Wanita Rohingya (sinarharian.com.my)
Dream - Diburu dan menjadi korban perkosaan oleh tentara Myanmar merupakan penderitaan yang selalu membayangi wanita etnis Rohingya. Bahkan, mereka sampai meninggal lantaran dibunuh setelah diperkosa.
Hal serupa juga dialami Shn, 25 tahun. Wanita itu diperkosa oleh lima orang tentara Myanmar ketika desanya diserang.
" Desa saya dibakar, sementara saya tidak bisa keluar dari Myanmar. Saya diperkosa dan setelah itu payudara saya dipotong," ujar Shn mengawali kisah pilu yang dia alami, dikutip dari Sinar Harian.
Hampir setiap malam Shn tidak bisa tidur. " Rasa sakit itu terasa sampai sekarang," kata dia di kamp pengungsian di Balukhali, Cox's Bazar, Bangladesh.
Dream - Meski begitu, dia mengaku masih beruntung tidak dibunuh sebelum berhasil melarikan diri dari desanya. Dia menyelamatkan diri dengan menaiki kapal menuju perbatasan Bangladesh
" Akhirnya setelah seorang tentara pergi dari sana, saya melarikan diri," kata Shn.
Shn pun mengisahkan bagaimana brutalnya militer Myanmar. Tanpa belas kasihan, mereka membakar rumah penduduk dan menembaki anak-anak.
" Ada juga anak tetangga saya yang dibakar setelah tentara Myanmar menuangkan bensin ke tubuhnya," katanya. (ism)
Dream - Sementara itu, Fattma, 30 tahun, juga merasa trauma setelah mengalami nasib yang sama seperti Shunabi.
" Kami dipukuli jika melawan. Mereka (tentara) perlakukan kami seperti binatang. Kami tidak punya harga diri sama sekali," katanya.
Fattma mengatakan tidak ada tempat yang aman bagi wanita untuk terus tinggal di Myanmar.
" Kami selalu diburu, ketakutan selalu menghantui kami ... Jika tentara datang, habislah kita semua," katanya.
Balukhali merupakan salah satu titik pengungsian di Bangladesh, di bawah distrik Cox's Bazar. Sementara seluruh Cox's Bazar ada sekitar 48.000 warga etnis Rohingya yang mengungsi.
Lebih dari setengahnya merupakan pendatang baru dari barat Myanmar sejak 25 Agustus lalu.
Tentara Myanmar diduga telah membakar rumah etnis Rohingya untuk mengusir mereka keluar dari negara tersebut. (ism)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah