Dream - Judi online bagi yang sudah kecanduan sangat sulit untuk lepas. Pelakunya seperti 'terbuai' dengan keuntungan yang sebenarnya hanya ilusi. Saat sudah kehilangan banyak uang, utang bertumpuk, keluarga berantakan hingga sakit mental bisa terjadi.
Menurut dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, Nova Riyanti Yusuf mengatakan bahwa ketika seseorang sudah mengalami kecanduan judi termasuk judi online itu setara dengan penggunaan zat adiktif.
“Gangguan perjudian dimasukkan dalam kategori yang sama dengan penggunaan zat. Hal ini didasarkan pada penelitian yang menunjukkan banyak kesamaan antara gangguan perjudian dan penggunaan zat,” kata psikiater yang akrab disapa Noriyu itu.
Kecanduan judi adalah kondisi di mana perilaku berjudi menjadi candu dan mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang.
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Edisi Kelima (DSM-5), salah satu kriteria gangguan perjudian adalah merasa gelisah dan mudah tersinggung saat mencoba mengurangi atau berhenti berjudi.
Mirisnya, orang dengan masalah keuangan malah menggunakan lebih banyak uang untuk berjudi.
kata Noriyu mengutip keterangan dari Kementerian Kesehatan RI.
Kriteria diagnostik lain dari gangguan perjudian adalah kegagalan untuk berhenti berjudi meski sudah dilakukan berulang kali.
Menurut International Classification of Diseases (ICD) WHO, individu dengan gangguan perjudian sering kali gagal mengendalikan atau mengurangi perilaku berjudi secara signifikan.
Individu dengan gangguan perjudian juga biasanya meningkatkan jumlah uang yang dipertaruhkan untuk mencari kesenangan atau menghindari depresi.
“Seseorang yang mengalami gambling disorder dapat menunjukkan gangguan substansial dalam pola makan, tidur, olahraga, dan perilaku terkait kesehatan lainnya yang berdampak terhadap kesehatan fisik dan mental,” lanjut Noriyu.
Noriyu menjelaskan bahwa ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan perjudian.
Ini bisa menjadi respons terhadap perasaan depresi, kecemasan atau kesepian.
Menurut ICD WHO, gangguan perjudian sering kali terjadi bersamaan dengan gangguan penggunaan zat, gangguan suasana hati, gangguan kecemasan, atau gangguan kepribadian.
Sumber: Liputan6.com.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya