Ilustrasi Gerhana Matahari (astrobob.areavoices.com)
Dream - Beberapa wilayah di Bumi akan mengalami gerhana matahari total pada Jumat, 20 Maret. Keyakinan tradisional di beberapa negara menyebutkan bahwa gerhana pada hari itu adalah sinyal bahwa dunia akan kiamat, tapi bukan kiamat itu sendiri.
" Dalam tradisi bangsa tertentu, gerhana matahari total pada hari itu adalah sebuah peringatan bagi warga dunia dan tanda penghakiman terhadap bangsa-bangsa," kata seorang pemuka agama kepada WorldNetDaily dilaporkan The Independent, Kamis 19 Maret 2015. Tapi lagi-lagi ditekankan bahwa itu hanya keyakinan tradisional pada negara-negara tertentu.
Keistimewaan tentang gerhana pada hari Jumat ini, juga karena adanya keajaiban alam lain yang terjadi pada hari itu.
Sejumlah ahli meramalkan bahwa selain gerhana matahari, pada hari Jumat besok akan menjadi hari pertama musim semi equinox dan munculnya supermoon. Gerhana pada hari itu juga menjadi hari pertama dari kalender Yahudi.
Musim semi equinox hanya terjadi 100 ribu tahun sekali dan supermoon merupakan kejadian langka, di mana bulan terlihat sangat dekat sekali dengan Bumi.
Gerhana matahari total akan terjadi antara jam 8 hingga 11 pagi waktu Inggris. (Baca: Bahaya! Seflie Saat Gerhana Matahari)
Soal tiga kejadian alam yang terjadi bersamaan itu, juga ramai diperbicangkan di media sosial. Banyak yang mencoba mengkajinya dari sisi ilmiah, gejala alam, tapi banyak juga yang menyebutkan bahwa gerhana matahari total itu merupakan peringatan akan kiamat. Para ilmuwan sendiri sudah berkali-kali membantah kiamat akan datang pada saat gerhana matahari total itu. Dan menilai bahwa ini adalah gejala alam yang biasa.
Memang sejumlah orang sering menghubungkan fenomena tidak biasa ini dengan hal-hal yang berbau takhayul. Namun dalam Islam, menurut Nabi Muhammad SAW, matahari dan bulan adalah dua tanda kekuasaan Allah SWT; gerhana tidak dikaitkan dengan kematian atau kelahiran seseorang.
Jadi, ketika kalian melihat gerhana, berdoalah pada Allah, dirikan salat dan berikan sedekah.
Banyak tokoh-tokoh, baik ilmuwan atau agamawan, yang mengaitkan gerhana dengan kiamat.
Ilmuwan besar seperti Isaac Newton pernah mengungkapkan bahwa 2060 adalah tahun di mana planet Bumi akan hancur.
Kemudian William Millier memprediksi Yesus akan turun ke Bumi pada Oktober 1844 untuk menghapus dosa manusia. Prediksi Miillier ini dianggap sesat oleh Gereja dan dikecam luas. Tapi saat hal itu tidak terjadi, pengikut Millier menyebutkan bahwa peristiwa itu sebagai bulan kekecewaan terbesar.
Tahun 1997, 39 anggota sekte Heaven's Gate, percaya dunia akan didaur ulang. Mereka melakukan bunuh diri massal di San Diego agar arwahnya bisa naik pesawat alien yang mereka sebut berada di belakang sebuah komet. Di abad 21, penyiar radio Amerika Harold Camping memprediksi dunia akan kiamat pada 21 Mei 2011. Sejumlah prediksi ini dianggap sesat oleh Gereja dan hanya menimbulkan ketakutan bagi umat.(Ism)
Dream - Seorang ilmuwan dari Max Planck Institute for Astronomy di Jerman mengatakan, ada beberapa bintang yang berpotensi menghancurkan tata surya kita.
Coryn Bailer-Jones menyebut, salah satu bintang itu mungkin sudah akan bertemu dengan bumi dalam seperempat hingga setengah juta tahun lagi.
Jauh di luar orbit Planet Neptunus, triliunan komet yang diduga sisa-sisa pembentukan sistem tata surya, berkumpul di satu wilayah bernama Oort Cloud.
Kumpulan komet ini sedang menunggu untuk pecah ke segala arah, termasuk menuju Bumi. Saat ini Oort Cloud masih terikat orbit matahari yang relatif stabil, sehingga tidak terlalu mengancam Bumi.
