Aina Gamzatova, Calon Presiden Berhiijab Pertama di Rusia

Reporter : Ratih Wulan
Kamis, 4 Januari 2018 09:30
Aina Gamzatova, Calon Presiden Berhiijab Pertama di Rusia
Mantan wartawan ini berani calonkan diri sebagai presiden Rusia lawan Putin.

Dream - Aina Gamzatova. Namanya perempuan berhijab ini sedang marak dibicarakan kalangan politisi. Ya, wanita Muslim ini dengan berani menantang Presiden Rusia Vladimir Putin dalam kampanye pilpres bulan Maret mendatang.

Awalnya Aina berprofesi sebagai wartawan, namun kini mengajukan diri sebagai calon presiden Muslim dengan hijab pertama di Rusia.

Dalam balutan busana formal blazer dan hijab, ia sangat aktif dalam berbagai kegiatan politik. Tak hanya itu, ia juga menjunjung tinggi Islam yang kini mulai merambah ke 15 persen populasi Rusia.

Aina Gamzatova

Ia dikenal sebagai tokoh masyarakat dan agama Republik Dagestan, penulis dan pemimpin redaksi dari sebuah media Muslim di Rusia.

Wanita usia 46 tahun ini juga aktif dalam berbagai kegiatan donasi. Aina merupakan co-founder dari sebuah yayasan dana amal bernama Path.

Menurut laporan Emirates Woman, Aina harus berjuang mengumpulkan 300.000 tanda tangan dari para suporter. Angka tersebut harus dipenuhi lantaran ia mencalonkan diri sebagai seorang independen.

Aina Gamzatova

Sementara kandidat dari partai diluar parlemen hanya butuh 100.000 tanda tangan, dan partai dari dalam parlemen tidak membutuhkannya sama sekali.

Namun kegigihannya berhasil menarik perhatian dunia. Ia juga sudah mendapat suporter dalam jumlah yang cukup tinggi.

" Walaupun ia kalah, dunia akan tahu bahwa wanita berhijab bukanlah wanita biasa. Ia bisa membuktikan bahwa wanita berhijab juga merupakan sosok yang terdidik, bijak dan layak untuk dihormati," tutur Gaidarbek Gaidarbekov, sosok petinju Rusia dilansir dari Emirateswoman.

Aina Gamzatova

Saat ini, pesaing terbesarnya adalah Vladimir Putin, yang telah dua kali menjabat sebagai presiden negeri 'Beruang Merah' tersebut. Pemilihan presiden akan berlangsung di bulan Maret 2018. Calon terpilih akan menjadi presiden berikutnya dengan masa jabatan enam tahun.

(Laporan: Annisa Mutiara Asharini)

Beri Komentar