Gempa 7,2 SR Guncang Tanah Papua

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 28 Juli 2015 10:11
Gempa 7,2 SR Guncang Tanah Papua
Pusat gempa berada di darat pada kedalaman 49 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.

Dream - Gempa ukuran 7,2 skala richter (SR) melanda wilayah Papua pada pagi tadi. Gempa tersebut terjadi sekitar 4 detik.

" Pusat gempa di darat pada kedalaman 49 kilometer (km). Gempa tidak berpotensi tsunami," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulis, Selasa, 28 Juli 2015.

Mengutip data dari Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Sutopo mengatakan posisi pusat gempa berada sejauh 75 km arah tenggara Mamberamo Raya, 81 km arah timur laut Tolikara, dan 99 km arah Barat Laut Mamberamo Tengah.

Meski gempa berlangsung dalam waktu relatif singkat, hal itu tetap membuat masyarakat panik. Menurut Sutopo, masyarakat hingga berhamburan keluar rumah saat gempa terjadi.

" Belum ada laporan kerusakan bangunan dan korban jiwa," kata dia.

Selanjutnya, Sutopo mengatakan saat ini proses pendataan dampak gempa sedang berjalan. Medan yang sulit dijangkau serta terbatasnya akses mempersulit proses pemantauan.

" BPBD Provinsi Papua masih berkoordinasi dengan BPBD dan aparat setempat. Pendataan masih dilakukan," ungkap Sutopo.

Selanjutnya, terang Sutopo, getaran gempa ini juga dirasakan hingga area Jayapura II-III MMI, Sarmi IV MMI, Wamena III MMI, Sentani II-III, dan Biak II-III. Tetapi, getaran yang sampai di area ini tergolong rendah.

Provinsi Papua terdiri dari beberapa provinsi yang masuk kategori rawan gempa seperti Kabupaten Yapen, Waropen, Jayapura, dan Mamberamo. Di wilayah ini terdapat sesar aktif yaitu Sesar Yapen yang aktif bergerak sepanjang 2-5 cm per tahun serta Sesar Memberamo. Kawasan ini pernah dilanda gempa besar dengan kekuatan 7,9 SR pada 1926 dan 8,1 SR pada 1971.

" Daerah Indonesia bagian Timur rawan gempa dan tsunami. Namun terbatasnya riset mengenai gempa dan tsunami, juga infrastruktur kebencanaan di daerah ini menyebabkan belum dapat ditemukenali karakteristik gempa dan tsunami," ungkap Sutopo. (Ism) 

Beri Komentar