Ilustrasi
Dream - Perilaku 'kids zaman now' seringkali terlihat aneh. Banyak tindakan yang kerap tak masuk di akal.
Di Makassar, Sulawesi Selatan, siswa SD Sudirman III dan SD Gaddong terlibat tawuran gara-gara 'cinta monyet'. Peristiwa itu terjadi pada September 2017.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan, Retno Listyarti mengatakan, peristiwa terjadi karena si anak tak terima perempuan yang dia cintai menerima cinta siswa dari SD Gaddong.
" Jadi si perempuan ini memilih si A beda sekolahnya. Dan si laki-laki yang patah hati ini yang nyerang," kata Retno di kantor KPAI, Jakarta, Senin, 18 Desember 2017.
Retno mengatakan buruknya perilaku anak saat ini karena pengaruh media sosial. Selain itu, program siaran televisi yang tidak mendidik kerap membuat siswa sekolah bertindak bak orang dewasa.
" Sinetron pengaruh banget," ucap dia.
Retno mengatakan seharusnya Komisi Pebyiaran Indonesia (KPI) harus memperketat tayangan televisi yang ada di Tanah Air. Tayangan yang mengandung kekerasan dan pornografi seharusnya tidak boleh tayang.
" Tapi memang banyak sinetron kayak gitu ditolak cintanya, lawannya diserang," ucap dia.
(Sah)
Dream - Dugaan penganiayaan terhadap siswa sekolah kembali terulang. Dugaan tindak kekerasan itu dialami siswa kelas II SDN Longkewang, Kabupaten Sukabumi, berinisial SR.
Dari informasi yang diunggah akun Facebook Ambbu Abbi, SR meninggal karena dipukuli teman sekelasnya pada Selasa, 8 Agustus 2017 pukul 06.30 WIB.
Menurut keterangan yang diunggah Ambbu, kakak kandung SR Abdurohim mendapat kabar kematian dari teman-teman sekolah SR.
“ Saat itu teman-temannya mengadu SR pingsan setelah dipukuli temannya,” kata Abdurohim.
Mendapat kabar itu Abdurohim langsung menuju sekolah. Dia melihat SR terkapar. Abdurohim segera memeriksa denyut nadi adiknya.
“ Saat saya pegang sudah tidak berdenyut nadinya,” ucap dia.
Kemudian SR di bawa ke Puskesmas untuk mendapatkan pertolongan, namun pihak Puskesmas mengatakan SR sudah meninggal dunia.
Menurut laporan Merdeka.com, Kanit Reskrim Polsek Cibadak Iptu Madun, mengatakan telah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan kronologi kematian SR.
" Olah TKP di lapang SDN Longkewang, Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan yang kami lakukan ini untuk memperjelas dan mempertajam penyebab kematian SR dan mencari barang bukti lainnya," kata Madun, Rabu, 9 Agustus 2017.
Dari hasil olah TKP, polisi menyebut tidak menemukan barang bukti yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Diduga korban terjatuh saat menghindari lemparan teman-temannya.
Untuk berita selengkapnya klik di sini
Advertisement
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Mahasiswa Makan Nasi Lele Sebungkus Berdua Saat Demo, Netizen: Makan Aja Telat, Masa Bakar Halte
Palet Warna Brave Pink dan Hero Green Bertebaran di Medsos, Jadi Simbol Gerakan `Reset Indonesia`
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Eko Patrio Disorot, Parto Malah Kena Apes Dimaki Orang Tak Dikenal
Luna Maya: Ultah ke-42, Penuh Cinta dan Cerita Baru di Layar Lebar
Potret Davina Karamoy Saat Liburan ke Dubai, Tampil Eksotis!
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online