Setelah Pandemi, Penjualan High Heels Ternyata Turun Drastis

Reporter : Editor Dream.co.id
Senin, 5 Agustus 2024 12:12
Setelah Pandemi, Penjualan High Heels Ternyata Turun Drastis
Siapa sangka kalau penjualan sepatu high heels ini menurun drastis setelah Pandemi Covid-19 2024.

1 dari 10 halaman

Setelah Pandemi, Penjualan High Heels Ternyata Turun Drastis

Setelah Pandemi, Penjualan High Heels Ternyata Turun Drastis © Siapa sangka kalau penjualan sepatu high heels ini menurun drastis setelah Pandemi Covid-19 2024. shutterstock

2 dari 10 halaman

© Siapa sangka kalau penjualan sepatu high heels ini menurun drastis setelah Pandemi Covid-19 2024. shutterstock

Dream - Sepatu bagi kaum hawa selalu bisa membangkitkan kepercayaan diri. Saat ingin terlihat jenjang, tinggi dan feminin, biasanya perempuan mengandalkan sepatu high heels atau tumit tinggi.

3 dari 10 halaman

© Siapa sangka kalau penjualan sepatu high heels ini menurun drastis setelah Pandemi Covid-19 2024. shutterstock

Sepatu satu ini memang tidak nyaman dikenakan, apalagi jika harus beraktivitas seharian, tapi para perempuan setidaknya punya satu di rumah. Sahabat Dream punya berapa high heels di rumah?

4 dari 10 halaman

© Dream

Siapa sangka kalau penjualan sepatu high heels ini menurun drastis setelah Pandemi Covid-19 2024. Hal tersebut menurut riset yang dilakukan brand alas kaki Inggris, Kurt Geiger.

5 dari 10 halaman

© Siapa sangka kalau penjualan sepatu high heels ini menurun drastis setelah Pandemi Covid-19 2024. shutterstock

Dari laporan penjualan mereka, setelah pandemi terjadi lonjakan penjualan sepatu datar dengan hak rendah yang ukurannya dua inci atau kurang, seperti sepatu datar dan sepatu pantofel. Sementara sepatu hak tinggi empat inci atau lebih, hanya sebagian kecil.

6 dari 10 halaman

© Siapa sangka kalau penjualan sepatu high heels ini menurun drastis setelah Pandemi Covid-19 2024. shutterstock

Menurut Rebecca Farrar-Hockley, Direktur Kreatif Kurt Geiger, hal tersebut bisa jadi karena kebiasaan selama karantina Covid-19. Membuat sebagian perempuan merasa lebih nyaman seharian di rumah dengan sandal datar.

7 dari 10 halaman

© Siapa sangka kalau penjualan sepatu high heels ini menurun drastis setelah Pandemi Covid-19 2024. 2024 dream.co.id

Ke kantor pun hanya sesekali jadi tak perlu dress up dan kenakan high heels terlalu sering. Kebiasaan yang nyaman berlanjut hingga hari ini.

8 dari 10 halaman

© Siapa sangka kalau penjualan sepatu high heels ini menurun drastis setelah Pandemi Covid-19 2024. shutterstock

" Pelanggan kami kini tampaknya condong ke 'pakaian kasual' yang dapat menawarkan kenyamanan secara seimbang, dengan sepatu flat platform dan sandal platform menjadi pemenang, diikuti sepatu flat warna-warni serta sepatu loafer warna cerah," kata Rebecca Farrar-Hockley.

9 dari 10 halaman

© Siapa sangka kalau penjualan sepatu high heels ini menurun drastis setelah Pandemi Covid-19 2024. 2024 dream.co.id

Sementara itu, kebangkitan gaya retro tahun 1990-an dan 2000-an — seperti sepatu hak rendah dan sepatu balet — juga kemungkinan memengaruhi penjualan sepatu sepatu dengan tumit rendah atau flat.

10 dari 10 halaman

© Siapa sangka kalau penjualan sepatu high heels ini menurun drastis setelah Pandemi Covid-19 2024. 2024 dream.co.id

Peralihan tren dan kecenderung meninggalkan high heels ini sebenarnya lebih baik bagi kesehatan tulang. Pasalnya, penggunaan high heel bisa memicu sederet masalah kaki seperti jari kaki palu, bunion, dan cedera muskuloskeletal permanen.

Sumber: New York Post

Beri Komentar