Di Tangan Wanita Ini, Korupsi FIFA Terbongkar

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 28 Mei 2015 15:30
Di Tangan Wanita Ini, Korupsi FIFA Terbongkar
Loretta Lynch, wanita kulit hitam pertama menjabat sebagai Jaksa Agung di AS ini membongkar kasus korupsi dunia yang dilakukan petinggi FIFA.

Dream - Kasus korupsi di tubuh badan sepakbola dunia, Federation Internationale de la Football Association (FIFA) mungkin sulit terungkap. Ini lantaran korupsi terjadi secara sistemik dan banyak orang punya kepentingan di dalamnya.

Tetapi, di tangan wanita bernama Loretta Lynch, apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. Dia berhasil membongkar skandal korupsi di badan internasional bernilai miliaran dolar tersebut.

" Surat dakwaan menyebutkan korupsi merajalela, sistemik dan mengakar kuat baik di dalam maupun luar negeri," ujar Lynch.

Dalam konferensi pers setelah tertangkapnya para petinggi FIFA, Lynch mengaku begitu kecewa dengan ulah mereka. Dia menilai ulah para petinggi itu telah merusak keluhuran reputasi FIFA.

" Mereka diharapkan menegakkan kehormatan sepakbola dan melindungi integritas dari permainan ini. Sebaliknya, mereka merusak sepakbola di seluruh dunia untuk melayani kepentingan mereka dan memperkaya diri sendiri. Departemen Kehakiman berniat mengakhiri praktik-praktik ini untuk membasmi korupsi, dan membawa yang bersalah ke pengadilan," kata Lynch.

Lalu siapa wanita pemberani ini?

Lynch adalah warga kulit hitam pertama yang menduduki jabatan terhormat sebagai Jaksa Agung Amerika Serikat. Dia direkomendasikan oleh Presiden Barack Obama pada 8 November 2014 dan resmi menjabat bulan lalu.

Wanita lulusan akademi hukum Harvard ini memiliki sejumlah prestasi gemilang di bidang penegakan hukum. Dia berhasil membongkar sejumlah kasus pidana ekonomi seperti korupsi dan pengemplangan pajak.

Selain itu, Lynch juga dikenal sebagai jaksa pejuang Hak Asasi Manusia. Dia berhasil menuntut polisi yang telah melakukan tindakan kekerasan terhadap imigran Haiti di tahun 1997.

Dia pernah berjanji setelah dilantik, akan membongkar sejumlah kasus kejahatan kerah putih di Wall Street. Tetapi, hal itu urung dilakukan dan justru kasus dunia yang dia pilih, korupsi di tubuh FIFA.

(Berbagai sumber)

Beri Komentar