Hubungan Antara Suami Mirna dan Jessica

Reporter : Maulana Kautsar
Jumat, 29 Januari 2016 08:28
Hubungan Antara Suami Mirna dan Jessica
Ayah Mirna angkat bicara soal menantunya itu.

Dream - Tak banyak yang tahu sosok suami Wayan Mirna Salihin, perempuan yang meninggal usai meminum es kopi Vietnam di kedai kopi Olivier, Grand Indonesia, Rabu 6 Januari 2016.

Dalam beberapa kesempatan muncul di publik, suami Mirna, Arief Soemarko terlihat tak banyak memberikan komentar.

Meski terlihat pendiam, menurut Darmawan Salihin, ayahanda Mirna, sosok Arief merupakan pribadi yang baik. Darmawan bahkan menilai menantunya itu lebih baik ketimbang dia.

" Arief itu sosok yang baik. Luar biasa. Malah, lebih baik dari saya," kata Darmawan usai mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Kamis 28 Januari 2016.

Menurut Darmawan, perkenalan putrinya dengan Arief terjadi saat mereka sama-sama berkuliah di Australia. Meski tidak mengetahui secara pasti kapan mereka berpacaran Darmawan tahu jika perbedaan kota tinggal tidak memutus jalinan asmara mereka.

" Ya, Arief itu tinggal di Melbourne, sedangkan Mirna di Sidney," ucap pria berkacamata itu.

Menurut Darmawan, jalinan dua mahasiswa beda kota itu berlangsung selama 10 tahun. Arief dan Mirna baru menggelar prosesi pernikahan mereka pada Desember 2015 lalu.

" Mirna dan suaminya sudah pacaran 10 tahun. Baru akhir tahun ini menikah," ucap dia menjelaskan.

Sempat...

1 dari 5 halaman

Terguncang

Terguncang © Dream

Dream - Sebelum tragedi kopi Vietnam yang akhirnya menewaskan istrinya, Arief bahkan sempat mengantarkan Mirna untuk " reuni" bersama ketiga sahabatnya. Tapi, di pertemuan itulah Mirna akhirnya meninggal dunia.

Peristiwa itu sempat mengguncang batin Arief. Darmawan bercerita perasaan Arief saat Mirna meninggal dunia.

" Sedihlah. Namanya orang baru kawin," kata dia.

Saat menunggui jenazah istrinya di rumah duka RS Dharmais Jakarta Pusat, Jumat 8 Januari 2016, Arief enggan berkomentar soal penyebab kematian istrinya. Dibalik kesedihannya, dia memilih menyerahkan segala misteri pembunuhan istrinya kepada kepolisian.

" Saya nggak mau ngomong apa-apa. Kita tunggu lagi aja omongannya polisi kayak apa," kata dia.

Berkembangnya kasus kematian Mirna yang penuh misteri membawa Arief ke meja pemeriksaan dengan status saksi. Dalam pemeriksaan di Direskrimum Polda Metro Jaya, Jumat, 22 Januari 2016. Usai pemeriksaan dia menolak memberikan keterangan sedikit pun terkait pemeriksaan kasus kematian istrinya.

" Saya menyerahkan sepenuhnya kepada polisi," ujar Arief.

Kamis, 27 Januari 2016 lalu, Arief kembali datang ke Mapolda Metro Jaya untuk memberikan keterangan kepada tim penyidik. Meski begitu, Darmawan tidak mengetahui keterangan apa yang disampaikan Arief kepada tim penyidik.

" Oh ga ngerti, nanya saja polisi," ucap dia.

2 dari 5 halaman

Kenal Jessica

Kenal Jessica © Dream

Dream - Darmawan pun tidak mengetahui sejauh apa kedekatan Jessica dan Arief. Dia tidak hanya mengetahui secara pasti jalinan perkawanan Mirna, Jessica dan Arief di Negeri Kanguru.

" Wah ngga ngerti itu anak-anak," kata dia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Dream, aktivitas Arief di Australia tidak semenonjol Jessica. Di kalangan warga Australia di Indonesia sosok Jessica dikenal aktif bekerja di lembaga sosial bernama Sidney Ambulance.

" Kami tidak mengenal Arief. Kalau Jessica, kami dengar bekerja di Sidney Ambulance," tulis sumber Dream di kalangan pelajar Indonesia di Australia melalui pesan WhatsApp.

Hal ini dibenarkan Darmawan. Dia juga mendengar jika Jessica pernah bekerja di lembaga itu.

" Saya dengar kerja di ambulan di Australia," kata Darmawan.

Sidney Ambulance merupakan layanan kesehatan milik pemerintah Australia. Di sana, Jessica berperan sebagai desainer poster kampanye kesehatan.

3 dari 5 halaman

Rekaman CCTV Jadi Bukti Kuat Kasus Tewasnya Mirna

Rekaman CCTV Jadi Bukti Kuat Kasus Tewasnya Mirna © Dream

Dream - Rekaman kamera kemanan atau CCTV milik kedai kopi Olivier akan menjadi alat bukti utama dalam pengungkapan kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin. Penyidik mengatakan pihaknya menemukan titik terang dalam rekaman CCTV di lokasi tersebut.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti mengatakan, satu alat bukti yaitu rekaman CCTV itu akan dibuka pada saat persidangan nanti. Rekaman CCTV ini juga pernah disinggung Krishna saat memeriksa salah seorang teman Mirna, yaitu Hani.

