Bupati Abdullah Azwar Anas Saat Bertemu Warganya Yang Sakit (Foto: Merdeka)
Dream - Sejak terealisasi pada Januari 2017, program Jemput Bola Rawat Warga yang diinisiasi Pemkab Banyuwangi sejak Januari 2017 lalu sudah menjangkau 1.641 warga yang sakit di rumahnya masing-masing.
Program itu dibuat agar warga Banyuwangi tidak perlu ke rumah sakit karena ada petugas yang datang ke rumah.
" Tentu yang dirawat adalah warga yang penyakitnya memang bisa dirawat jalan. Kalau yang harus rawat inap, ya dirawat inap," ujar Bupati Bayuwangi, Abdullah Azwar Anas.
Menurut Anas upaya mendatangi pasien ke rumahnya merupakan langkah memenuhi hak dasar warga negara dalam pelayanan kesehatan. Sebab, selama ini masih banyak warga miskin yang belum mendapat informasi mengenai layanan kesehatan.
" Meski berobat dengan BPJS atau fasilitasi jaminan kesehatan daerah tidak berbayar, warga miskin dan lansia terkadang kesulitan karena mengeluarkan biaya transportasi. Maka petugas yang harus jemput bola," kata Anas.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Widji Lestariono program ini melibatkan 2.700 tenaga kesehatan di 45 Puskesmas yang menjangkau 25 kecamatan, 25 kelurahan, dan 189 desa. Periode Januari-Juli 2017, program ini merawat 1.641 warga yang sakit di rumahnya.
" Sesuai instruksi Bupati Anas, program ini juga menjadi indikator kinerja aparat kesehatan. Evaluasi kinerja saya, kepala rumah sakit, kepala puskesmas, ditentukan antara lain dari respons penanganan warga miskin sakit. Jika tidak responsif, jadi catatan yang memengaruhi promosi bagi aparat bidang kesehatan," ucap dr Rio kepada Merdeka.com.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN