Memakai Retainer. (Source: Shutterstock)
Dream - Tidak semua orang terlahir dengan gigi yang rapi. Masih banyak orang yang mengalami maloklusi atau bentuk gigi berantakan. Untuk mengatasinya, kamu bisa menggunakan behel dan aligner.
Keduanya memiliki fungsi yang sama dengan cara kerja berbeda. Namun setelah bentuk gigi rapi dan bisa melepas behel maupun aligner, kamu tetap harus menggunakan retainer.
Retainer sendiri merupakan alat yang bisa dipasang dan dilepas sendiri untuk mempertahankan bentuk gigi. Sehingga, bentuk gigimu akan tetap rapi meski tidak menggunakan behel maupun aligner.
Tanpa menggunakan retainer, bentuk gigi akan kembali seperti semula. Apalagi, jika tidak menggunakannya secara intens selama sekitar 2 tahun setelah melepas behel atau aligner.
" Perawatan gigi dengan behel atau aligner memang harus diakhiri dengan retainer. Saat bentuk gigi sudah rapi, giginya masih dalam keadaan yang fragile. Itulah kenapa butuh tulang gigi untuk mengeras lagi dengan perawatan menggunakan retainer," tutur Patricia Revana, Dokter Gigi saat dikunjungi di Klinik Rata, Jakarta Selatan, Selasa 27 September 2022.
Foto: Shutterstock
Pemakaian retainer harus dilakukan seumur hidup. Namun menurut Reva, 2 tahun pertama setelah melepas behel dan retainer merupakan masa yang penting serta harus diperhatikan.
" Masa pentingnya di 2 tahun pertama. Selama 6 bulan (retainer) dipakai 22 jam sehari. Hanya dilepas saat makan, sikat gigi, dan minum minuman panas. Setelah 6 bulan, dipakai setiap hari saat tidur selama 1,5 tahun. Tahun ketiga dan keempat, boleh dipakai seminggu 3-4 kali" .
Jika pemakaian retainer terasa sakit, biasanya hal tersebut disebabkan adanya perubahan bentuk gigi. Sehingga, kamu harus menggunakannya lebih intens untuk menjaga gigi tetap rapi.
Kamu pun harus menjaga kebersihan gigi dan retainer saat memakainya. Kumur dengan air serta gunakan dental floss untuk membersihkan mulut sebelum memakai kembali retainer setelah makan.
Sikat gigi setelah makan di pagi hari dan sebelum tidur malam. Bila perlu, bersihkan retainer secara rutin untuk memastikan alatnya terbebas dari kuman dan bakteri sebelum dipakai.
Dream - Siapa di antara Sahabat Dream yang masih menggosok gigi secara keras dan kencang sampai terkadang menabrak gusi? Tahukah kamu jika teknik tersebut bisa berakibat gigi dan bagian gusi malah menjadi rusak.
Menyikat gigi merupakan rutinitas yang dilakukan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut. Tidak hanya membuat gigi bersih dan menghilangkan bau mulut, menyikat gigi dengan cara yang benar juga dapat mengurangi risiko terkena gigi sensitif.
Tak hanya membuat gigi dan gusi rusak, menyikat gigi dengan kencang tak menjamin kotoran akan terangkat.
" Kadang kan orang kalau sikat gigi tuh menggosoknya agak kencang karena menurut mereka sudah benar. Padahal itu belum tentu bersih. Karena terlalu kencang justru bisa merusak gigi. Kita harus ubah pola pikir kita," kata dokter spesialis gigi, drg. Nadia Widjaja dalam media briefing bersama Philips Indonesia di Jakarta, Selasa, 26 Juli 2022.
Menurut drg. Nadia, arah sikat juga harus tepat. Saat ini, kebanyakan orang menyikat gigi dengan arah gerakan dari atas ke bawah atau ke kanan dan ke kiri. Cara tersebut tidak tepat dan kurang efektif untuk membersihkan gigi.
Ia menjelaskan cara mengarahkan sikat gigi yang benar yakni dengan membuat gerakan memutar dan tidak ditekan terlalu kencang.
" Sikat gigi ke seluruh permukaan, ke sela-sela gigi, lalu kumur. Juga jangan lupa pilih sikat harus benar. Pilih sikat gigi yang kepala sikatnya kecil dan permukaan bulunya harus yang lembut," sarannya.
Menurutnya, arah menyikat gigi dari atas ke bawah justru dapat membuat gigi abrasi.
" Kalau sikat gigi atas ke bawah tuh malah buka gusi, jadi malah abrasi. Abrasi itu kaya 'kok gigi gue makin panjang ya' karena lama-lama gusinya terkikis. Terus kalo ketiup angin aja, gigi rasanya kaya ngilu banget," tambahnya.
Sebagai satu produsen elektronik yang sudah memiliki pengalaman selama puluhan tahun, Philips meluncurkan produk sikat gigi elektrik yang diberi nama Sonicare seri 1000 dan 3000.
Sikat gigi elektrik tersebut telah hadir secara global sejak 30 tahun lalu dan diklaim mampu membersihkan gigi dan gusi dengan lebih efisien dan tetap lembut.
“ Dengan Teknologi Sonicare yang canggih sampai 31 ribu sapuan kuas per menit, sikat gigi ini dapat membersihkan gigi anda dengan lembut,” kata President Director Philips Indonesia Pim Preesman.
Pim mengatakan Sikat gigi elektrik dapat menghilangkan plak hingga tiga kali lebih baik dari pada sikat gigi manual.
Sikat gigi elektrik ini juga dilengkapi dengan teknologi smart timer dua menit sebagai pengatur waktu untuk pembersihan mulut yang menyeluruh.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sikat gigi elektrik mengurangi plak pada gigi lebih baik daripada sikat gigi biasa.
Selain itu, Philips menyebut bahwa sikat gigi elektrik menghasilkan 22 persen lebih sedikit resesi gusi dan 18 persen lebih sedikit kerusakan gigi selama 11 tahun, sehingga dapat mendukung masyarakat untuk mewujudkan kesehatan personal mereka menjadi kenyataan.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN