Geger Temuan Patung Berkalung Bunga di Mushola

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 21 Februari 2019 19:00
Geger Temuan Patung Berkalung Bunga di Mushola
Patung tersebut diletakkan secara sengaja di teras mushola.

Dream - Masyarakat Malaysia digegerkan penemuan patung berkalung bunga di sebuah mushola. Patung itu tampak diletakkan pada pagar pembatas antara teras mushola dengan halaman.

Dikutip dari Siakap Keli, Kamis 21 Februari 2019, penemuan patung itu terjadi pagi tadi waktu setempat di Mushola Sabilul Huda, Pendamar Indah, Pandamaran, Klang.

Patung

Foto temuan tersebut beredar di media sosial Facebook setelah diunggah di akun Hishamuddin Ahmad Zaki. Patung itu terlihat oleh para jemaah saat hendak melaksanakan sholat Subuh.

" Sebuah patung berhala diletakkan di pintu masuk oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab antara jam 2.30 hingga empat pagi tadi," tulis pemilik akun.

Dalam foto itu, patung tersebut tampak seperti patung sesembahan. Tingginya sekitar 40 sentimeter dengan wajah merah dan ikat kepala khas adat Melayu.

Patung

Patung itu tampak duduk di bangku. Tangan kanannya memegang pisau, sementara tangan kirinya membawa batangan emas berbentuk perahu.

Tidak ada yang mengetahui siapa pelaku yang meletakkan patung tersebut. Mushola ini juga tidak dipasangi CCTV sehingga pelaku sulit terlacak.

1 dari 6 halaman

Geger Penemuan Arca dan Emas Kuno di Kebumen

Dream - Warga Desa Pujotirto, Kecamatan Karangsambung, Kebumen yang berlokasi di cagar alam geologi Karangsambung-Karangbolong digegerkan dengan temuan arca dan emas kuno.

Sekretaris Desa Pujotirto, Taufik mengatakan, temuan itu sejatinya telah berlangsung sejak 2010. Selain arca dan patahan emas kuno, warga yang mencari sumber air di sekitar lokasi menemukan batuan yang tertata rapi.

" Itu dulu waktu musim kemarau, ada penggalian mata air, ditemukan seperti ada tatanan batu," kata Taufik, kepada Liputan6.com, diakses Minggu, 10 Februari 2019.

Selama beberapa waktu, tempat ditemukannya situs Talangpati juga menjadi sasaran perburuan harta karun. Temuan emas yang menyebar dari mulut ke mulut membuat banyak orang penasaran.

" Dulu warga cari emas di situ," ucap dia.

 

2 dari 6 halaman

Berasal dari Zaman Mataram Kuno?

Setelah kondisi itu, warga sepakat menutup area dan aktivitas penggalian di situs Talangpati. Taufik mengatakan, penutupan diharapkan dapat mendorong berbagai pihak untuk meneliti asal muasal dan riwayat situs Talangpati.

Taufik berasumsi, situs Talangpati itu dahulu berupa bekas pemandian. " Masih diteliti, kesimpulan awal, itu katanya dari zaman Mataram Kuno," ujar dia.

Dia berharap, kedepannya, situs itu tidak hanya memunculkan perburuan harta karun, melainkan juga dapat mendorong kunjungan wisata sehingga meningkatkan ekonomi desa.

 

3 dari 6 halaman

Inikah Harta Karun Sesungguhnya?

Taufik mengungkapkan, sebenarnya, jika dihubungkan dengan nama desa, situs Talangpati juga tak mengherankan. Pujotirto terdiri dari dua kata, pujo yang berarti memuja dan tirto yang bermakna air.

Bagi warga Pujotirto yang rata-rata tinggal di perbukitan, air adalah harta yang sangat berharga. Pada awalnya, warga hanya mengetahui bahwa sekitar lokasi ada sumber air melimpah. Tempat ini sempat menjadi sumber air andalan warga di masa lalu.

Seiring perkembangan zaman, di Desa Pujotirto ada program Pamsimas yang membuat sumber air di Talangpati perlahan ditinggalkan, meski masih banyak pula warga yang memanfaatkan air dari tempat itu untuk beragam alasan.

Ada dugaan, situs Talangpati adalah bekas pemandian. “ Masih diteliti, kesimpulan awal, itu katanya dari zaman Mataram Kuno," Taufik menambahkan.

