(Foto: The Independent / Shutterstock)
Dream - Kasus hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 masih menjadi misteri hingga sekarang. Tidak seorang pun yang tahu bagaimana dan kenapa pesawat Boeing 777 itu tiba-tiba hilang dari radar.
MH370 sedang dalam penerbangan rutin dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014. Mengangkut 239 orang di dalamnya ketika pesawat itu menghilang secara tiba-tiba.
Analisis data satelit menunjukkan, MH370 kehabisan bahan bakar dan jatuh di Samudera Hindia sebelah barat Australia.
Beberapa puing-puing milik MH370 diduga hanyut atau tenggelam di sepanjang pantai samudera terluas itu.
Tapi pencarian bawah laut terbesar dalam sejarah, yang dipimpin oleh Biro Keamanan Transportasi Australia (ATSB), dibatalkan pada Januari 2017.
Mereka gagal menemukan puing-puing MH370 setelah melakukan pencarian selama dua tahun.
Namun menurut pakar keselamatan penerbangan, pesawat MH370 bukan jatuh karena faktor kesalahan teknis.
Dream - Pakar yang juga pernah memimpin pencarian MH370 selama dua tahun menyimpulkan, kapten pilot dengan sengaja menabrakkan pesawat malang itu.
Martin Dolan mengatakan, Kapten Zaharie Amad Shah dengan cermat telah merencanakan misi bunuh diri itu.
" Kecelakaan ini sudah direncanakan. Ini disengaja, dan itu direncanakan sudah sejak lama," kata Dolan di edisi khusus program 60 Menit Australia.
Kapten Zaharie, 53 tahun, didampingi oleh co-pilot yang tidak berpengalaman bernama Fariq Abdul Hamid.
Penerbangan pada 8 Maret 2014 itu adalah penerbangan pertama Abdul Hamid tanpa pengawasan pelatih pilot.
Dolan berani menyimpulkan kasus MH370 adalah disengaja setelah mempelajari laporan tentang penggeledahan di rumah Kapten Zaharie.
Rumah Kapten Zaharie di Kuala Lumpur digeledah aparat. Hasilnya, sebuah komputer disita enam hari setelah MH370 dinyatakan hilang.
Di dalam komputernya terdapat program simulator penerbangan yang digunakan Kapten Zaharie untuk berlatih mengalihkan penerbangan.
Bukan hanya Dolan yang punya kesimpulan bahwa kecelakaan yang menimpa MH370 dilakukan dengan sengaja.
Dream - Kapten Simon Harvey, seorang pilot Inggris yang berpengalaman menerbangkan Boeing 777 di Asia mengatakan, kasus itu 'direncanakan dengan cermat untuk membuat pesawat menghilang'.
Salah satunya dengan cara terbang di sepanjang perbatasan Thailand-Malaysia untuk menghindari kedua belah pihak mengambil tindakan.
" Jika Anda menugaskan saya untuk membuat Boeing 777 menghilang, saya akan melakukan hal yang persis sama," kata Kapten Simon dalam program televisi yang sama.
Sementara itu, seorang penyelidik kecelakaan udara Kanada, Larry Vance, percaya bahwa Kapten Zaharie mengenakan masker oksigen sebelum mengurangi tekanan udara kabin pesawat, untuk membuat penumpang dan kru tidak sadarkan diri.
" Tidak ada alasan untuk tidak percaya bahwa pilot tidak mengurangi tekanan udara kabin untuk melumpuhkan penumpang," kata Vance.
Mengenai keterlibatan teroris dalam kasus ini, Dolan menepis kemungkinan tersebut.
“ Jika ini adalah ulah teroris, organisasi mereka tentu akan membuat klaim atas peristiwa itu. Tapi hingga sekarang, tidak ada klaim yang dibuat," kata Dolan.
(ism, Sumber: independent.co.uk)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati