(Foto: Shutterstock)
Dream - Proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi tantangan tersendiri bagi oang tua dan peserta titik. Sistem sekolah online selama pandemik Covid-19 juga hal baru yang harus dibiasakan oleh para tenaga pendidik baik guru maupun dosen.
Perubahan kebiasaan di proses belajar mengajar ini berdampak cukup signifikan untuk si buah hati apabila tidak diatasi dengan baik. Banyak kita mendengar keluhan anak yang berkurangnya fokusnya saat belajar, penurunan pencapaian prestasi belajar, dan pada akhirnya mempengaruhi kondisi psikologis serta emosional si kecili.
" Kita harus berusaha mengatasi agar dampaknya tidak berkepanjangan dan bisa mengoptimalkan masa pembelajaran jarak jauh seperti ini dengan memiliki asupan gizi yang cukup dan seimbang, serta dukungan yang cukup dalam bentuk stimulasi dan dukungan yang positif sehingga buah hati bisa #2XLebihSiap dan optimal memanfaatkan masa PJJ ini," kata Johanlie Aliffin, Category Marketing Manager Dairy Nestlé Indonesia, pada Peluncuran DANCOW FortiGro #2XLebihSiap, Kamis 12 November 2020.
Para orang tua tentu tidak ingin anaknya mengalami penurunan prestasi dan minta belajar, bukan?
Lantas bagaiaman cara mengoptimalkan nutrisi dan tumbuh kembang anak, meski sedang melakukan pembelajaran jarak jauh dari rumah? Yuk intip tips berikut ini!
Prof. Dr. dr. Tjhin Wiguna, Sp. KJ (K), Psikiater Anak dan Remaja, mengingatkan akan pentingnya fungsi eksekutif pada perkembangan otak anak.
" Fungsi eksekutif ini merupakan bagian dari fungsi kognitif, yang bertujuannya untuk membantu anak untuk konsentrasi, mengontrol emosi, memiliki inisiatif yang baik, dan bagian yang memang lebih penting yaitu fungsi memori kerja pada anak," paparnya.
Penting untuk optimalkan fungsi memori kerja pada anak. Pasalnya, fungsi eksekutif yang optimal akan memaksimalkan fungsi memori kerja pada anak.
" Memori kerja itu adalah yang merupakan atau yang bertanggung jawab untuk memproses segala informasi yang didapat anak selama pembelajaran jarak jauh. Kita pernah melakukan penelitian pada anak-anak Sekolah Dasar di Jakarta dan menemukan bahwa anak-anak yang mengalami berbagai macam kesulitan belajar, itu semua terkait bahwa memori kerja mereka kurang optimal," jelas Prof. Tjhin.
Rasa aman dan nyaman adalah kebutuhan anak yang berhubungan dengan orang di sekitarnya dan membuatnya merasa diterima oleh orang lain. Hal ini juga membuatnya fokus dan mudah untuk memproses materi yang diterimanya.
" Saat kita merasa tidak aman dan merasa tidak nyaman, memori kerja kita itu tidak bisa berjalan optimal, karena otak kita sibuk memikirkan ancaman yang menghadang sehingga waktu pelajaran anak nggak bisa fokus dan konsentrasi menyerap pelajaran yang diberikan oleh gurunya," papar Damar Wijayanti, SIP., Dipl. Edu. Montessori, Pemerhati Pendidikan Anak.
Memang cukup banyak tantangan orangtua pada saat PJJ berlangsung. Salah satunya adalah ayah dan ibu kurang memahami karakteristik cara belajar anak pada usia sekolah dasar, 5-12 tahun.
" Anak-anak usia 5-12 tahun itu mengalami Developmental Brain kedua. Ciri-cirinya adalah biasanya kecepatan belajarnya melambat daripada saat 0-6 tahun. Jadi memang dalam menyerap pelajaran itu, anak gak secepat usia sebelumnya. Kita harus samakan ekspektasi, jangan sampai justru pressure ke anak, karena hal ini normal," jelas Damar.
Nutrisi otak sangatlah penting untuk perkembangan belajar anak. Hal ini akan membantu mereka dalam proses belajar.
" Dalam penelitian juga dikatakan bahwa kadar DHA yang rendah dalam darah, ternyata berhubungan dengan penurunan kemampuan belajar, kemampuan membaca mereka, dan juga kemampuan memori kerja mereka," Prof. Tjhin menegaskan pentingnya asupan nutrisi otak.
Nah, itu dia tips untuk memaksimalkan perkembangan Buah Hati meski di rumah saja. Jangan lupa, anak juga menjadi korban pandemi ini layaknya para orang tua.