Bagaimana Caranya Menyalakan AC Mobil Dengan Benar? (foto: Shutterstock)
Dream Menyalakan AC mobil memang tak sulit. Namun, rupanya tak semua pengendara menyalakan AC mobil dengan cara yang benar.
Bila cara kita salah saat menyalakan AC, bisa-bisa keinginan mendapat kesejukan di dalam mobil malah berbuah suhu yang semakin panas.
Jika suhu di kabin makin panas, pengendara pasti tidak nyaman dan memperlambat reaksi pengemudi. Kalau kabin mobil memanas sampai 35 derajat Celcius, reaksi pengendara akan berkurang 20 persen ketimbang berkendara di kabin dengan suhu 25 derajat Celcius.
Dikutip dari Suzuki, Jumat 30 Agustus 2019, kesalahan yang paling sering dilakukan pengemudi saat menyalakan AC adalah langsung menyetel AC ke suhu paling dingin sesaat setelah ia masuk ke dalam kabin. Padahal, yang satu ini justru membuat udara panas yang disirkulasi dalam kabin mobil.
Cara yang tepat dan efektif agar kabin mobil cepat dingin adalah membuka pintu dan kaca terlebih dahulu kurang lebih satu menit saja untuk menunggu semua sistem mobil tersambung. Setelah satu menit, tutup semua pintu dan jendela.
Kemudian, nyalakan AC sampai ke suhu pengaturan paling dingin.
Lalu, kisi-kisi AC sebaiknya tidak langsung diarahkan ke pengendara dengan tujuan agar cepat dingin. Cara itu justru bisa membuat suhu di dalam kabin mobil menjadi tambah panas.
Sebaiknya, arahkan kisi-kisi AC bisa ke bagian atap supaya udara dingin lebih merata tersebar ke seluruh kabin. Kalau mobil sudah dilengkapi dengan pengaturan AC secara otomatis, fitur tersebut bisa kita manfaatkan.
Dengan memakai sistem Auto, kabin akan tetap terasa dingin dan sirkulasi udara dari luar masih terus berlangsung sehingga kaca tidak akan tampak berembun.
Yang paling penting, jangan lupa mengecek kondisi AC mobil secara rutin. Tujuannya agar fitur ini bisa bekerja secara optimal.
Dream – Polusi di Jakarta dalam beberapa hari terakhir masuk kategori terburuk di dunia. Tak hanya untuk kesehatan tubuh, polusi juga bisa berdampak negatif untuk kendaraan kamu lho Sahabat Dream.
Kamu yang terpaksa harus mengendarai mobil ke Ibu Kota biasanya akan langsung menyalakan pendingin ruangan (AC) saat cuaca tengah terik. Saat musim panas seperti saat ini, AC memang jadi senjata ampuh mengusir panas.
AC juga sering dinyalakan saat kendaraan kamu terjebak kemacetan yang setiap hari terjadi di Jakarta.
Namun dengan kondisi polusi yang makin parah seperti saat ini, sebaiknya kamu memberi perhatian besar pada perangkat AC mobil.

Mengutip laman Auto2000, Senin, 19 Agustus 2019, polusi udara seperti di kota besar bisa turut membuat kinerja AC terganggu. Di dalam mobil terdapat kompenen filter kabin yang bertugas sangat penting menjaga kebersihan hembusan udara AC.
Dengan kondisi udara yang berpolusi dan pintu atau jendela kendaraan sering dibuka tutup, polusi bisa saja masuk ke dalam kabin kendaraan. Tak cuma udara, polusi juga bisa berupa debu yang berterbangan di jalanan.
Seperti diketahui, AC mobil menggunakan sistem tertutup. Artinya, udara yang dihembuskan oleh AC dan kamu hirup akan ditarik kembali oleh sistem AC untuk didinginkan.
Di sini filter kabin menyaring udara yang diisap ke dalam sistem AC mobil untuk kembali dihembuskan. Jika kondisinya kotor, akibatnya tidak baik untuk kesehatan penumpang di dalam mobil.
Oleh sebab itu, alangkah baiknya sering mengecek dan mengganti filter kabin sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Risiko terkena penyakit gangguan pernapasan sangat mungkin terjadi.
Sebaiknya kamu mengganti filter kabin setiap 10 ribu km atau enam bulan sekali, agar performa pendingin kabin tetap berjalan dengan baik. Apalagi kalau sudah kotor, sudah pasti akan menyumbat aliran udara karena banyak debu yang menempel sehingga harus diganti agar kembali normal.
Selain itu, kotoran yang lolos dari filter kabin bisa menempel pada komponen AC. Akibatnya, proses pendinginan kabin jadi terhambat dan dalam jangka panjang bisa menyebabkan timbulnya karat.
Kalau gemar bongkar mobil, bisa mengecek dan membersihkan filter kabin sendiri setiap sebulan atau 3 bulan sekali. Posisinya tidak sulit dijangkau, seperti filter kabin Toyota Avanza yang berada di balik laci dasbor penumpang depan.
Dream – Untuk memastikan ruang bakar kendaraan selalu steril dari debu dan kotoran, semua mobil selalu dilengkapi dengan filter udara. Komponen ini bertujuan untuk menyaring udara yang masuk ke dalam mesin.
Perannya yang sangat vital membuat filter udara butuh perawatan ekstra agar tetap bekerja maksimal.
Dikutip dari Auto2000, Kamis 21 Juni 2019, seiring usia dan penggunaan mobil, filter penyaring debu dan kotoran lain dari luar akan berkurang. Kondisi ini disebabkan dua hal, yaitu faktor usia dan kerusakan. Yang paling sering terjadi adalah kotoran menumpuk.
![]()
“ Pada prinsipnya filter udara memiliki fungsi untuk memastikan bahwa ruang pembakaran tetap bersih, udara yang bersih berarti memiliki kualitas baik yang berdampak sangat baik bagi performa mobil,” kata Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Suparna, di Jakarta.
Suparna mengatakan filter udara memelrukan perlakuan khusus, misalnya dibersihkan secara berkala. Dengan melakukan hal tesebut, selain bisa menjaga performa mesin juga bisa bermanfaat untuk memperpanjang masa pakai filter.
Untuk membersihkan sebenarnya tidak sulit. Cukup buka kap mesin dan keluarkan filter dari rumah filter atau boksnya, lalu semprotkan dengan udara dari kompresor.
Usahakan tekanan udaranya rendah, karena kalau terlalu tinggi bisa merusak meterial filter yang rata-rata terbuat dari bahan karton halus yang cukup ringkih.
“ Kalau tidak ada kompresor, cukup dikibas-kibas biasa saja agar debu atau kotoran lainnya turun, setelah itu bisa langsung pasang kembali. Hal ini bisa dilakukan sendiri tiap 5.000 sampai 7.000 kilometer,” urai Suparna.
“ Jangan dibasahkan, mengingat bahan dari kertas atau karton karena bisa-bisa justru rusak,” kata dia.
Suparna menyarankan ada servis berkala untuk filter udara. Dikatakan baiknya filter udara diganti per 40 ribu km.
Tapi, ini bisa lebih cepat jika mobil digunakan di daerah berdebu. Misalnya, daerah kawasan industri atau pertambangan.
Jika di daerah berdebu, penggantian bisa lebih cepat, yaitu 25 ribu km sekali atau 30 ribu km sekali.
Advertisement


IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget