Jalan ke Rumah Sri Mulyani Hanya Selebar Badan

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 17 Oktober 2017 10:00
Jalan ke Rumah Sri Mulyani Hanya Selebar Badan
Nenek buta itu tinggal sebatang kara.

Dream - Foto pria membawa kardus yang tengah 'terjepit' tembok ini tengah menjadi viral. Dia bukan tengah main petak umpet. Tidak pula terjepit karena tersesat di jalan buntu.

Pria berkaos abu-abu itu bukan tanpa tujuan susah-payah menyelinap ke lorong itu. Sebab, dia adalah relawan yang akan menyerahkan bantuan ke rumah Sri Mulyani, nenek sebatang kara berusia 71 tahun.

Jalan itu memang sempit. Kanan dan kiri dibatas tembok telanjang. Dinding bata yang belum dipelur. Lebarnya tak lebih dua jengkal, yang pasti hanya bisa dilalui satu orang. Itupun tak boleh jumbo ukuran badannya dan harus miring.

Dan hanya melalui jalan itulah rumah nenek renta itu bisa dicapai. Bisa dibilang, itulah jalan kehidupan satu-satunya bagi Mbah Sri. Jalan kehidupan dengan makna sebenarnya.

Mbah Sri

Relawan sampai harus jalan menyamping untuk mengantarkan bantuan ke rumah Mbah Sri (Facebook/Ponorogo Peduli)

Jika bukan warga lingkungan itu, maka tak bakal menyangka di ujung gang itu ada rumah, ada kehidupan. Jalan menuju rumah Mbah Sri itu terhimpit dinding rumah-rumah tetangga. Siapa saja yang ingin menjenguk Mbah Sri harus menembus jalan yang lebih sempit dari selokan itu.

1 dari 2 halaman

Cerita Tentang Kekuatan Hidup

Cerita Tentang Kekuatan Hidup © Dream

Jangan turunkan adrenalin Anda. Sebab, Anda pasti akan terkejut melihat rumah yang berada di ujung 'sedotan cendol' itu. Jika sudah sukses menerobos gang 30 sentimeter itu, Anda akan ketemu dengan rumah mungil.

Ukurannya hanya dua kali empat meter. Meringkuk di tengah-tengah rumah gedong di sekitarnya. Bila masuk, maka Anda akan mengelus dada. Sebab, Anda pasti tak bakal melihat kamar tidur.

Mbah Sri

Mbah Sri duduk di dipan di dalam rumahnya (Facebook/Ponorogo Peduli)

Jangankan ruang tidur, sekat pun tiada. Kamar itulah yang menjadi ruang tamu, tempat tidur, kamar mandi, dan sekaligus dapur. Di rumah tersebut hanya ada dipan yang berfungsi sebagai tempat tidur sekaligus kursi bagi Mbah Sri. Semua serba multifungsi.

Mbah Sri

Kondisi rumah Mbah Sri (Facebook/Ponorogo Peduli)

Tak ada keluarga. Mbah Sri tinggal sendirian di rumah mini yang beralamat di Jalan Argopuro Gang 1 RT 04 RW 01 Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, itu.

Tapi rumah itu telah bercerita banyak hal tentang kehidupan. Tentang ketabahan sekaligus kekuatan hidup. Sebab, Simbah yang sebatang kara itu adalah seorang tunanetra.

2 dari 2 halaman

Ini Kisah Menggetarkan Itu

Ini Kisah Menggetarkan Itu © Dream

Kondisi Mbah Sri tersebar oleh akun Facebook milik komunitas donasi Ponorogo Peduli. Akun tersebut mengunggah beberapa foto rumah Mbah Sri dan beberapa relawan yang kesulitan menyampaikan bantuan.

" BU SRI,, YANG BUTA DAN SENDIRIAN ITU,,RUMAHNYA TERJEPIT DIANTARA BANGUNAN DISAMPINGNYA,,. RUMAH SEUKURAN,,,2X4 ITU,,,HANYA TERDAPAT LORONG SEMPIT,,SELEBAR 30 CM..UNTUK SARANA MASUK,,.

Sepertinya terlalu sulit dan dan banyak kalimat untuk bisa menggambarkan kondisi Bu Sri, yang sebenarnya hidup di kawasan tengah kota Ponorogo ini.

Karena untuk sekedar menemukan bahkan bisa masuk kerumahnya saja nyaris tidak bisa.

Jalan menuju rumahnya telah tertutup dari semua sisi. 
Hanya tersisa lorong gang kecil selebar 30cm saja, diantara celah bangunan rumah.

Itupun hanya satu jalar saja dan harus melewati dapur_rumah tetangganya.

Rumah yang ia tinggali juga tak kalah sempit. Hanya berukuran sekitar 2X4 meter saja.

Ruangan sesempit itu sudah merupakan ruang tidur, duduk, masak, dan kamar mandi/wc, yang menjadi satu ruangan.

Tak ada perabot lainnya kecuali amben sebagai tempat tidur dan duduknya.

Bu Sri yang buta dan belum pernah menikah ini hanya hidup sendirian saja dirumahnya di Jl.Argopuro gg.1 kel.Bangunsari rt 04 rw 01 kec.Ponorogo kab.Ponorogo. Untuk hidup makan dan minum kesehariannya diberi oleh tetangganya.

Salam Solidarity #KDAR
(Menyapa Dhuafa Dengan Cinta)

Beri Komentar