" Salah satu saksi lupa dan tidak ingat jadi diperlihatkan CCTV untuk mengingatkannya dan itu juga menjadi salah satu bukti," kata Krishna, Rabu, 27 Januari 2016.

" Semua peristiwa terekam. Informasi kasus itu akan dijelaskan detilnya, detik demi detik," ucap dia menambahkan.

Selain rekaman CCTV polisi juga memiliki bukti lain yang dapat menjadi bahan pertimbangan untuk penetapan tersangka. Bukti mati tersebut akan ditambahkan dengan keterangan ahli untuk memperkuat keterangannya.

" Kasus ini punya banyak bukti mati seperti kopi, TKP (Tempat Kejadian Perkara), dan CCTV. Tapi, kalau bukti itu tidak didukung keterangan ahli nilainya jadi nol. Namun, kalau kita sandingkan barang bukti dengan keterangan ahli nilainya jadi tiga. Nah, itulah yg kami lakukan," ujar dia menjelaskan.

Selain memperkuat barang bukti yang ada, dia mengatakan, dalam proses penyidikan kasus ini tim penyidik juga sudah mendapatkan teori hukum yang akan digunakan yaitu conditio sine qua non. Pertemuan yang dilakukan oleh pihaknya bersama Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta kemarin menjadi memaparkan hasil penyelidikan termasuk seluruh bukti petunjuk dalam kasus Mirna.

" Kami tidak bisa sebutkan secara detail, tapi intinya dalam kasus ini kami tidak bisa menebak-nebak," ucap dia.

4 dari 5 halaman

Tersangka Pembunuh Mirna Deg-degan

Tersangka Pembunuh Mirna Deg-degan © Dream

Dream - Usai berkoordinasi dengan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, penyidik Polda Metro Jaya segera membenahi berkas pidana yang disarankan.

Meski begitu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti, enggan menjelaskan secara rinci perbaikan yang disarankan karena sedang dipantau calon tersangka.

" Calon tersangka itu lagi deg-degan. Dia sekarang lagi nonton dan pengen denger. Ini polisi lagi ngapain, jaksa ngapain. Saya tahu," kata Krishna di Mapolda Metro Jaya, Selasa 26 Januari 2016.

Menurut Krishna substansi perubahan berkas pidana tidak bisa disampaikan secara utuh ke publik. Meski begitu, dia berjanji tetap memberi keterangan terbaru mengenai kasus Mirna.

" Karena keterbukaan publik, saya akan kasih beberapa," ujar dia.

Seperti yang diketahui sebelumnya, hasil koordinasi yang dilakukan penyidik Polda Metro Jaya dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) menemukan ada celah hukum dalam berkas yang diajukan polisi.

Tetapi, menurut Asisten Tindak Pidana Umum Mochammad Nasrun pada akhirnya kasus ini akan memunculkan tersangka yang ditetapkan.

" Memang semua sudah yakin, kami juga yakin nanti pada suatu saatnya pasti ada tersangkanya," kata Nasrun di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. (Ism) 

5 dari 5 halaman

Kapan Tersangka dalam Kasus Mirna Ditetapkan?

Kapan Tersangka dalam Kasus Mirna Ditetapkan? © Dream

Dream - Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta meyakini ada tersangka dalam kasus kematian Wayan Mirna Salihin.

Kepastian ini diungkapkan Asisten Tindak Pidana Umum Mochammad Nasrun usai mendengarkan paparan yang disampaikan Tim Penyidik Polda Metro Jaya.

Menurut Nasrun, paparan dan koordinasi yang disampaikan tim penyidik secara gamblang menjelaskan kasus itu. Oleh sebab itulah dia meyakini dalam kasus ini akan ada tersangka yang ditetapkan.

" Memang semua sudah yakin, kita (Polisi dan Kejati) juga yakin nanti pada suatu saat pasti ada tersangka," kata Nasrun di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Selasa, 26 Januari 2016.

Dalam paparan yang disampaikan tim penyidik, JPU masih menemukan celah hukum dalam penetapan tersangka kasus tewasnya Mirna. Atas temuan itu, JPU meminta kepolisian kembali melengkapi berkas perkara.

" Tadi kami secara gamblang disajikan paparan dari A-Z. Dari yang sudah disajikan, kami berkesimpulan ada beberapa hal yang harus dilengkapi," kata dia.

Meski begitu, Nasrun enggan menjelaskan secara rinci kekurangan yang mereka temukan. Menurut dia, materi keterangan yang kurang dalam berkas perkara itu tidak bisa disampaikan ke publik untuk saat ini.

" Mungkin berkaitan dengan materi. Janganlah itu," ujar dia menolak menjelaskan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi, Krishna Murti mengungkapkan, akan melengkapi kekurangan berkas perkara dalam satu hingga dua hari kedepan. Dalam melengkapi berkas perkara itu, Krishna rencananya akan memanggil dua hingga tiga saksi ahli.

Meski begitu, Krishna tidak dapat memastikan jika dalam dua hari ke depan nama tersangka akan ditetapkan.

" Memangnya, kamu yang jadi penyidik ?" kata dia sambil meninggalkan wartawan.

Beri Komentar