Maddalena Giacente (Instagram @christiesinc)
Dream - Dua puluh tahun silam, patung ini dijual hanya dengan harga 5.200 poundsterling atau sekitar Rp98 juta di lelang patung taman di Sussex, Inggris.
Patung itu dalam kondisi memprihatinkan. Meski terbuat dari marmer putih, warnanya sudah menghitam. Sudah begitu, tidak diketahui siapa seniman pemahatnya.
Dalam lelang dua dekade silam itu, patung tersebut hanya diidentifikasi sebagai patung marmer putih seorang wanita muda.
Namun musim panas silam, patung dengan kondisi memprihatinkan itu direstorasi. Warnanya dikembalikan ke aslinya sebagai marmer putih.
Setelah restorasi itu pula fakta mengejutkan patung itu terungkap. Ternyata, patung itu dipahat oleh seniman kondang Italia, Antonio Canova. Patung itu merupakan " Maria Magdalena yang bertobat" .
Fakta itu otomatis mendongkrak nilai jual patung tersebut. Rumah lelang Christie di London, Inggris bahkan memperkirakan patung itu sekarang nilainya mencapai lima juta hingga delapan juta pounsterling alias Rp150 miliar lebih.
" Karya ini telah dicari oleh para sarjana selama beberapa dekade, jadi penemuan ini sangat penting bagi sejarah koleksi dan sejarah seni," kata cendekiawan Canova, Mario Guderzo, dikutip dari Art Newspaper.
Penjual patung itu memang masih anonim. Namun mereka diidentifikasi sebagai pasangan asal Inggris. Pasangan ini membeli karya itu untuk menghiasi taman mereka.
Namun kemudian pasangan itu meminta bantuan penasihat seni Francis Outred untuk mencari tahu lebih banyak tentang karya tersebut.
Ternyata patung itu dibuat atas perintah penguasa ke dua Liverpool, Robert Jenkinson, selama masa jabatannya sebagai perdana menteri Inggris. Berjudul Maddalena Giacente, karya ini dibuat antara tahun 1819 dan 1822.
Patung ini menjadi salah satu pahatan terakhir Canova, dan dikirim ke Jenkinson setelah seniman tersebut meninggal pada tahun 1822.
Rumah lelang Christie pertama kali menawarkan patung itu pada tahun 1852, setelah kematian pewaris dan saudara laki-laki Jenkinson.
Patung itu mulai tidak dikenali sebagai karya Canova pada 1920, ketika Herbert Smith, seorang produsen karpet, memperolehnya melalui penjualan rumah bangsawan bernama Witley Court. Kebakaran akhirnya menghanguskan sebagian besar rumah tersebut.
Dalam pelelangan rumah beserta isinya pada 1938, aktivis dan pengusaha antihukuman mati Violet Van der Elst membeli patung tersebut, yang tidak lagi diakui sebagai karya Canova.
Seorang pedagang seni lokal membeli rumahnya di Kensington, beserta patung itu, pada 1959. Rumah itu dilaporkan telah dijual lagi pada akhir 1960-an, setelah itu jejaknya tak terdengar hingga 2002.
Meskipun terpapar unsur-unsurnya, karya itu tetap dalam kondisi sangat baik, kecuali salib di bahu Magdelena, yang sebagian besar hilang. Patung ini diharapkan menjadi bintang dalam penjualan " Classic Week" Christie di London pada Juli mendatang.
" Ceritanya luar biasa," kata kepala departemen patung rumah lelang Christie, Donald Johnston.
" Saya telah melihat perunggu kecil di atas meja yang telah diabaikan tetapi bukan sesuatu dengan skala atau sekaliber benda bersejarah ini," tambah dia.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal