya mencari perawatan ahli.
Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita/ Sumber: PopSugar
Dream - Sakit kepala termasuk keluhan umum yang dialami banyak orang. Terutama dalam situasi pandemi seperti sekarang, bekerja di rumah dengan postur buruk atau cahaya yang tak memadai, atau mungkin stres.
Kondisi tersebut bisa dengan mudah memicu munculnya sakit kepala. Sebagian besar sakit kepala terjadi akibat tekanan berlebihan pada otot dan persendian di sekitar area leher bagian atas.
Kondisi tersebut juga memberi tekanan pada saraf di tulang belakang. Akibatnya adalah rasa sakit menjalar ke bagian belakang mata dan dahi. Biasanya sakit kepala terjadi ketika bangun di pagi hari atau melakukan aktivitas yang terlalu panjang, terutama jika memiliki pekerjaan yang mengharuskan duduk depan laptop seharian.
Untuk meredakan sakit kepala, hindari dulu konsumsi obat. Coba saja latihan peregangan. Bisa dilakukan di pagi hari atau saat istirahat kerja untuk meminimalkan dan mengurangi potensi sakit kepala akibat otot yang tegang.
Dokter Adam Fehr, PT, DPT, CSCS, seorang ahli fisioterapi memberi tahu cara praktis untuk meregangkan leher sehingga meringankan nyeri leher dan sakit kepala karena tegang (tension headache).
Lakukan langkah berikut:
- Tempelkan dagu ke leher seperti membuat double chin
- Lalu taruh satu tangan dan dorong rahang ke belakang
- Terakhir, letakkan tangan yang lain di belakang kepala, lalu dorong secara pelan ke depan dan ke bawah. Sampai merasakan peregangan di bagian belakang leher
- Tahan posisi ini selama 30 detik dan ulangi beberapa kali
Lihat videonya agar lebih jelas.
@dr.afehr.dpt ☑️ Can be really helpful for tension headaches and the like ##neckpain ##tensionheadache ##chiro ##medstudent
♬ Ride It - Regard
Laporan Syifa Putri Naomi/ Sumber: PopSugar/ Leading Edge Physical Therapy
Advertisement
Donald Trump Tebar Pujian Lagi ke Presiden Prabowo Subianto: 'Sosok Luar Biasa dari Indonesia'
Intip Gaji Pramugari di Indonesia, Penasaran?
7 Pantai Dekat Jakarta yang Cocok untuk Pelepas Penat
Saatnya Gen Z untuk Shine & Unstoppable di Yamaha Youth Community Got Talent 2025
Bukan Cuma Malas Cuci Muka, Ini Penyebab Pria Berjerawat
Energi Baru dari #TwistLickDance, Kolaborasi Penuh Warna antara OREO dan BABYMONSTER
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Orang Korea Dagang Cilok Keliling, Netizen: Kita `Jajah` Bangsa Lain Via Jajanan
13 Komunitas Kanker di Indonesia, Beri Dukungan Luar Biasa Bagi Para Penyintas
Menyusuri Fakta Tersembunyi Ibu Kota Bareng Komunitas Jakarta Good Guide
Donald Trump Tebar Pujian Lagi ke Presiden Prabowo Subianto: 'Sosok Luar Biasa dari Indonesia'