Pemerintah desa pun berharap ada penelitian lanjutan untuk mengetahui muasal dan riwayat situs Talangpati. Harapannya, situs ini bisa melengkapi potensi wisata di Pujotirto dan bahkan bakal menjadi ikon yang membedakan Pujotirto dari desa wisata lainnya.

Muaranya, keberadaan situs kuno ini bermanfaat lebih luas bagi masyarakat. Tak sekadar sumber air, situs ini bisa memicu kunjungan wisatawan yang berimbas pada geliat ekonomi desa. (Sah, Sumber: Liputan6.com/Muhammad Ridlo)

 

4 dari 6 halaman

Geger Kuburan Gadis Meninggal Jumat Kliwon Mendadak Berantakan

Dream - Hal-hal berbau mistis masih banyak dipercayai masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah keyakinan jika seorang wanita lajang yang meninggal di malam Jumat kliwon bisa mendatangkan kekuatan.

Inilah yang terjadi pada sebuah makam di Kecamatan Kalibaning Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Warga di desa itu gempa setelah makam seorang wanita lajang bernama Bisem dibongkar orang tak dikenal.

Polisi yang mendapat laporan warga langsung menyelidiki kasus tersebut dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Hasilnya, polisi memastikan jenazah, tali pocong, dan kain kafan Bisem masih utuh. Rupanya upaya pelaku menggali kuburan itu tak sampai menyentuh bagian liang lahat pusara tersebut.

Meski hasil pemeriksaan nihil, aksi pembongkaran makam oleh orang tak dikenal itu menyisakan tanda tanya besar di kalangan warga. Spekulasi beredar si pembongkar makam hendak mencuri tali pocong.

 

5 dari 6 halaman

Si Penghuni Kuburan Seorang Gadis yang Meninggal Jumat Kliwon

Isu itu beredar karena aksi pembongkaran terjadi Selasa malam Rabu Kliwon. Kliwon, bagi sebagian orang diyakini sebagai hari pasaran keramat. Si pelaku diduga mencoba mengincar tali pocong untuk ritual ilmu hitam dikaitkan dengan hari kematian Bisem.

Diketahui Bisem meninggal pada jumat kliwon setahun silam. " Iya, meninggalnya Jumat Kliwon, sekitar setahun lalu," ucap Poyo, Kepala Dusun III Asinan, Poyo, saat dihubungi wartawan, Jumat, 1 Januari 2019.

Galian dilakukan tepat di bagian kepala jenazah Bisem, dengan kedalaman 145 sentimeter atau hanya terpaut sedikit dari persemayaman jasad Bisem.

Poyo tak berani berspekulasi jika pelaku hendak mencuri tali pocong. Yang pasti, peristiwa ini baru pertama kali terjadi di desanya.

Poyo mengatakan, pertama kali yang mengetahui pembongkaran makam ini adalah Mursito, warga setempat. Saat itu, ia tengah berangkat ke ladang yang lokasinya berdekatan dengan makam.

 

6 dari 6 halaman

Saat Polisi Periksa Liang Lahat

Mursito curiga lantaran ada gundukan tanah baru yang diketahuinya tak ada pemakaman baru. Ternyata, makam Bisem lah yang digali orang.

Mursito lantas memberitahukan kepada ahli waris almarhumah Bisem, Umar. Kemudian, peristiwa ini dilaporkan ke pemerintah desa yang lantas meneruskannya kepada Kepolisian Sektor Kalibening. " Sudah ditangani kepolisian," ujar Poyo.

Kepala Polsek Kalibening, Iptu Sulasmono mengatakan, hasil olah TKP menemukan adanya lubang sedalam 145 sentimeter dengan posisi bagian kepala jenazah. Galian ini tak sampai menyentuh tubuh jenazah.

Kepastian ini diperoleh setelah tim Inafis menggali hingga lubang tempat disemayamkannya jenazah yang biasa disebut sebagai liang landak. " Inafis kita kemudian masuk ke dalam. Disaksikan oleh ahli waris, jenazah masih utuh," Sulasmono menerangkan.

Usai memastikan jenazah dan segala sesuatunya lengkap, keluarga dan ahli waris almarhumah Bisem meminta agar kepolisian kembali menutup makam ini.

Lasmono mengungkapkan, kepolisian masih menyelidiki kasus ini untuk mengetahui pelaku dan motif pembongkaran makam ini. " Kalau kita, motifnya ke arah mistis nggak tahu juga," dia menambahkan.

(Sah, Sumber: Liputan6.com)

 

Beri Komentar