Ilustrasi (Pixabay)
Dream - Menjadi tua merupakan hal pasti dan tak bisa dihindari. Rambut akan memutih, tubuh semakin ringkih, bahkan fungsi otak pun melamban. Proses ini tidak dapat dihentikan atau dicegah, namun bisa diperlambat.
Satu hal yang penting dilakukan mulai sekarang, terutama saat usia sudah memasuki 40-an, adalah dengan menjaga gaya hidup selalu sehat. Dokter Rensa, spesialis penyakit dalam sub spesialis geriatri di RS Atma Jaya, mengungkap untuk rutin melakukan pemeriksaan tahunan atau medical check up.
Hal ini untuk mengetahui faktor risiko penyakit yang bakal muncul kemudian hari. Tentunya untuk kemudian bisa ditangani dengan tepat.
" Penting sekali upaya untuk deteksi dini agar kita menua dengan berkualitas," kata dr. Rensa, Senin 9 Juli 2019.
Menua dengan berkualitas berarti memiliki fungsi kognitif yang baik, tidak mengalami disabilitas dan masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari.
Ada rumus penting untuk membuat hidup berkualitas di masa tua, yaitu CERDIK yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan.
Rumus CERDIK ini yaitu C untuk Cek kesehatan secara berkala, E untuk Enyahkan asap rokok, R untuk Rajin aktifitas fisik. Lalu, D untuk diet sehat dengan kalori seimbang, I untuk istirahat cukup dan K untuk Kelola stres.
Laporan: Vika Novianti Umar
Dream - Pelupa, pikun dan demensia identik dengan penuaan. Lebih dari 50 juta orang di seluruh dunia mengalami kondisi ini. Jumlah tak berhenti di situ tapi makin bertambah.
Tidak seorang pun ingin memori mereka memburuk. Untuk menjaga otak dalam kondisi baik hingga masa tua, ada kebiasaan yang bisa kamu lakukan.
Tiga langkah ini bisa membantu meningkatkan kesehatan otak dan mengurangi risiko terkena demensia serta penyakit otak lainnya.
Riset membuktikan bahwa olahraga tidak hanya baik untuk tubuh namun juga baik untuk otak. Walaupun hanya rutin berjalan kaki selama 20 menit. Olahraga Latihan membuat otak lebih sehat karena dapat meningkatkan neuron baru dan koneksi sinaptik di otak, terutama di hippocampus. Hippocampus merupakan bagian penting karena itu adalah area pusat otak untuk belajar dan mengingat.
Mark Albers, asisten profesor neurologi di MassGeneral Institute for Neurodegenerative Disease, merekomendasikan untuk mengganti treadmill dengan berjalan kaki di luar.
" Di samping latihan aerobik, berlari, berjalan dan berenang, Anda harus memasukkan latihan kekuatan ke dalam rutinitas Anda juga" ujar Ronald Petersen, seorang dokter dan direktur Pusat Penelitian Penyakit Alzheimer Mayo Clinic, dikutip dari Huffingtonpost.
Setiap manusia pasti tidak ingin melupakan memorinya selama hidup. Cara paling tepat untuk menjaga memori adalah dengan memelihara hubungan sosial dan terlibat dalam kegiatan intelektual.
Misalnya ikut klub buku, masuk komunitas yang terkait dengan hobi. Rutin membaca dan berinteraksi dengan kerabat juga penting dilakukan.
" Saya menasihati pasien saya untuk terlibat dalam kegiatan yang melibatkan emosi. Seperti mencoba menanam tanaman baru satu atau dua tanaman setiap tahun," ujar Albers.
Penelitian menunjukkan bahwa makan makanan sehat, baik untuk menjaga kesehatan tubuh, termasuk otak. Konsumsi makanan seperti ikan, buah, sayuran segar, biji-bijian, minyak zaitun, kacang-kacangan dan jenis lemak sehat lainnya, serta mengurangi daging dan produk susu.
" Cara makan ini berkorelasi dengan memori dan hasil kognitif yang lebih baik dari waktu ke waktu" kata Albers.
Laporan Mega Rasmiyati
Advertisement
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025
Belajar Sejarah Nggak Lagi Boring Bareng Komunitas Jelajah
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu