Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Country Industry Head Twitter Indonesia and Malaysia, Dwi Adriansah, mengatakan, sebanyak 70 juta akun bodong telah dimatikan selama 2018. Adriansyah menyebut, akun tersebut dikategorikan manipulatif.
" Banyak yang ter-suspend karena mereka membuat fake engagement. Ini juga merupakan misi kami untuk memberantas abusive behavior demi membangun platform yang sehat," kata Dwi di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 5 Desember 2018.
Selain menghentikan jutaan akun itu, Adriansyah juga memaparkan pengguna harian Twitter di Indonesia. Dia menyebut, kenaikan pengguna Twitter di Indonesia melebihi rata-rata pengguna harian global.
" Tahun ini merupakan tahun kebangkitan konten Twitter Indonesia. Lebih dari 120 persen konsumsi video meningkat dibanding tahun lalu, termasuk live video yang mencapai nilai pertumbuhan 300 persen," tuturnya.
Beberapa topik yang juga mengalami kenaikan, diantaranya e-commerce, 20 persen; traveling, 20 persen; dan finansial, 110 persen.
Mwnurut Adriansyah, kenaikan itu juga dipengaruhi sifat Twitter yang live dan conversational. Model ini memudahkan pengguna berpartisipasi dalam membicarakan suatu topik.
" Twitter sebenarnya merupakan platform percakapan untuk melihat hal yang sedang terjadi. Tak perlu mencari tahu konten apa yang ingin dicari, user datang dengan discovery mindset. Apa yang dilihat di timeline, itu yang di-engage," ujar dia.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik