Masjid Di China (Foto: Shutterstock)
Dream - Kementerian Agama (Kemenag) menjajaki kerja sama lintas iman dengan pemerintah China. Sebab, selama ini Indonesia belum menjalin kerja sama dialog lintas iman dengan negeri Tirai Bambu tersebut.
“ Kita sudah memiliki 38 negara sebagai anggota interfaith dialogue. Dua yang terakhir ialah pemerinah Myanmar dan Belgia,” ujar Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama, Ferry Meldy, sebagaimana dikutip dari laman kemenag.go.id, Rabu 22 November 2017.
Usulan yang disampaikan dalam diskusi bersama Sekjen Kemenag, Nur Syam, dan Konsul Protkons KJRI Guangzhou, Wicaksono Budiman, tersebut disambut baik. Menurut Wicaksono, dialog itu sangat penting agar kedua negara dapat memahami pengelolaan kehidupan beragama di masing-masing negara.
Tetapi, kata Wicaksono, ada tantangan yang harus dihadapi. Sebab, pemerintah China tidak mengakui suatu agama, meski juga tidak melarang warganya mengikuti keyakinan tertentu. Di China, kata Wicaksono, Islam berkembang di Guangzhou, Beijing, dan wilayah Uighur.
Wicaksono menambahkan, negara menyerahkan urusan keyakinan kepada asosiasi agama masing-masing. Di China, umat Muslim berada di bawah naungan The China Muslim Association. Untuk itu, seandainya dialog lintas iman akan digelar di China, Wicaksono belum tahu siapa yang akan membiayainya.
Sementara itu, Nur Syam berharap program itu dapat dilaksanakan pada 2018. “ Kita pastikan anggarannya, kita pastikan kesiapannya. Dan ini merupakan sejarah baru bagi kita bisa melakukan dialog antar umat beragama dengan China yang selama ini belum pernah dilakukan,” ujar Nur Syam.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah