Tanpa Botol Plastik di PUIC ke-19: Parlemen Indonesia Tegaskan Kepemimpinan dalam Isu Lingkungan

Reporter : Hevy Zil Umami
Selasa, 13 Mei 2025 10:34
Tanpa Botol Plastik di PUIC ke-19: Parlemen Indonesia Tegaskan Kepemimpinan dalam Isu Lingkungan
Dengan menyatukan diplomasi politik dan aksi nyata terhadap isu lingkungan, PUIC ke-19 di Jakarta telah menjadi contoh bagaimana forum internasional dapat menjadi wahana untuk membangun masa depan.

Jakarta, 13 Mei 2025 — Konferensi ke-19 Persatuan Parlemen Negara-Negara Anggota OKI (PUIC) yang digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dari tanggal 12 hingga 15 Mei 2025, tidak hanya menjadi ajang penting diplomasi antarnegara Islam, tetapi juga menandai komitmen kuat Parlemen Indonesia terhadap pelestarian lingkungan.

 

1 dari 1 halaman

Salah satu hal yang mencuri perhatian dari penyelenggaraan konferensi ini adalah penerapan kebijakan bebas plastik sekali pakai selama acara berlangsung. Tidak satu pun botol maupun gelas plastik tampak digunakan oleh peserta. Sebagai gantinya, setiap delegasi diberikan tumbler atau botol minum ulang yang dapat mereka isi kembali di berbagai titik air minum yang telah disiapkan oleh panitia di area konferensi.

Langkah ini bukan hanya tindakan simbolis, melainkan bagian dari visi yang lebih luas mengenai tata kelola yang berkelanjutan. Tema besar PUIC ke-19, “ Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience”, turut mencakup aspek lingkungan hijau sebagai elemen penting dalam pembangunan kelembagaan yang kokoh dan berwawasan masa depan.

Sekretaris Jenderal DPR RI, Indra Iskandar, menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan bentuk nyata dari komitmen parlemen Indonesia terhadap isu-isu lingkungan, dan sengaja diangkat sebagai pesan kuat kepada dunia.

“ Pimpinan DPR ingin menjadikan forum ini sebagai momentum untuk menunjukkan bahwa Indonesia siap memimpin dalam hal kepedulian terhadap lingkungan. Karena itu, kami meniadakan penggunaan plastik sekali pakai, menggantinya dengan tumbler yang dapat digunakan kembali. Ini adalah contoh langsung bagaimana kami berkomitmen secara konkret di hadapan para parlemen negara Islam dari seluruh dunia,” ujar Indra di Gedung Nusantara, Senin (12/5).

Respons dari para delegasi pun sangat positif. Banyak yang menyampaikan apresiasi atas inisiatif ramah lingkungan ini. Mereka menilai Indonesia tidak hanya menyampaikan pesan melalui pidato dan pernyataan, tetapi benar-benar menghadirkan praktik nyata dalam setiap detail penyelenggaraan acara internasional.

Kebijakan bebas plastik ini menjadi salah satu sorotan yang memperkuat posisi Indonesia sebagai tuan rumah yang inovatif, adaptif, dan bertanggung jawab terhadap isu global yang mendesak, seperti krisis lingkungan. Terlebih, forum-forum besar seperti PUIC kerap menjadi etalase praktik terbaik yang dapat ditiru oleh negara-negara peserta dalam penyelenggaraan kegiatan serupa di masa mendatang.

Langkah ini juga sejalan dengan dorongan global untuk mengurangi ketergantungan terhadap plastik sekali pakai, yang terbukti menjadi salah satu sumber pencemaran terbesar di dunia. Melalui pendekatan ini, Parlemen Indonesia mengirimkan sinyal bahwa keberlanjutan adalah bagian integral dari tata kelola pemerintahan yang baik.

Inisiatif ini bukan yang pertama dilakukan DPR RI dalam konteks forum internasional, namun pada penyelenggaraan PUIC ke-19, komitmen tersebut mendapat perhatian luas karena diterapkan secara menyeluruh dan konsisten.

Dengan menyatukan diplomasi politik dan aksi nyata terhadap isu lingkungan, PUIC ke-19 di Jakarta telah menjadi contoh bagaimana forum internasional dapat menjadi wahana untuk membangun masa depan yang lebih hijau, lebih adil, dan berkelanjutan.

Beri Komentar