Dream - Sepatu bagi kaum hawa selalu bisa membangkitkan kepercayaan diri. Saat ingin terlihat jenjang, tinggi dan feminin, biasanya perempuan mengandalkan sepatu high heels atau tumit tinggi.
Sepatu satu ini memang tidak nyaman dikenakan, apalagi jika harus beraktivitas seharian, tapi para perempuan setidaknya punya satu di rumah. Sahabat Dream punya berapa high heels di rumah?
Siapa sangka kalau penjualan sepatu high heels ini menurun drastis setelah Pandemi Covid-19 2024. Hal tersebut menurut riset yang dilakukan brand alas kaki Inggris, Kurt Geiger.
Dari laporan penjualan mereka, setelah pandemi terjadi lonjakan penjualan sepatu datar dengan hak rendah yang ukurannya dua inci atau kurang, seperti sepatu datar dan sepatu pantofel. Sementara sepatu hak tinggi empat inci atau lebih, hanya sebagian kecil.
Menurut Rebecca Farrar-Hockley, Direktur Kreatif Kurt Geiger, hal tersebut bisa jadi karena kebiasaan selama karantina Covid-19. Membuat sebagian perempuan merasa lebih nyaman seharian di rumah dengan sandal datar.
Ke kantor pun hanya sesekali jadi tak perlu dress up dan kenakan high heels terlalu sering. Kebiasaan yang nyaman berlanjut hingga hari ini.
" Pelanggan kami kini tampaknya condong ke 'pakaian kasual' yang dapat menawarkan kenyamanan secara seimbang, dengan sepatu flat platform dan sandal platform menjadi pemenang, diikuti sepatu flat warna-warni serta sepatu loafer warna cerah," kata Rebecca Farrar-Hockley.
Sementara itu, kebangkitan gaya retro tahun 1990-an dan 2000-an — seperti sepatu hak rendah dan sepatu balet — juga kemungkinan memengaruhi penjualan sepatu sepatu dengan tumit rendah atau flat.
Peralihan tren dan kecenderung meninggalkan high heels ini sebenarnya lebih baik bagi kesehatan tulang. Pasalnya, penggunaan high heel bisa memicu sederet masalah kaki seperti jari kaki palu, bunion, dan cedera muskuloskeletal permanen.
Sumber: New York Post
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`