Kamu Yakin Tetap Pakai Celana Kulot Saat Naik Motor?
Dream – Kita sering melihat wanita memakai bawahan yang lebar ketika sedang naik motor, seperti celana lebar. Padahal, pakaian ini tidak disarankan saat berkendara roda dua. Mengapa?
Dikutip dari Queenrides, Rabu 20 Maret 2019, ada dua alasan celana lebar seperti kulot tidak aman dipakai ketika sedang bermotor.
Pertama, mengendarai roda dua memerlukan fleksibilitas agar gampang bergerak. Pengendara harus bisa napak di aspal dengan mudah.
Tujuannya agar bisa sigap menahan motor kalau tiba-tiba motor direm. Jangan sampai bawahan yang dipakai bisa membatasi pergerakan ketika sedang berkendara.
Kedua, kain lebar yang tertiup angin akan “ berkibar” ke mana-mana. Makanya, rok dan celana yang lebar tak disarankan ketika sedang berkendara sepeda motor.
Selain mengganggu konsentrasi, bawahan yang lebar ini juga berisiko tinggi—misalnya, tersangkut pada roda-roda motor.
Semoga bermanfaat, ya!
Dream – Buat Sahabat Dream pemilik motor, lebih baik sering memperhatikan kondisi ban motor, terutama ban depan motor. Ban depan sepeda motor sangat vital.
Kalau sudah menipis, ketika motor melaju dalam kecepatan tinggi, kemungkinan ban pecah akan sangat tinggi.
Dikutip dari Corsa Tire, Kamis 28 Februari 2019, bahaya pecah ban di bagian depan berbeda dengan yang belakang. Kalau ban belakang yang pecah, dampaknya motor akan terasa berat dan ada efek sliding. Namun, kondisi ini dikendalikan.
Lalu, bagaimana jika ban depan yang pecah?
Ban depan, baik mobil atau motor, berperan sebagai kontrol kemudi. Komponen ini mendapatkan dorongan tenaga dari roda belakang. Semakin baik posisi roda depan pada permukaan jalan, kondisi kendaraan akan jauh lebih mudah untuk dikendalikan.
Tapi, kalau ban depan motor pecah saat kecepatan rendah, pengemudi akan kesulitan mengendalikan arah. Kendaraan bermotor akan melaju dengan tidak terarah. Kalau melaju dalam keadaan tinggi, kamu bisa memperkirakan apa yang akan terjadi.
Untuk itu, kamu harus selalu mengecek kondisi ban motor, terutama yang di bagian depan. Khususnya, ban motor yang sudah memiliki masa pakai 60-80 persen.
Karet ban yang menipis bisa pecah bukan karena tertusuk benda. Karet ini bisa meletus kalau tekanan udara yang tinggi tidak bisa diterima oleh karet ban.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Ditagih Janji Rp200 Juta oleh Ibu Paruh Baya, Ivan Gunawan: 'Mohon Jangan Berharap Bantuan Saya'