Ilustrasi. (Source: Shutterstock)
Dream - Umumnya, seseorang akan memperhatikan warna urine untuk mengetahui kondisi tubuh. Urine yang berwarna kuning pucat bisa menandakan kondisi tubuh lebih sehat karena terhidrasi dengan baik.
Sementara, urine yang berwarna lebih pekat menandakan kondisi tubuh ketika dehidrasi.

Foto: Shutterstock
Selain warnanya, bau urine juga berbeda-beda. Tentunya, bau urine yang lebih menyengat dari biasanya dipicu oleh kondisi tertentu.
Dilansir Prevention.com, berikut alasan yang menyebabkan urine berbau lebih menyengat.

Foto: Shutterstock
Kurangnya cairan tubuh dapat membuat urine berbau lebih menyengat. Warnanya pun lebih pekat. Hal ini dikarenakan tubuhmu kekurangan air yang digunakan untuk mengencerkan urea ketika tubuh memecahkan protein.
Sehingga semakin sedikit air yang diminum, warna urine akan lebih pekat dan bau amonia pun lebih kuat. Tapi jika air yang diminum cukup, warna urine akan lebih pucat dan tidak berbau.
Makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap hari berpengaruh besar pada tubuhmu, termasuk urine. Sebagian makanan seperti asparagus bisa membuat bau urine lebih kuat.
Penelitian membuktikan orang yang mengonsumsi asparagus akan menghasilkan urine berbau seperti belerang. Pasalnya, senyawa belerang terkandung di dalam asparagus. Selain itu, bawang putih dan makanan berprotein tinggi, seperti fenugreek, kubis brussel, serta kari juga bisa membuat urine lebih berbau.

Foto: Shutterstock
Kopi mengandung senyawa caffeol yang tidak larut dalam air. Alhasil, senyawa tersebut tetap utuh saat melewati sistem pencernaan. Ini mengakibatkan urine dapat berbau seperti kopi. Terutama jika konsentrasi caffeol lebih tinggi.
Bakteri penyebab ISK dapat mengubah warna dan bau urine. Akibatnya, urine akan berbau amonia yang kuat. Pada beberapa kasus, warna urine juga sering keruh bahkan berdarah. Bau urine bisa diatasi dengan mengonsumsi antibiotik yang diresepkan dokter. Meski, urine bisa berbau obat yang dikonsumsi.
Infeksi Menular Seksual (IMS)
Beberapa kasus IMS menghasilkan urine yang lebih berbau, seperti trikomoniasis, klamidia, dan gonore. Perubahan ini terjadi karena organisme yang memicu lebih banyak produksi amonia.

Foto: Shutterstock
Beberapa obat atau suplemen memiliki bahan yang dapat mengubah bau urine. Terutama, jika mengandung vitamin B. Obat-obatan seperti antibiotik juga dapat menyebabkan urine lebih berbau karena kandungan penisilin yang berasal dari jamur. Akhirnya, urine pun bisa berbau seperti ragi atau jamur.
Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita
Advertisement
Upgrade Gaya Hidup Digitalmu dengan eSIM XL PRIORITAS, Pilihan Premium Masa Kini

Ibadah Lancar, Komunikasi Aman: Tips Itinerary Umroh & Internet Hemat


Bencana di Sumatera Sebabkan Krisis Air Bersih bagi Warga Terdampak

Resmi Diluncurkan, Viva Retinol Serum Hadirkan 3x Presisi Perawatan Kulit dalam Setiap Tetes