Bintang yang paling berbahaya adalah Hip 85605. Bintang ini ukurannya lebih kecil dari matahari dan 90 persen berpeluang datang ke Bumi dengan jarak 0.13 hingga 0.65 tahun cahaya, dalam 240 ribu hingga 470 ribu tahun.
Mungkin terlihat jauh, tapi melihat jarak Oort Cloud yang bisa mencapai 0.8 tahun cahaya, maka itu bisa dikatakan sudah dekat.
Bailer-Jones meyakini, bintang yang mendekat bisa mengganggu Oort Cloud dan menjadi ancaman bagi Bumi.
" Bintang yang lewat dekat dengan matahari dapat mengganggu Oort Cloud, menarik komet ke tata surya bagian dalam di mana mereka dapat berbenturan dengan Bumi," katanya.
Temuan soal sebuah bintang yang bisa mengganggu Oort Cloud sedemikian rupa sehingga mengancam planet-planet telah diketahui untuk sementara waktu.
Tapi ini adalah salah satu dari perkiraan yang paling akurat mesti belum diketahui kapan dan di mana bintang akan benar-benar mendekati tata surya.
Perlu dicatat bahwa posisi dan gerakan Hip 85605 mungkin salah, yang berarti tidak akan melewati Bumi begitu dekat.
Namun demikian, ada bintang lain yang akan menggantikan tempatnya. Sebuah bintang kerdil yang disebut GL 710, misalnya, memiliki peluang 90 persen datang dengan jarak 0,3-1,4 tahun cahaya dalam 1,3 juta tahun.
Bukan hanya Oort Cloud yang akan mengancam kehidupan di Bumi, tetapi juga radiasi dari bintang-bintang itu sendiri.
" Jika cukup intens --khususnya jika bintang berubah menjadi supernova saat bertabrakan--maka radiasinya dapat membunuh organisme secara langsung, mengikis lapisan ozon Bumi sehingga kehidupan di dalamnya terekspos radiasi UV matahari yang berbahaya. Itu artinya semua kehidupan di bumi bisa musnah," kata Bailer-Jones.
(Ism, Sumber: Daily Mail)
Dream - Para ahli meminta warga untuk tidak selfie saat berlangsung gerhana matahari. Alasannya, karena memiliki risiko mengalami kebutaan.
Inggris akan mengalami gerhana matahari sebagian pada Jumat pagi, 20 Maret 2015. Peristiwa ini akan membuat sebagian besar wilayah negara itu terasa seperti sore hari. Karena sinar matahari akan terhalang oleh bulan selama beberapa menit.
Bagi sebagian orang, peristiwa gerhana matahari adalah kejadian langka yang mendorong mereka untuk mengabadikannya. Namun, para spesialis mata mengingatkan warga untuk tidak menggunakan kamera ponsel untuk selfie.
" Pada 1999, saat terjadi gerhana matahari penuh, tak seorang pun yang punya ponsel pintar untuk mengabadikannya," kata Daniel Hardiman-McCartney, spesialis mata di College of Optometrists dikutip Dream.co.id dari laman BBC, Selasa 18 Maret 2015.
" Namun saat ini sudah banyak yang punya dan mereka tergoda untuk melakukannya."
Menurutnya, melihat sekilas pada gerhana matahari bisa membakar retina mata. Hal itu karena di saat gerhana, matahari memancarkan radiasi yang sangat kuat sehingga membahayakan mata.
" Mereka mungkin akan tergoda untuk selfie dengan melihat matahari saat mengatur komposisi di layar ponsel."
Karena gerhana adalah proses yang relatif lambat, bisa jadi orang-orang akan secara tidak sengaja menatap matahari selama beberapa menit.
" Meskipun gambar matahari di layar ponsel tidak berbahaya, tapi orang-orang mungkin akan berusaha melihat matahari dengan mata telanjang saat mengatur komposisi foto."
College of Optometrists mengatakan tidak ada metode yang aman untuk melihat gerhana secara langsung bagi warga umum. Meskipun mereka menggunakan filter gelap seperti kacamata hitam atau melalui peralatan seperti kamera, teropong atau teleskop.
Para astronom menggunakan teleskop surya atau filter khusus saat menatap matahari saat mengalami gerhana.
Spesialis mata di College of Optometrists mengingatkan bahwa ada beberapa warga yang mengalami kebutaan dan kerusakan mata permanen akibat menatap langsung gerhana matahari. (Ism)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik