Ganjil Genap (Liputan6.com)
Dream - DKI Jakarta kembali memberlakukan sistem ganjil genap di tengah penerapan PPKM Level 4. Sistem ini akan menggantikan penyekatan yang sebelumnya diberlakukan untuk menekan mobilitas masyarakat.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo, mengatakan aturan ini berlaku mulai Kamis, 12 Agustus 2021. Ketentuan ini bersifat umum bagi seluruh kendaraan roda empat, tidak terkecuali taksi konvensional dan online.
" Untuk GoCar, GrabCar, mobil sewaan online ini berlaku," ujar Sambodo.
Kepada pengemudi taksi online, Sambodo menyarankan untuk mencari jalur alternatif selama penerapan ganjil genap. Sistem ini akan dijalankan mulai pukul 06.00 WIB hingga 20.00 WIB.
" Nah, kan di sepanjang jalan tersebut kan ada jalan alternatif, jadi kalau dia mengangkut penumpang terus harus lewat jalur itu, ya cari jalan lain," kata dia.
Sistem ganjil genap akan diberlakukan di sejumlah ruas jalan di Jakarta. Berikut daftarnya, dikutip dari Liputan6.com.
- Jalan Sudirman,
- Jalan MH Thamrin,
- Jalan Medan Merdeka Barat,
- Jalan Majapahit,
- Jalan Gajah Mada,
- Jalan Hayam Wuruk,
- Jalan Pintu Besar Selatan, dan
- Jalan Gatot Subroto.
Dream - Pemerintah Kota Bogor mengubah aturan penyekatan untuk menekan mobilitas penduduk dengan sistem ganjil genap. Langkah ini diterapkan seiring dengan penggantian mekanisma PPKM Darurat menjadi PPKM Level 4.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Susatyo Purnomo Condro, mengatakan pemberlakukan ganjil genap dimulai pada Jumat, 23 Juli hingga Minggu, 25 Juli. Sedangkan waktu pelaksanaannya selama 24 jam.
" Jika hasilnya cukup efektif mengurangi mobilitas masyarakat, maka akan dilanjutkan pada hari kerja. Pelaksanaannya situasional selama 24 jam," ujar Susatyo.
Untuk mekanisme ini, disiapkan 17 titik lokasi penyekatan. Titik tersebut yaitu simpang Jembatan Merah (Jalan Otista), simpang Empang, simpang Baranangsiang, simpang McD Lodaya, simpang Pos Terpadu Juanda, simpang Denpom, simpang Warung Jambu.
Titik penyekatan lainnya adalah simpang SPBU Air Mancur, simpang eks Bale Binarum, underpass Sholeh Iskandar, simpang Tol BORR, putaran SPBU Veteran, Simpang Salabenda, simpang Ciawi, simpang Dramaga, simpang Yasmin, dan Simpang Brimob Kedunghalang.
Susatyo menerangkan pola ganjil genap ini tidak lagi melarang aktivitas masyarakat di luar sektor kritikal dan esensial seperti ketika PPKM Darurat. Tetapi dengan mengatur mobilitas masyarakat.
" Polanya diganti, dari melarang diubah menjadi mengatur, agar masyarakat bersabar bergantian untuk belanja kebutuhan sehari-hari termasuk obat-obatan, dan kebutuhan lainnya, agar tidak terjadi penumpukan di waktu yang sama," kata dia.
Susatyo juga menjelaskan ada beberapa alasan diberlakukannya sistem ganjil genap daripada penyekatan. Alasan pertama, kata dia, Bogor adalah kota perlintasan sehingga banyak dilalui masyarakat yang akan menuju DKI Jakarta maupun sebaliknya.
Alasan kedua, masyarakat yang akan belanja kebutuhan hidup merasa terganggu dengan penyekatan total. Sehingga, ganjil genap diharapkan tidak lagi membatasi masyarakat.
" Masyarakat yang akan berbelanja sehari-hari itu juga ikut tersekat pada saat kami melakukan pengurangan mobilitas. Ganjil genap ini dari melarang kami ubah menjadi mengatur agar masyarakat bersabar, bergantian berbelanja kebutuhan," kata dia, dikutip dari Liputan6.com.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR