Masjid Qantara Di Thaif, Arab Saudi (Foto: Arab News)
Dream - Sejumlah masjid di Arab Saudi bisa kita kunjungi di sela-sela ibadah di Tanah Suci. Dua di antara mereka adalah Masjid Al Qu'a dan Al Qantaramasjid yang terletak di wilayah Taif, 70 kilometer dari Mekah.
Pemandu wisata berlisensi dari Komisi Pariwisata dan Warisan Budaya Saudi (SCTH), Khalid Al-Shirbi, menceritakan bahwa Masjid Al Qu'a dan Al Qantara menjadi dua diantara masjid yang bertalian dengan sejarah Islam.
Masjid Qantara misalnya, disebut menjadi salah satu lokasi yang memiliki pertalian sejarah dengan kerajaan Turki Ottoman. Menurut laman Arab News, masjid yang dibangun pada 162 tahun lalu itu dikenal juga dengan nama Masjid Al-Madhoun.
" Itu dibangun pada era Ottoman. Itu hanya gaya bangunannya, terinspirasi dari arsitektur Abbasiyah, yang memberi kesan kuno," kata Khalid.
Dahulu, kata Khalid, Nabi Muhammad pernah beristirahat di peternakan di seberang masjid setelah diusir dari Taif.
Mengutip Sheikh Mohammed Al-Areefy, Khalid mengatakan, " Setelah istrinya, Khadijah binti Khwuailed, dan pamannya, Abu Thalib, meninggal dunia, yang kemudian disebut 'Tahun Kesedihan', Nabi Muhammad mencari tempat untuk menemukan pendukungnya."
Ketika sampai di Taif, seruannya untuk masuk Islam tidak hanya ditolak dengan kuat, Nabi Muhammad menerima lemparan batu dari warga. Saat mencapai Lembah Al Mathnah, Nabi Muhammad beristirahat untuk sementara waktu.
Saat beristirahat Nabi Muhammad ditawari semangkuk buah anggur oleh petani Nasrani bernama Addas.
" Nabi mengambil buah anggur dan sebelum mulai memakan buahnya, berkata: 'Atas nama Allah.' Ungkapan yang belum pernah didengar oleh pekerja tersebut, memicu perhatiannya dan dia bertanya: Orang-orang di sini tidak mengatakannya! Nabi bertanya kepada Addas dari mana asalnya. " Dari Niniveh," jawab pria itu.
Ceritanya berakhir dengan hijrahnya Addas memeluk Islam.
Masjid lain yang banyak dikunjungi wisatawan di Taif, yaitu Masjid Al Qu'a. Masjid itu, kata Khalid, dibangun sekitar 800 tahun setelah wafatnya nabi.
" Banyak turis percaya bahwa Nabi Muhammad datang ke tempat ini dan, dengan siku, bersandar pada sebuah batu, meninggalkan bekas," kata Khalid.
Khalid bercerita, banyak pemandu wisata yang menghapus kisah itu. Sebab, kisah Nabi Muhammad yang bersandar di masjid itu tak didukung sumber yang kuat.
" Orang-orang Pakistan, khususnya, menyebutnya 'Masjid Hazrat Ali,' mengacu pada Ali Bin Abi Thalib, keponakan Nabi, yang mereka kira bersama Nabi saat berada di Taif."
" Ini sama sekali tidak benar. Penulis biografi Islam memiliki pendapat yang berbeda apakah Nabi Muhammad sendiri atau ditemani Zaid bin Haritha, tapi bukan Ali," ucap Khalid.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati