Upaya IDI Cegah Corona Masuk Indonesia

Reporter : Dwi Ratih
Jumat, 31 Januari 2020 18:45
Upaya IDI Cegah Corona Masuk Indonesia
IDI sigap berikan edukasi.

Dream - Penyebaran virus Corona yang mematikan begitu cepat di berbagai negara, membuat Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) sigap memberikan edukasi pada masyarakat. Langkah ini guna mencegah datangnya virus yang belum ditemukan penangkalnya itu ke Indonesia.

“ Selalu menerapkan gaya hidup sehat, saat berada di ruangan ramai orang wajib menggunakan masker,” ungkap Dr. Daeng M. Faqih, SH, MH, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) di Jakarta Pusat Jumat, 31 Januari 2020.

Ilustrasi masker mulut

1 dari 5 halaman

Upaya IDI

Selain itu, IDI juga menjelaskan beberapa rencana yang dijalankan demi mencegah penularan virus Corona di Tanah Air.

“ Di semua cabang wilayah, kita ingin ada posko, yaitu tempat untuk berkodinasi dengan seluruh dokter di wilayah tersebut, menghimpun seluruh informasi virus corona ini,” imbuh Dr. Daeng.

“ Dengan adanya posko ini, kita juga akan mendorong dokter-dokter untuk bersiap, dari segi pengetahuan dan keahlian, bagaimana menangani virus corona tersebut,” tambahnya.

IDI & RB

Foto: IDI/Dream-Michelle Rachel Evangelista Maramis 

 

2 dari 5 halaman

Berawal dari mata

Dr. Daeng M. Faqih menjelaskan, virus corona dapat tertular melalui mata yang disebabkan mengucak mata dengan tangan kotor.

“ Mata kita ini ada mukosa, sama seperti hidung dan mulut. Jadi di saat kita mengucek mata dengan tangan yang kotor, hal ini dapat mengakibatkan virus corona tersebut masuk ke dalam tubuh,” jelasnya.

Ilustrasi sakit mata

 

3 dari 5 halaman

Imbauan IDI

Oleh karena itu, IDI mengimbau masyarakat agar selalu menerapkan gaya hidup yang sehat, seperti olahraga aktivitas fisik, istirahat, dan memiliki gizi yang cukup.

“ Dengan mempraktekkan tiga hal itu, daya tahan tubuh akan bagus. Sehingga, kalau misalkan virus corona masuk ke dalam tubuh, kekebalan tubuh dapat melawan virus ini,” tegasnya.

Laporan: Michelle Rachel Evangelista Maramis

4 dari 5 halaman

Alasan Menkes Tolak Dirikan Posko Virus Corona

Dream - Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto, mengatakan pihaknya tidak akan mendirikan posko pelaporan kasus infeksi virus corona. Terawan menilai posko pengaduan online jauh lebih efektif.

" Posko itu sudah ada di tangan Anda, di handphone-handphone Anda, itu informasi," ujar Terawan di gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa 28 Januari 2020.

Terawan menjelaskan informasi dapat tersebar dengan cepat melalui ponsel. Juga jauh lebih mudah diakses masyarakat.

" Kalau bikin bangunan untuk apa, memboroskan. HP saudara ini adalah posko-posko informasi yang akan di-blast informasinya, melalui media, TV," ucap dia.

 

5 dari 5 halaman

Sudah ditangani

Terkait dengan evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di China, Terawan mengatakan langkah tersebut dijalankan di bawah koordinasi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

" Itu sudah ditangani oleh kementerian luar negeri, kan leading sector Menteri Luar Negeri. Kemenkes akan membackup apa yang bisa dilakukan," kata dia.

Saat ini, 11 dari 13 pasien suspect virus corona yang menjalani perawatan di rumah sakit di Indonesia terbukti negatif terjangkit. Sementara, dua lainnya masih menunggu hasil laboratorium.

Beri Komentar