Ibu Mohammed, Suhar Abu Khdeir, Menunjukkan Foto Anaknya Yang Tewas Dibakar Warga Israel (telegraph.co.uk)
Dream - Dua pemuda Israel dinyatakan bersalah oleh pengadilan atas kasus penculikan dan pembakaran remaja Palestina, Mohammed Abu Khdeir, 16 tahun, di Yerusalem. Vonis terhadap keduanya dijatuhkan pada Senin kemarin.
Mohammed diculik oleh tiga orang warga Israel, dua di antaranya masih berusia di bawah umur sehingga tidak dapat disebutkan namanya. Sementara satu pelaku lain, Yosef Haim Ben David, 31 tahun, penganut Yahudi Ortodoks belum mendapat hukuman.
Pengadilan Israel memutuskan untuk menunda menjatuhkan vonis terhadap Yosef lantaran dia mengaku menjadi gila. Dalam kasus pembunuhan ini, Yosef diduga sebagai pelaku utama yang mendorong dua pelaku lainnya melakukan aksi tersebut.
Para hakim menyatakan terdapat cukup bukti untuk menyatakan Yosef bersalah atas pembunuhan tersebut. Tetapi, di menit-menit terakhir pengadilan, kuasa hukum Yosef mengajukan nota pembelaan yang menyatakan kliennya tidak dapat dinyatakan bertanggung jawab atas kasus ini lantaran gila.
Atas hal itu, majelis hakim akan menentukan nasib Yosef dalam beberapa hari ke depan.
Penundaan tersebut membuat keluarga Mohammed marah. Mereka menuding pengadilan telah memanipulasi kasus dan tidak akan pernah dapat memberikan keadilan.
" Pengadilan tidak jujur, mereka bersimpati kepada penjahat," kata ayah Mohammed, Hussein Abu Khdeir.
" Setiap kali saya datang ke pengadilan, saya melihat pembakar anak saya dan hati saya ikut terbakar," lanjut dia.
Yosef sama sekali tidak berbicara di pengadilan. Tetapi, orangtua Mohammed mengatakan dia sangat jelas masih waras, seperti tampak dalam video yang ditayangkan pada persidangan.
Mohammed menjadi korban pembunuhan secara kejam yang dilakukan secara sembarangan. Kejahatan ini dilakukan sebagai upaya balas dendam para pelaku atas terbunuhnya tiga remaja Yahudi.
Kasus pembunuhan ini banyak mendapat sorotan. Ini lantaran kasus tersebut memicu pecahnya perang selama 50 hari antara warga Palestina dengan Israel.
Sumber: telegraph.co.uk
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya