Foto: Shutterstock
Dream - Sebagai upaya menghentikan laju penyebaran Covid-19, masyarakat diminta berdiam di rumah dan mengurangi kegiatan di luar rumah, termasuk berlibur. Padahal pekan ini banyak menjadi incaran masyarakat untuk liburan.
Kurangnya liburan sebagai kegiatan relaksasi juga membawa dampak bagi kesehatan psikologis di masa pandemi. Khususnya bagi para pelajar, pekerja dan orang tua.
" Dalam kehidupannya, manusia bekerja dan punya kegiatan. Ada kebutuhan yang juga harus dipenuhi yaitu liburan. Tapi sayangnya tidak bisa dilakukan di masa pandemi," kata Dra. A. Kasandra Putranto, Psikolog Klinis Forensik dalam sesi 'Jiwa Sehat, Libur Aman Covid-19' bersama BNPB Indonesia, Sabtu 31 Oktober 2020.
Menurut Kasandra, banyak pasien mengeluh karena mengalami cemas dan khawatir akibat tekanan sekolah atau pekerjaan, beban di rumah yang bertambah dan menurunnya penghasilan.
Data Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia mengungkapkan adanya penurunan permintaan konseling selama bulan Ramadhan (Mei-Juni) 2020. Tingkat stres terbukti menurun pada masa itu dengan berkurangnya aktivitas di bulan puasa.
" Namun memasuki akhir Juni hingga ke awal Juli, angka pasien mulai meningkat. Timbul keinginan untuk libur lebaran, tapi tidak bisa. Beberapa pasien lama jug kembali mengalami tekanan dan depresi," tutur Kasandra.

Hasrat untuk berlibur sebenarnya dapat diatasi. Menurut Kasandra, masyarakat harus mulai mengubah pola pikir terhadap kegiatan liburan. Ia menekankan bahwa konteks liburan terletak pada perubahan suasana, bukan perubahan tempat.
" Sebelumnya kita berpikir bahwa liburan itu harus berpindah tempat. Padahal jika kita bisa mendatangi liburannya, kita datangkan saja liburannya. Ciptakan suasana liburan di rumah," katanya.
Beberapa kegiatan liburan yang bisa dilakukan di rumah antara lain camping dan berkebun di halaman belakang. Selain itu, Kasandra juga menyarankan untuk mencari hobi baru yang dapat dijadikan sebagai penambah penghasilan.
" Apabila tidak harus keluar rumah dan mudik, lebih baik tidak usah. Harus ada perubahan mindset. Bisa coba kegiatan baru yang dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan. Yakini bahwa kita bisa mengatasi kondisi apapun, harus diiringi dengan tekad kuat untuk melakukan suatu kegiatan," tegasnya.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini



IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Nikita Willy Bagikan Pola Makan Issa yang Bisa Tingkatkan Berat Badan

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh