Diabaikan 100 Tahun Lebih dan Terbengkalai di Taman, Patung Ini Ternyata Karya Seniman Kondang Dunia Harganya Rp150 Miliar

Reporter : Okti Nur Alifia
Selasa, 22 Maret 2022 16:00
Diabaikan 100 Tahun Lebih dan Terbengkalai di Taman, Patung Ini Ternyata Karya Seniman Kondang Dunia Harganya Rp150 Miliar
Patung itu dalam kondisi memprihatinkan. Meski terbuat dari marmer putih, warnanya sudah menghitam. Sejak 1920 tak diketahui siapa pemahatnya.

Dream - Dua puluh tahun silam, patung ini dijual hanya dengan harga 5.200 poundsterling atau sekitar Rp98 juta di lelang patung taman di Sussex, Inggris.

Patung itu dalam kondisi memprihatinkan. Meski terbuat dari marmer putih, warnanya sudah menghitam. Sudah begitu, tidak diketahui siapa seniman pemahatnya.

Dalam lelang dua dekade silam itu, patung tersebut hanya diidentifikasi sebagai patung marmer putih seorang wanita muda.

1 dari 5 halaman

Namun musim panas silam, patung dengan kondisi memprihatinkan itu direstorasi. Warnanya dikembalikan ke aslinya sebagai marmer putih.

Setelah restorasi itu pula fakta mengejutkan patung itu terungkap. Ternyata, patung itu dipahat oleh seniman kondang Italia, Antonio Canova. Patung itu merupakan " Maria Magdalena yang bertobat" .

Fakta itu otomatis mendongkrak nilai jual patung tersebut. Rumah lelang Christie di London, Inggris bahkan memperkirakan patung itu sekarang nilainya mencapai lima juta hingga delapan juta pounsterling alias Rp150 miliar lebih.

" Karya ini telah dicari oleh para sarjana selama beberapa dekade, jadi penemuan ini sangat penting bagi sejarah koleksi dan sejarah seni," kata cendekiawan Canova, Mario Guderzo, dikutip dari Art Newspaper.

2 dari 5 halaman

Penjual patung itu memang masih anonim. Namun mereka diidentifikasi sebagai pasangan asal Inggris. Pasangan ini membeli karya itu untuk menghiasi taman mereka.

Namun kemudian pasangan itu meminta bantuan penasihat seni Francis Outred untuk mencari tahu lebih banyak tentang karya tersebut.

Ternyata patung itu dibuat atas perintah penguasa ke dua Liverpool, Robert Jenkinson, selama masa jabatannya sebagai perdana menteri Inggris. Berjudul Maddalena Giacente, karya ini dibuat antara tahun 1819 dan 1822.

3 dari 5 halaman

Patung ini menjadi salah satu pahatan terakhir Canova, dan dikirim ke Jenkinson setelah seniman tersebut meninggal pada tahun 1822.

Rumah lelang Christie pertama kali menawarkan patung itu pada tahun 1852, setelah kematian pewaris dan saudara laki-laki Jenkinson.

Patung itu mulai tidak dikenali sebagai karya Canova pada 1920, ketika Herbert Smith, seorang produsen karpet, memperolehnya melalui penjualan rumah bangsawan bernama Witley Court. Kebakaran akhirnya menghanguskan sebagian besar rumah tersebut.

4 dari 5 halaman

Dalam pelelangan rumah beserta isinya pada 1938, aktivis dan pengusaha antihukuman mati Violet Van der Elst membeli patung tersebut, yang tidak lagi diakui sebagai karya Canova.

Seorang pedagang seni lokal membeli rumahnya di Kensington, beserta patung itu, pada 1959. Rumah itu dilaporkan telah dijual lagi pada akhir 1960-an, setelah itu jejaknya tak terdengar hingga 2002.

5 dari 5 halaman

Meskipun terpapar unsur-unsurnya, karya itu tetap dalam kondisi sangat baik, kecuali salib di bahu Magdelena, yang sebagian besar hilang. Patung ini diharapkan menjadi bintang dalam penjualan " Classic Week" Christie di London pada Juli mendatang.

" Ceritanya luar biasa," kata kepala departemen patung rumah lelang Christie, Donald Johnston.

" Saya telah melihat perunggu kecil di atas meja yang telah diabaikan tetapi bukan sesuatu dengan skala atau sekaliber benda bersejarah ini," tambah dia.

Beri Komentar